Menceritakan kehidupan seorang Grizella Zhafira Ningrum yang penuh dengan lika-liku. Grizella menjalani hari harinya yang melelahkan. Kata kata asing dan gambaran bayang bayangan peristiwa selalu muncul di otaknya. Bukan hal asing bagi nya mendengar...
Ini tentang kisah seseorang yang bisa membaca pikiran orang lain. Jangan tanya bagaimana ia bisa melakukannya. karena ia sendiri pun tak mengetahui jawabannya, kalimat kalimat aneh yang ia dengar muncul begitu saja di otak nya saat ia menatap mata seseorang. Bahkan ia tak ingat kapan kemampuan itu datang. Mungkin sejak lahir ataukah sejak ia mulai bisa bicara. Lupakan, bukan itu poin terpentingnya.
Grizella Zhafira Ningrum adalah seseorang beruntung yang memiliki kemampuan bisa membaca pikiran orang lain. Sella biasa orang-orang memanggilnya. Ia sosok yang tertutup, susah di tebak dan tidak mudah bergaul. Sella punya dua sahabat yang sangat dekat, mereka bersahabat sejak masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Allea Quenby Ayuni dan Deolinda Kheswara adalah nama mereka.
"Kringggggg kringggggg kringggggg".
Bunyi bell yang cukup panjang itu berkumandang di seluruh SMA Adijaya.
"Brakkk" suara gaduh dari pintu yang di banting mengagetkan seluluh isi kelas XI IPA 2 .
Seluruh isi kelas menatap ke arah pintu masuk. Di sana berdiri seorang gadis dengan tas di pundaknya. Gadis tersebut masuk ke dalam kelas dengan tampang tak berdosa lalu duduk di kursinya. Kalian tau siapa gadis itu?. Dia adalah Allea Quenby Ayuni atau biasa dipanggil dengan Lea. Ia adalah cewek ajaib bin unik yang ada di kelas itu.
Linda menghembuskan nafasnya dengan kasar. Lelah hanya untuk sekedar berdebat dengan Lea. Sedangka Sella sibuk sendiri dengan buku nya.
Suasana menjadi sangat hening saat seorang guru memasuki kelas meraka. Pelajaran pun dimulai dengan hikmad tanpa ada kegaduhan hingga terdangar bell istitahat. Seketika membuat wajah mereka cerah seperti mendapat lotre.
"Sell, ayo ke kantin." Ucap Linda yang hanya dijawab anggukan kepala oleh Sella.
Sella dan Linda berdiri dari duduknya dan berjalan menuju kantin, sedangkan Lea terbengong dengan mulut yang terbuka.
"Woyyyy gue nggak di ajak!" Langsung lari menyusul keduanya.
Keadaan kantin sangat ramai dipenuhi oleh orang orang yang kelaparan seperti belum makan berhari hari. Mereka mencari tempat duduk yang kosong. Linda dan Lea memesan makanan dan Sella asik dengan handfond nya.
Makanan datang, mereka makan sambil sesekali mengobrol. Membicarakan banyak hal, dan tentu saja hanya Sella yang masuk pada kategori waras sekarang.
Makanan habis dan waktu istirahat sudah berakhir mereka memutuskan untuk kembali ke kelas. Saat di perjalanan menuju kelas tanpa sengaja Sella menyenggol bahu seorang laki laki tinggi yang berjalan berlawanan arah dengannya.
"Sorry gue nggak sengaja."
Cowok tinggi itu berlalu acuh begitu saja tanpa melihat cewek yang menyonggol bahunya tadi.
Pelajaran di mulai kembali dengan hening. Namun hening kali ini berbeda dengan hening tadi pagi. Tadi mereka hening karena memperhatikan guru yang mengajar sedangkan kini kelas X IPA 2 hening karena seisi kelas yang mengantuk. Biasa lah sudah siang begini apalagi perut mereka kenyang.
Bell pulang sekolah membuat semua siswa seperti baru saja lepas dari neraka. Yang tadi malas malasan seperti mendapat kekuatan dan tenaga sehingga menjadi semangat.
Sella, Linda, dan Lea berjalan santai menuju parkiran sekolah, tempat mereka memarkirkan kendaraan masing masing.
Anak SMA Adijaya pulang dengan kendaraan pribadi, ada yang menunggu di halte untuk naik bus, ada juga yang menunggu jemputan.
"Jangan pulang lewat jalan Sudirman ya, muter aja lewat jalan Pahlawan" kata Sela dengan senyumnya.
Satu fakta lagi tentang Sella. Dia bisa melihat gambaran gambaran kejadian yang akan terjadi atau yang sebelumnya terjadi. Entah itu kejadian buruk atau membahagiakan. Dia bisa merasakannya.
Seketika Lea dan Linda merinding mendengarnya. Mereka tau siapa Sella. Sella selalu serius dan tidak pernah bercanda. Dan mereka tidak berani menentang apa yang telah diucapkan oleh Sella, atau mereka sendiri yang akan kena. Karena semua sudah terbukti adanya.
Beberapa menit telah berlalu setelah sebuah mobil Bugatti Veyron Grand Sport melaju dengan cepat melewati pagar sekolah SMA Adijaya. Kalian pasti tau kan itu mobil siapa?. Ya siapa lagi kalau bukan Sella.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Linda dan Lea masih termenung diam memikirkan perkataan Sella tadi. Keduanya larut dalam pikiran masing masing.
Hingga Linda bangun dari lamunannya dan menyadarkan Lea yang masih terdiam.
"Sadar woyyy!! Mau pulang nggak sih lo?" dengan nada yang sedikit ngegas.
Sepertinya ia tidak sadar apa yang dilakukannya tadi sama dengan apa yang dilakukan oleh Lea. Melamun dan tenggelam dengan pikiran masing masing. Entah itu memikirkan perkataan Sella atau malah ada yang lain?. Cuma Linda dan Lea yang tau.
"Ihhh Linda tuh jangan ngagetin. Lea kan jadi kaget. Nih coba dengerin jantung Lea berdegup kencang kan. Nanti kalau Lea jantungan gimana?. Emang Linda mau tanggung jawab?."
Linda acuh dengan apa yang dikatakan oleh Lea. Ia berjalan santai menuju mobilnya. Mengendarai mobil tersebut dengan kecepatan normal meninggalkan Lea yang terlihat kesal.
"Lea salah apa ya Allah. Kenapa hamba Mu ini ternistakan?" ucap Lea sedih
"Oh iya apa karena Lea lupa bayar makanan di kantin tadi ya. Besok deh Lea bayar. Maapin Lea ya mang Odeh."
Lea dengan ceria memasuki mobilnya dan meninggalkan sekolah yang sudah terlihat sepi karena sebagian murid yang telah pulang.
****
Jangan lupa Vote dan Comment ya. Happy reading. Dan maaf kalau ada typo.