💖다섯

3.1K 247 17
                                    

Pagi yang cerah dengan udara segar gadis berawak tinggi ini berlari hingga ke tengah lapangan.

"Jikalau sekolah membolehkan membawa keluarga muridmasing-masing, aku ingin mengajak eomma, appa dan imo untuk berolahraga bersama.

Lisa berlarian sendiri, hanya ia berada di lapangan, murid sekelas Lisa sedang sibuk mengganti pakaian mereka masing-masing, mungkin di tambah makeup untuk mengincar murid laki-laki yang sedang main basket.

"Hey...... Kamu iya kamu manoban!.....

Melihat kelakuan yerim yang selalu saja seperti ini kepadanya, Lisa hanya bisa menghembuskan nafasnya tak suka.

Lisa berjalan menghadap yerim dengan memasang dagu di atas.

"Untuk apa kau ke sini?!." Tanya Lisa dengan wajah datar.

"Untuk berolahraga lah emangnya lapangan tempat makan." Balas yerim ia berpura-pura melakukan pemanasan.

"Terus untuk apa memanggilku?!.

"Tidak.... Aku hanya salah memanggil orang." Yeri memang tak pintar berbohong Lisa bisa menebak itu.

"Orang? Lihat lapangan ini kosong hanya ada aku seorang, bukalah matamu yerim jangan terlalu fokus memandang laki-laki saja.

"Kau bahkan tak tahu laki-laki bisa membuat para wanita mimisan.

Lisa Terkekeh mendengar kata-kata Keluar dari mulut Yerim, pasalnya Lisa belum mengerti apa itu rasa suka pada pria.

"Lebay......... Ih.

Lisa langsung pergi meninggalkan yerim.

"DASAR ANAK POLOS!.

Mendengar kata-kata itupun Lisa tak terima ia kembali dengan kesal.

"Yerimise............

"Apa!?.

Hampir saja Lisa menarik kuat rambut yerim, untung saja semua para murid dan guru olahraga sudah datang dan menghalangi pertengkaran mereka.

"Kalian ini! Sampai kapan bertengkar terus.......

Yerim hanya diam walaupun yerim anak nakal namun ia masih menghargai kata-kata dari gurunya, berbalik dengan Lisa ia tidak terima jika ada orang yang menasehatinya.

"Lisa ada apa lagi? Kalian merebutkan apa?.......

"Bedebah itu menyebutku anak polos." Ucap Lisa sebal. Dengan tatapan tak suka untuk yerim.

Yerim mengangkat wajahnya lalu menatap lisa.

"Kau emang polos." Celetus yerim.

"Yerim hentikan itu! Sekarang ambilkan bapa bola Polly cepat!.

Yerim dengan terpaksa berjalan meninggalkan Lisa yang masih memasang wajah tak suka padanya.

"Lisa sekarang kamu keliling lapangan 4 balikkan.

Murid-murid lain sibuk pemanasan mereka menyiapkan dirinya untuk lebih bersemangat.

"Cih! Yg benar saja aku berlari di cuaca panas seperti ini.

"Kau membantah bapak?!.

"Nyenye aku tak mendengarnya." Canda Lisa menutupi kedua telinganya lalu menjulurkan lidahnya, teman-teman sekelas Lisa hanya bisa bernafas pelan melihat tingkah Lisa.

"Ini pak bolanya." Teriak yerim melempar 4 bola Polly ke tangan sang guru.

"Sudahlah, Lisa ayo ikut berbaris kalau tidak nilai rapotmu akan berkurang.

Lisa langsung mengikuti barisan Lisa tidak mau jika nilai rapornya berkurang hanya karena tak ikut berbaris.

"Lisa barislah dengan benar.

"Lisa tolong jangan tendang batunya.

"Lisa diam aku tak bisa berkonsentrasi.

"Lisa Lisa Lisa Lisa.

Semuanya di buat heboh oleh Lisa sudah kebiasaan Lisa yang mengerjai teman kelasnya itu.

"Pak! Lisa pak! Dia ganggu kita!.

"Lisa ayo maju! Kau ini hanya bisa membuat onar saja.

"Ada apa? Perlu ku buang bola murahnya? Oppsss mungkin harus aku ganti dengan merek Chanel." Lisa terbahak-bahak sendiri ia menertawakan kata-katanya sendiri.

Teman-teman sekelas Lisa juga sebenarnya ingin ikut tertawa namun mereka takut jika guru olahraganya ini marah.

"Kau meremehkan bapak.

"Ani! Aku tidak bermaksud hanya saja bola ini terlihat sangat-sangat murahan hahahahahahahaha.

Sang guru sudah kesal dengan ucapan Lisa ia melempar topinya ke tanah lalu pergi begitu saja.

"Kau membuat dia marah?.

"Lisa kau bisa kena hukum.

"Kata-katamu sedikit kasar Lisa.

"Aigoo anak polos ini ternyata lucu juga.

Pakkkk.

Lisa menampar pipi yerim.

"Sakit!.......

"Sakit? Mampus!.

Lisa pergi meninggalkan lapangan, di tatap semua teman kelasnya.

"Sakit yer?.

"Sakitlah anjim.

"Makanya jangan candain si Lisa terus.

"Udah tau Lo goblok.

"Bangke!.

***

Hari sudah mulai sore, Lisa berjalan dengan teman kelasnya yang tak terlalu dekat namun sangat akrab, ia berjalan melewati lorong-lorong yang cukup sepi semuanya sudah pulang.

"Lisa aku pergi duluan yah.

"Lisa bye sampai jumpa besok.

Lisa hanya membalasnya dengan senyum tipis.

Mata Lisa mulai berbinar lengkungan ke atas Bibirnya terhias senyuman khusus saat melihat seorang paruh baya menjemputnya.

"Eomma!........." Seru Lisa berlari menuju mobil yang sedang parkir di pinggir jalan.

Mendengar itupun Rosé langsung tersenyum ke arah Lisa yang sedang berlari kegirangan.

"Halo baby how are you today?". Tanya Rosé kepada Lisa, yang lagi cengengesan senyum-senyum sendiri pas masuk mobil.

"Tadi jam olahraga yerim seperti biasa.

"Haha yerim, kamu jangan kasar yah ke dia kasian dia.

"Ndee.

Bersambung

Bersambung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



harmonious family [chaesoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang