Aku kelamaan menghilangnya ya? 3 hari gak update-update, kalian pasti nungguin ya? Maafin udah buat kalian nunggu. Jangan lupa vote sama komennya ya, jangan turun dong vote sama komennya. Aku berharap kalian masih respect sama cerita aku sih hehe.
♡♡♡♡
Percaya atau tidak, semua orang pernah bodoh karena cinta. Kita pernah rela tersakiti demi orang yang kita sayangi, kita pernah menahan luka dan sesak di dada demi seseorang yang kita cintai sepenuh hati, kita pernah berdiri untuk seseorang meski kita tidak selalu dihargai, kita pernah bertahan padahal kita tahu bahwa keadaan memaksa kita untuk balik badan.
Lalu, setelah diremehkan oleh seseorang, atau disakiti oleh seseorang, apakah kita akan menyerah? Apakah kita akan takut lagi untuk jatuh cinta? Apakah kita akan mengurung diri dan tidak ingin mengenal siapapun?
Tidak bukan. Kita tidak pernah melakukan hal-hal semacam itu untuk waktu yang lama.
Kita hanya akan menangisinya beberapa waktu saja, setelahnya kita akan tersadar dan tertawa "ah, aku dulu pernah sebodoh itu karena dia".
See? Waktu benar-benar merubah kita untuk tetap kuat. Kita bisa menertawakan kebodohan kita dulu, tanpa harus menahan ngilu karena mengingatnya.
Disakiti oleh seseorang, tidak boleh membuatmu trauma untuk jatuh cinta. Ini yang aku ingin katakan padamu, jatuh cinta itu seperti pelangi. Kau bukan hanya melihat satu warna, tapi melihat warna lainnya yang berbeda-beda.
Kau akan merasa senang, bahagia, sedih dan patah hati, semuanya wajar dirasakan saat kamu memutuskan untuk mencintai seseorang. Yang menjadi masalah adalah, ketika perasaan cintamu telah banyak didustai tapi kamu masih tetap bertahan.
Tolong, jangan melukai dirimu sendiri. Jika banyak dilukai kau bisa memutuskan untuk pergi.
Tanpa disadari, hari berlalu hingga seminggu kemudian. Jeongyeon masih tidak bisa untuk dihubungi, bahkan setelah tersadar dari pingsannya pria itu memutuskan untuk meninggalkan Mina.
Ia meninggalkan semuanya termasuk Nayeon. Jeongyeon hilang tanpa kabar, ruang kantornya terasa sepi. Dan bodohnya wanita bernama Nayeon masih menunggu kepastian dimana keberadaan pria yang ia cintai.
"Nayeon-ah gwenchana?"
Lamunan wanita itu tersadar saat seseorang baru saja menyadarkannya.
"Eoh?"
"Kenapa kau melamun? Kau tidak makan makananmu?"
Nayeon hanya menggeleng lesu. Entahlah, nafsu makannya mulai menurun saat Jeongyeon hilang begitu saja.
"Uweekkk!"
Dengan cepat, Nayeon berlari menuju toilet. Akhir-akhir ini, ia selalu merasa mual dan selalu merasa pusing.
Seseorang tersebut menyusul Nayeon hingga ke kamar mandi.
"Nayeon-ah, waegeurae?"
"Hah...Molla, akhir-akhir ini aku merasa tidak enak badan"
"Kau bisa kembali ke rumah kalau begitu."
Nayeon mengangguk setuju.
KAMU SEDANG MEMBACA
Life After Marriage
FanfictionPernikahan? Itu terdengar seperti lelucon. Pernikahan hanya sebuah hubungan dengan banyak drama yang memuakan. Bisakah seseorang bahagia setelah menikah? Benarkah pernikahan adalah jalan menuju surga? Rate: 18+ sampai 21+