Hari penting

176 14 2
                                    

Seiring dengan berjalannya waktu, mereka akhirnya semakin dekat. Hingga suatu hari Ryan merencanakan sesuatu.

tutttt tuttt tuttt

berdering

"Ni anak kemana sih, di telpon ga diangkat - angkat" Gerutu Ryan

pipipipip pipipipp

Fanya

Panjang umur nih anak, nelpon balik juga ternyata.

"Halo ka, kenapa nelpon? Sorry tadi gue sibuk"

"Hai, gue mau ngajak lo jalan hari ini, lo bisa ga?"

"Hmm, bisa ka. Mau jalan kemana?"

"Ada dehh, pokoknya lo ikut aja. Siap siap gih bentar lagi gue jemput"

"Yaudah deh, bayyy"

Fanya pun segera bersiap. Ia mengenakan kemeja hitam, disertai dengan rok berwarna abu muda. Ia juga membawa tas selempang berwarna hitam dan flat shoes berwarna senada. Tak lupa, Fanya memoles make up tipis di wajahnya dengan rambut dibiarkannya terurai.

Rumah Ryan

"Semuanya sudah di siapin sama Farhan dan Mahesa, jadi gue tinggal siap - siap nih" ia pun segera bersiap. Ryan memilih menggunakan T-Shirt hitam, lalu dilapisi dengan kemeja hitam yang tidak di kancing, ia juga memakai celana jeans dengan warna yang senada. Tak lupa, ia memoles rambut nya menggunakan pomed, agar rambutnya terlihat rapi.

Ryan pun berjalan keluar, dan pergi ke garasi untuk memanaskan motornya. Setelah panas, Ryan lalu pergi ke rumah Fanya. Di perjalanan menuju rumah Fanya, ia singgah terlebih dahulu ke sebuah toko untuk membeli sesuatu.

Rumah Fanya

Setelah merasa siap, ia langsung berjalan keluar kamar, menyusuri tangga sambil bernyanyi - nyanyi. Kalau sudah begitu, berarti Fanya sedang sangat bahagia. Di lantai bawah, ada Jessy, Ira dan Danuarta yang sedang menonton tv di ruang keluarga.

"Mau kemana ka, kok kayanya rapi dan cantik banget" Tanya Ira. Belum sempat Fanya membuka mulut untuk menjawab pertanyaan nyokap nya itu, Jessy sudah duluan menyahut.

"Tau nih, rapi amat. Lo mau nge date sama Ka Ryann yaaa" Godanya

"Mau tau aja lo de!"

"Mau jalan sama Ryan mah, hehe" Dengan malu - malu Fanya mengatakan kepada Ira.

"Tuh kan bener! Lo mau nge date yaa?! Ciee cieeee"

tititittt titt tittittt

Ryan sudah berada didepan pagar rumah Fanya.

"Mah, Fanya pergi dulu ya" Pamit Fanya.

"Iya nak, hati - hati"

"Jangan lupa oleh -oleh nya, ya kak!"

"Udah, jangan gangguin kakak kamu. Nanti papah aja yang beliin kamu" Danuarta selalu mencoba membuat kakak beradik itu agar akur.

***

"Haii kaaa!" Sapa Fanya ramah, disertai senyuman manis yang khas darinya.

"So imut lo, cepetan naik" Ryan yang tak kuat melihat senyum manis Fanya, mencoba tak menghiraukannya. Padahal detang jantung Ryan berdebar lebih cepat setelah melihat senyuman Fanya yang memang teramat manis itu.

Fanya pun menaiki kendaraan Ryan. Ia berusaha menyembunyikan blushing di pipinya, karena melihat wajah Ryan yang sangat tampan dan keren bangett itu!!!!

***

Tak lama kemudian mereka sampai di sebuah taman bunga yang sangat indah. Fanya pun terkagum kagum dibuatnya.

"Wahhh! Indah banget ka! so beautiful, thank you!" Ucap Fanya sambil memegang kedua tangan Ryan dan menatapnya. Fanya sendiri pun terkejut kenapa ia melakukan hal itu, ia pun segera melepas genggaman tangannya dari tangan Ryan.

Ryan lagi lagi tersenyum melihat tingkah lucu Fanya. Ia bahagia sekali bisa membuat Fanya bahagia karena nya.

"Heh! Lo kenapa? Sakit ya? Hahaha" Ryan

"Apanya? Lo kali yang sakit"

"Dah ah males debat, jalan - jalan kuy" Ajak Ryan. Ia membawa Fanya menuju ke sebuah bangku ditaman, dan mereka duduk berdua disana.

"Lo haus ga? Gue haus nih mau beli minum, lo tunggu di sini. Jangan kemana mana!" Perintah Ryan

"Hmm boleh deh, gue mau susu UHT aja. Kenapa gue ga ikut sih, nanti kalo gue di culik om om gimanaa, ntar lo sedih ka"

"Hehh, ga mungkin kali ada om om yang suka sama lo. Bentar doang ko, lo tunggu di sini aja"

Ryan pun memulai aksinya. Ia pergi ke parkiran dan mengambil sesuatu yang sudah dibelinya tadi disebuah toko. Lalu ia pun menelepon teman - temannya yang sudah berada di taman sejak tadi untuk membantu meluncurkan aksinya.

"Kalian dimana, gue mau ngambil barangnya nij, gue ada di taman utama"

"Tunggu disana, kita lagi di warung nih, bentar lagi otw"

Tak lama kemudian, Farhan dan Mahesa datang membawakan sesuatu yang sudah di pesan oleh Ryan.

"Eh, ntar kalo gue udah ke sana buat nyamperin Fanya, kalian berdua siap - siap buat bantu gue ngejalanin nih misi"

"Siap slurr, sana gih cepetan" Kata Farhan

***

Fanya sempat mengomel karena Ryan. "Katanya mau beli minuman doang, kok lama banget sih tuh anak"

Ryan sekarang benar - benar merasa gugup, ia tak pernah se gugup ini sebelumnya. Ia berusaha menarik napas dalam - dalam dan segera meluncurkan aksinya.

Dan.....

"Taraaaa!!!" Ryan datang membawa sebuket bunga mawar merah dan boneka hello kitty putih yang super jumbo.

Fanya yang terkejut, bahagia, tak percaya. Semua rasa menjadi campur aduk, ia tak bisa berkata - kata lagi.

"Fanya, waktu pertama kali gue liat lo di kantin. Gue langsung jatuh cinta sama lo, gue kira gue cuman kagum sama lo. Tapi ternyata pikiran gue salah, gue bener - bener cinta sama lo. Hari demi hari kita semakin dekat, kita jadi sering bareng, sering bertukar kabar, tapi masih ga ada kepastian kan? Gue pikir lo bisa sabar buat nunggu gue selama ini. Dan, gue pikir lo adalah orang yang selama ini gue cari, orang yang bikin gue berubah jadi lebih baik,thank ya. Hmmm will you be my love?" Ryan pun mencoba mengeluarkan seluruh isi hatinya, yang telah lama ia pendam.

Fanya benar - benar tak bisa berkata - kata lagi di buat Ryan. Harapannya benar - benar terwujud. Dengan wajah yang blushing, senyum yang tak bisa di tahannya. Jika ia berada di kamar, ia memang benar - benar akan berteriak, dan loncat - loncat kayak orang sedeng. Mau di katain sedeng pun ia tak perduli, pokoknya hari ini hari yang sangat membahagiakan baginya.

"Hmm. Yes, i do"

Jawaban Fanya itu membuat bunga mawar pun jatuh bertaburan dari atas langit. Eitss mana bisa tiba - tiba hujan mawar. Farhan dan Mahesa naik ke atas pohon, hehe. Setelah mendengar jawaban iya dari Fanya, mereka langsung memberikan taburan bunga kepada mereka berdua.

"Huhuyyy, ada yang baru jadian nih bro!" Teriak Farhan dari atas pohon.

"Yoi, ada pasangan baru. Kalo gitu PJ dulu ya kan?! hahaha" Lalu di sahut Mahesa yang berada atas pohon sebrang Farhan.

"Aman slurrr" Kedua sahabat yang membantunya mempersiapkan semua ini, untuk keberhasilan ini, yaudah lah yaa di kasih traktiran. Ryan kan anak orang kaya, jadi kalo cuman untuk traktiran 2 sahabatnya itu masalah kecil

Tunggu next chapter ;) Love you

The Most Wanted Boy is My Husband [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang