•Bagian 4•

2.7K 163 25
                                    


Tunggu-tunggu. Tunggu bentar.
Makasih yg udh nungguin next chapter ini, author si pengennya cepet cepet update, soalnya ide nya keburu ilang ilangan, tapi di sisi lain tugas Autor juga terus numpuk, numpuk dan numpuk :'v
Jagi intinya gini, maap klo Author update nya kelamaan.

Hiks- :"
-

-

Di sini Author menambahkan beberapa tokoh tambahan..

"Gambar ini Author ambil dari pin"

"Gambar ini Author ambil dari pin"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Frostfire
-14 thn

-Glacier
-14 thn

-Supra
-14 thn

Soo.. Mari kembali ke cerita~

Selamat membaca~

______________________________________

Ke dua kakak Solar yg sangat lega setelah melihat dirinya sudah tersadar dari pingsannya, rasa ke khawatiran mereka berdua sudah terasa berkurang setelah melihat Solar yg sedikit tersenyum karena candaan yg di buat dua kakaknya yg sedang menemaninya..
-

-Tapi di sisi lain-

-

"Owh.. Kau sekarang sudah berani mengancam ku ya Taufan.."
Taufan yg berdiri di ambang pintu yg ingin beranjak keluar terhenti ketika sebuah tangan mendarat di bahu kanan nya, dan ia juga mendengar suara lirih org yg ada di belakang nya
Secara reflek ia membalik kan badannya dan ia sontak kaget melihat Kakak tertuanya yg berdiri tepat di belakangnya, memang tinggi Taufan dan Halilintar hanya sedikit berbeda, Taufan lebih pendek dari  Halilintar itu yg membuat Halilintar sedikit menunduk ketika ia menatap Taufan,

Tatapan Netra merah rubi Halilintar yg bertatapan dengan Netra biru safir milik Taufan, seketika nyali taufan mendadak menciut, ia bersumpah bisa merasakan aura kemarahan sang kakak tertuanya itu seperti Harimau yg ingin sekali melahap rusa yg sudah tepat di hadapan nya..

"A-aku kan hanya d-di suruh Gempa!!"

Dengan sudah mempersiapkan jurusnya, Taufan tanpa peringatan langsung berlari menuruni tangga, ia teringat bahwa ia memiliki asuransi perlindungan dari Gempa kalau ia berhasil membangunkan Halilintar..

"Hei! Sini kau Taufan!!" terdengarlah langkah yg berdebum-debum dari dua kakak adik yg sedang kejar kejaran sambil menuruni tangga,

"Gempa!! Gempa!! Tolong.." Taufan yg sudah sampai di ambang pintu dapur, lalu menemukan org yg ia cari, langsung Taufan pun menarik tangan Gempa dan bersembunyi di belakang nya,

Solar!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang