Episode 13

205 15 15
                                    

Brakkk

Tiba-tiba suara keras terdengar dari ruangan ardi. Zia yang mendengar suara itu memasuki ruangan ardi dengan wajah cemas.

"sudah ku peringatkan padamu ,untuk tidak macam macam denganku. Tapi kau malah mempermainkan kepercayaanku ,dan aku muak dengan orang-orang seperti kalian semua"

"bos maafkan aku, sungguh aku tidak sengaja melakukannya. Tolong beri aku kesempatan kedua bos"

"hah apa? kesempatan katamu, hahaha" Suara tawa ardi menggema di ruangan itu

Ardi masih belum melihat ada zia dan dinda di sana.

Di depan matanya zia melihat sosok ardi yang lain, baru pertama ini zia melihat mata yang penuh dengan intimidasi, tegas dan terkesan dingin. Berbeda dengan sikap ardi yang hangat, lembut dan penyayang.

Dinda kemudian menarik zia untuk keluar dan membawa zia duduk di sofa depan ruangan ardi.

Dinda mengambilkan air minum kemudian memberikannya pada zia

"apa anda baik baik saja bu?"

Zia mengangguk

"apa mas ardi sering marah marah begitu din?"

"pak ardi memang begitu bu ,bapak paling tidak suka penghianat, pembohong dan penipu. Saya sudah menjadi saksi banyak penghianat dan penipu yang pak ardi bereskan dari perusahaan ini. Mereka merugikan perusahaan demi keuntungan pribadi bu, jadi wajar jika bapak bersikap demikian"

"tapi saya bersyukur hati dingin dan keras pak ardi bisa luluh oleh ibu. Baru kemarin saya lihat pak ardi tersenyum karena ibu"

Zia mengangguk paham "terima kasih ya din kamu udah bantuin mas ardi selama ini."

"sudah tugas saya bu"

Tiba tiba ..

"loh zi , sejak kapan disini"

Zia menoleh

"hai kak ,baru sampai kok. Mau masuk tapi kayaknya mas ardi ada tamu. Kak riyan mau ketemu mas ardi?"

"iya nih ,ada hal yang mau di urus bentar. Aku masuk duluan ya,nanti aku kasih tahu ardi kamu disini"

Zia mengangguk.

Riyan memasuki ruangan ardi , disana dapat riyan lihat wajah dingin dan tegas ardi.

"yan , urus bajingan di depanku ini , bawa dia pergi dari hadapanku , dan pastikan aku tidak melihatnya lagi"

Tanpa basa basi riyan menyeret karyawan itu untuk keluar dari ruangan ardi, sebelum sampai pintu

"sebaiknya tenangkan dirimu dulu ar ,ada zia menunggumu di luar"

"shitt gara-gara mengurusmu , aku sampai lupa menyuruh zia kemari tadi"

Ardi segera keluar dari ruangannya dan menemukan zia yang sedang berbincang dengan dinda di sofa.

"sayang"

Zia menoleh mendapati wajah tersenyum ardi , berbeda 180 derajat dengan apa yang ardi lihat tadi.

Dinda membungkuk memberi hormat kemudian segera meninggalkan pasangan itu

"maafkan aku, aku sedang membereskan sesuatu tadi. Apa kau sudah lama menunggu?"

Zia menggeleng ,"aku baru saja sampai mas"

"ayo masuk ke ruanganku. Aku udah nggak sabar makan masakan kamu nih"

Ardi menggandeng zia untuk masuk ke ruangannya mendudukannya di sofa, zia dengan telaten menata bekal yang di bawanya agar ardi dapat memakannya dengan nyaman.

HARMONIUS .!! | SOMKOOK (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang