Attack on Titan / Shingeki no Kyojin
© Hajime Isayama
WIT Studio dan Mappa Studio
•••
D A R E
A RivaMika Fanfiction
© DeathRee, 2020PETANG. Hari ini adalah purnama pertama Pasukan Pengintai sejak bebas dari tuduhan-tuduhan penghuni tembok Sina. Hak prerogatif Darius Zackley membungkam mulut pria-pria berbadan gendut, memaksa mereka berhenti menuntut Pasukan Pengintai yang menggelar paksa medan laga di Distrik Stohess.
Pertarungan dengan Female Titan Annie Leonhart.
Meski perempuan si pelaku kini menutup rapat mulut—bahkan seluruh tubuh dengan kristal—guna menyimpan erat segala memo dan informasi penting yang akan dipaksakan keluar, scientis Pasuka Pengintai yang satu ini tak habis akal. Hanji Zoe. Salah satu manusia immortal gila penelitian; anti-patah semangat barang semili, malah, kuriositasnya makin menjadi.
Didapatkan informasi penting bahwa komposisi kristal dan bagian dinding ternyata sama. Pun, di dalam bangunan melingkar yang berdiri kokoh berabad-abad itu terdapat hal tak terduga. Titan. Astaga, siapa menyana umat manusia berlindung dari titan dengan tembok-tembok yang berisi titan.
Jika Levi—yang dijuluki prajurit terkuat—bisa jatuh cinta adalah hal gila; maka menemui titan di dalam kerak-kerak dinding sama gilanya.
Hanji geleng-geleng kepala.
"Ada apa ketua regu, apakah jawabanku tidak memuaskan?" Eren memicingkan jadenya untuk melihat lebih jelas mata tidak puas milik si senior di balik kacamata. Di sebelah lelaki itu, Mikasa duduk dengan kedua tangan memegang cangkir, tenang menghirup aroma di dalamnya lantas meneguk. Begitu berulang-ulang tanpa minat ikut turun dalam diskusi.
Sasha dan Connie ada di seberang mereka dengan celotehan tak berhenti. Selepas dua roti kandas di mulut si gadis Blouse, keduanya makin bersitegang dengan argumen masing-masing; membuat Hanji yang biasanya ikut berceloteh jadi pening.
"Astaga ... Springer, Blouse! Kalian terus berbicara ribut tanpa mau membantuku. Bagaimana bila kupanggil kapten kalian supaya kalian berdua dihukum?"
Sepasang remaja konyol itu lantas membekap mulut, keduanya menggeleng takut. Mereka adalah anggota skuad operasi khusus yang anggotanya berjumlah seperempat belas kompi. Generasi baru ini masih dipimpin oleh leader yang lama, yang merupakan satu dari dua anggota yang selamat dalam insiden Female Titan selain Eren.
Kapten Levi.
Kuperkenalkan kau lelaki pendek dengan mata sipit mengintimidasi. Mikasa lekas berdiri setelah kehadiran Levi membungkam suasana yang sebelumnya ceria, bak menyambut kapten timnya yang berjalan pincang.
Gelas porselennya tertinggal di antara Eren dan Armin. Jean mengubah arah pandang yang sebelumnya berpusat pada Hanji, sama penasarannnya dengan Sasha yang heran melihat sahabatnya itu tiba-tiba berdiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
D A R E ; a Story about Ackerman
Fanfiction[[RivaMika/LeviMika]] "Bagaimana cara membuat Kapten Levi menangis?" "Ambil makan siangnya," --Sasha Braus. "Berpura-pura jadi kekasihnya," --Armin Arlert. "Sembunyikan alat bersih-bersih kesayangannya," --Eren Jaeger dan Jean Kirstein. "Putar Opera...