Part 004

376 49 7
                                    

Menghalau cahaya matahari yang menyinari wajahnya melalui celah-celah jendela, Melisma secara perlahan membuka kedua matanya, memperlihatkan sepasang netra mata biru.

Meraih ponsel yang tergeletak di sebelah bantal, Melisma mengerutkan kening saat mendapati beberapa notifikasi chat serta panggilan tak terjawab dari Alvin Blaike, asisten pribadi Katherine.

"Ada apa?" tanyanya, ketika mengangkat panggilan telpon dari Alvin yang baru saja diterimanya.

"Nona Meli!" seru suara di sebarang sana penuh syukur. "Kenapa anda tidak membalas chat serta mengangkat telpon dari saya?!"

"Aku baru saja bangun ... apakah ada sesuatu yang mendesak?"

"Ini mengenai organisasi."

Mendengar jawaban Alvin, Melisma yang awalnya sedang menahan kantuk, seketika mengubah ekspresinya menjadi serius. "Ada apa?"

"Organisasi akan mengadakan lelang 2 bulan lagi. Dan berkat perbuatan makhluk-makhluk tak berguna, ada kemungkinan tinggi jika lelang akan dibatalkan."

"Kalian telah mengirim undangan?"

"Undangan telah dikirim 3 hari yang lalu."

Melirik jam dinding di kamar. "Aku akan ke organisasi jam 10 nanti, persiapkan seluruh dokumennya."

"Baik Nona, saya mengerti."

❣❣❣

Menatap bangunan hotel bintang 5 di depannya, yang merupakan salah satu cabang markas organisasi Katherine, Melisma keluar dari dalam mobil dan memusatkan pandangannya pada pria berdarah campuran Cina-Amerika yang sedang berjalan ke arahnya.

"Nona, anda akhirnya datang," kata pria itu, Alvin Blaike. "Saya sudah menyiapkan dokumen yang anda minta di ruangan anda."

Mengangguk, Melisma pun melangkahkan kakinya masuk ke dalam bangunan hotel bersama Alvin di sampingnya.

Membiarkan Alvin menekan tombol lift, Melisma hanya diam memperhatikan saat Alvin menekan lebih dari 1 tombol lift sekaligus.

"Nona, anda bisa mengenakan ini." Alvin mengeluarkan sesuatu dari balik mantelnya dan menyerahkannya pada Melisma.

"Ah, aku lupa membawanya ...." Melisma bergumam, mengambil benda yang Alvin sodorkan padanya, yang merupakan sebuah topeng masquerade hitam polos. "Terima kasih ...."

"Sama-sama, Nona

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sama-sama, Nona."

Mengenakan topeng, Melisma sama sekali tak memberikan reaksi apapun saat lampu lift yang dinaikinya mati, bersamaan dengan terbukanya pintu lift, memperlihatkan sebuah ruangan yang sama sekali berbeda dengan nuansa hotel.

The Cold PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang