Halo, awal tahun yang cukup menarik kan? Selamat tahun baru untuk para readers yang masih setia menanti cerita Author Bee. Maaf aku hilang begitu lama karena ada banyak hal yang aku kerjakan akhir-akhir ini.
Mau bagaimanapun janji adalah janji, aku tetap menyelesaikan ceritaku dan akan membuat cerita yang baru dan lebih baik lagi buat kalian baca. Tapi sebelumnya tolong tetep dukung aku, dan kasih komentar setiap aku publish eps baru. Itu membantuku untuk semangat lagi menulis cerita.
Ini kelanjutan dari cerita yang udh lumayan berdebu, masih ingat alur ceritanya kan? Aku harap sih kalian masih ingat.
Selamat membaca
♡♡♡♡♡
2 minggu berlalu, dan semua hal berjalan begitu cepat. Mina sudah kembali ke rumah dengan Chaeyoung, dan Nayeon sudah tidak sekasar sebelumnya pada Jeongyeon. Dahyun dan Sana? Mereka tengah mencoba untuk menikmati waktu mereka.
Jam sudah menunjukan pukul 08.00 pagi, Sana sudah menyiapkan sarapan pagi untuk Dahyun dan juga buah hatinya. Sedari pagi, gadis itu memasak makanan kesukaan Dahyun karena pria itu sedang berada di rumah yang sama dengan Sana.
"Boleh aku menyicipinya?" Tanya Dahyun.
Sana tersenyum dan mengangguk. Tidak seperti biasanya, Sana mulai memperhatikan A-rin dan memberikan semua perhatiannya pada anak semata wayangnya. Ia menyuapi A-rin dengan begitu perhatian.
Dahyun melihatnya, dan ini adalah hari terbaik baginya. Sikap Sana yang lembut dan sudah berubah membuat Dahyun yakin bahwa kembali bersama bukanlah sebuah kesalahan.
"Setelah ini kau ingin pergi ke lokasi shooting kan?" Tanya Sana di sela-sela keheningan mereka.
Dahyun menatapnya sesaat, ia tidak menjawab Sana melainkan meraih ponselnya dan menelfon seseorang.
"Yeoboseo?"
"Oh hyung? Kosongkan jadwalku untuk 2 minggu ke depan. Aku ingin memperbaiki segalanya"
"Kau yakin?"
"Oh. Aku sangat sangat yakin"
Panggilan suara berakhir. Dahyun kembali menaruh ponselnya di atas meja makan dan menatap Sana yang sedang menahan air matanya.
"Dahyun"
"Mian sudah membuatmu seperti ini. Mari kita perbaiki segalanya Sana-ah"
Sana bangkit dari kursinya dan memeluk Dahyun begitu erat. Ia bersumpah tidak akan melakukan kesalahan dan kebodohan yang sama lagi. Ia tidak ingin kehilangan Dahyun. Tidak ingin.
"Gumowo Dahyun-ah. Gumowo karena kembali padaku"
Dahyun menyudahi pelukan tersebut dan menghapus jejak air mata Sana. Istrinya benar-benar seperti anak kecil jika sedang menangis. Ia menggenggam tangan Sana dan menciumnya.
"Aku benar-benar mencintaimu Sana. Maaf karena aku begitu egois padamu. Mulai sekarang, jangan saling melepaskan lagi, karena aku tidak bisa menjalani hidupku tanpa dirimu. Kau mengerti?"
Sana tersenyum bahagia dan mengangguk setuju. Kebodohannya kemarin akan ia jadikan sebuah pelajaran yang berharga untuk lebih menghargai perasaan Dahyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Life After Marriage
FanfictionPernikahan? Itu terdengar seperti lelucon. Pernikahan hanya sebuah hubungan dengan banyak drama yang memuakan. Bisakah seseorang bahagia setelah menikah? Benarkah pernikahan adalah jalan menuju surga? Rate: 18+ sampai 21+