"Kebahagiaan bukan tentang harta, tapi tentang kebersamaannya"
8.30Malam ini Carelyn menggunakan pakaian berwarna cream berlengan panjang sedikit digulung ke atas dan di masukkan ke dalam celana panjang berwarna hitam dengan menggunakan ringbelt di pinggangnya, rambut dibiarkan tergerai, dan sedikit olesan bedak dan lipbalm. Sangat sempurna!
"Dek, jadi ikut ngak?" Tanya Catrey yang berada di depan kamar Carelyn.
"Jadi kak, kakak duluan aja gue berangkat bareng Satya" Teriak Carelyn.
"Hmm gue mencium bau bau PDKT an" Ucap Catrey Mengoda Carelyn.
"Ketek lo tuh bau, mandi dulu sana ntar yang ada malah pada pingsan" Ucap Carelyn sambil terkekeh kecil.
"Dih gue dah wangi ya, tadi mandi minta lumpurnya ibu" Ucap Catrey tak terima.
"Are you a pig?" Tanya Carelyn sambil tertawa di dalam kamarnya.
"Heh kena azab lo ya ngatain gue babi" Teriak Catrey tak terima sambil mengedor pintu kamar Carelyn.
"Hahaha lagian mana ada mandi pake lumpur kalo bukan babi" Ketawa Carelyn menggelegar di ruang kamar.
"Ah itu loh yang ada butiran-butiran scrub nya" Ucap satya yang tak paham apa namanya.
"Itu Lulur bego" Teriak Carelyn masih dengan ketawanya.
"Ya ya itu lah namanya, debat ama lo 2006 baru selesai. Gue ke BC duluan" Lalu Catrey pergi dari depan kamar Carelyn tanpa mendengarkan jawaban Carelyn terlebih dahulu. Catrey berpamitan kepada ibu nya lalu melenggang keluar dari pekarangan rumahnya menggunakan motor sport nya yang berwarna hitam.
Tak lama kemudian terdengar deruman motor didepan rumah Carelyn yang pasti itu adalah motor Satya. Lalu Carelyn turun dan berpamitan kepada ibunya karena ayahnya masih bekerja.
"Bu, Carelyn pamit ya mau ke BC bareng Satya" Pamit Carelyn sambil menyalami dan mencium tangan ibunya.
"Satya siapa? Temen baru kamu?" Tanya ibu Carelyn karena merasa asing dengan namanya.
"Iya bu, temen kelas baru pindahan dari Bandung. Yaudah ya bu Carelyn berangkat dulu"
"Iya hati-hati ya nak jangan pulang kemaleman"
"Kalo nga bole kemaleman pulangnya kepagian aja ya bu" Goda Carelyn sambil berjalan menuju pintu rumahnya. Ibunya hanya menggeleng-gelengkan kepalanya karena sikap anaknya itu.
"Selamat malam raja es" Sapa Carelyn tak lupa dengan senyum lebarnya.
"Malam, cepet naik" Suruh Satya dengan nada dinginnya. Carelyn pun langsung naiki motor Satya.
Tak terasa 15 menit diperjalanan Carelyn dan Satya sudah sampai di BC, disana sudah ada sekitar 11 orang laki-laki. Mereka adalah anggota 'BASTAN' alias anggota pemain basket di sekolah, maka tak heran jika mereka dijuluki sebagai gelar tikar, eh gelar most wanted karena wajah mereka yang memikat seluruh siswi disekolah.
Mereka memang tidak seangkatan, dari kelas XI ada 7 orang sedangkan kelas X ada 4 orang, karena sekarang ada Satya maka jumlah kelas X menjadi 5 orang. Walaupun tidak seangkatan tetapi mereka tidak pernah membeda-bedakan satu dengan yang lain, bagi mereka BASTAN sudah seperti keluarga tersendiri.
Mereka memang biasa kumpul di Base Camp hanya untuk mengurangi rasa kegabutannya. Sebenarnya BC ini milik Carelyn dan Catrey yang di berikan oleh Ayahnya, namun Carelyn dan Catrey lebih menginginkan tinggal bersama orang tuanya. Dari pada tak terpakai Carelyn dan Catrey berinisiatif untuk digunakan berkumpul bersama teman-temannya, dan akhirnya tempat ini menjadi sanksi suka duka mereka.
"Eh ada bu bos, siapa tuh bu bos?" Tanya kakak kelas yang merupakan salah satu anggota basket.
"Anak kelas baru, pindahan dari Bandung. Kenalan gih biar akrab" Suruh Carelyn pada kakak kelas tersebut. Lalu Carelyn nyelonong masuk ke dapur untuk mencari Cemilan, sedangkan Satya hanya mengikuti langkah Carelyn.
"Woii sini masuk, kumpul di ruang tengah. Kita ada anggota baru, mau pada kenalan ngak" Teriak orang tersebut.
Ya sewaktu di kantin tadi siang Catrey sempat menawarkan kepada Satya untuk bergabung ke dalam anggota basket, karena Satya memiliki skill permainan basket yang cukup bagus.
Anggota basket yang mendengar teriakan tersebut langsung menuju ke ruang tengah. Ruangan tersebut begitu luas dan terdapat TV, game, sofa, karpet dan lainnya, seperti rumah istana!
"Siapa bro anggota baru nya?" Tanya seseorang yang satu angkatan dengan Carelyn.
"Gue juga belum kenalan" Sahut kakak kelas tadi. Carelyn yang sudah mengambil cemilan langsung menuju ke ruang tengah, ruang dimana anggota BASTAN sedang berkumpul. Dibelakang Carelyn ada Satya yang membantu Carelyn membawakan minuman untuk anggota BASTAN.
"Nah tuh orangnya, sini bro kenalan dulu sama kita-kita" Ajak kakak kelas tersebut.
Satya yang merasa terpanggil menganggukkan kepalanya dan menaruh terlebih dahulu minuman tersebut, lalu Satya berdiri dan mulai berkenalan di hadapan anggota BASTAN.
"Gue Geravio Satya, panggil Satya pindahan dari Bandung" Ucap Satya dengan nada dinginnya, lalu Satya duduk disamping Carelyn yang sedang memakan cemilannya.
"Astagadragon, akhirnya Eldy punya temen yang sama sama irit ngomong" Ucap salah satu anggota BASTAN.
"Kalian kenalannya entar aja sekarang kita atur dulu strategi buat bulan depan" Ucap ketua basket yaitu Catrey, anggota yang lain mulai merapatkan duduk mereka
"Hoy Sat sini, jangan nempel-nempel calon istri gue, gue selaku calon suaminya merasa cembokurr nih" Ucap Reqzo dengan muka kesal yang di buat buat.
"Dihh najisss" Jawab Carelyn, yang lainnya pun hanya menggeleng-gelengkan kepalanya, sebenarnya mereka juga ingin menimpali ucapan Reqzo tapi waktu yang kurang tepat jadi mereka memilih diam dari pada debat yang tak pasti kapan selesainya. Akhirnya merekapun memutuskan untuk mulai mengatur strategi yang digunakan untuk pertandingan yang berlangsung bulan depan.
-SCARELYNE-
'Jangan lupa ninggalin kenangan dengan follow afifahnurrr12 ya!!
Karena ditinggalin tanpa kenangan itu hambar (ngak ada rasanya)'Kalian juga bisa follow akun ig aku @_afifahnurr
Folback/lainnya? Bisa DM 👌🏻*klik tanda ⭐ untuk absen,
*Dan comment untuk mengumpulkan tugas :vSee you next part!!!
Jum'at, 02 Okt 2020
Jogja.
KAMU SEDANG MEMBACA
SCARELYNE
Teen FictionKisah seorang gadis yang bernama Scarelyne Megaresa. Gadis berparas cantik natural tanpa make-up, murah senyum, bar-bar, menyanyi dan menari itu bakat terpendamnya. Ia tidak pernah kekurangan kasih sayang orang tua, kakak dan juga teman-temannya. I...