"Roda kehidupan itu berputar, kalo berhenti tandanya lo lagi ngigau"
Hari ini hari Jum'at, hari dimana menuju hari weekend. Hari yang di tunggu-tunggu oleh kaum rebahan, kaum holiday, dan kaum lainnya. Memang di sekolah Carelyn menerapkan sistem 5 hari sekolah dengan catatan pulang sore alias hampir menjelang petang. Maka setiap perjalanan pulang Carelyn selalu di sambut dengan suguhan pemandangan Sunset. Itu bisa menjadi obat lelah karena seharian belajar.
Kini Carelyn sedang memakai olesan bedak bayi di kamarnya, sambil menatap pantulan dirinya di cermin. Sungguh tampilan yang jauh dari kata badgirl. Kasih senyum dikit? Ah pasti laki-laki sudah banyak yang terpikat, apalagi tertawa di setiap detik pasti sudah jadi gila karena senyumannya.
Setelah merasa sudah selesai, Carelyn pun segera mengambil tas dan turun untuk makan bersama. "Selamat pagi kesayangan Ca—" Teriak Carelyn dengan nada yang semakin rendah, karena menyadari bahwa ada seseorang yang tidak asing berada di meja makan bersama keluarganya.
"Pagi nak, sini kita sarapan dulu nak" Ajak ibu Carelyn.
"Loh loh ibu adopsi anak?" Tanya Carelyn sambil menatap sang Ibu untuk meminta penjelasan. Karena dimeja makan ada tiga orang pria yang salah satunya merupakan teman sekelas dari Carelyn.
"Dih engak lah, punya anak dua aja udah bikin jungkir balik masa mau nambah" Ucap sang Ibu mengambil nasi untuk sarapan ayah.
"Kalau Ibu mau, nanti ayah pulang jam tujuh terus terus kita buat. Mau berapa? Dua? Tiga? Atau sekalian lima?" Timpal sang ayah menatap istri nya dengan senyum menggoda.
"Ish ayah ih kalo mau noh sama pety" Jawab sang Ibu yang membuat ayah sedikit mengerucutkan bibirnya. Carelyn dan Catrey yang terbiasa melihat perdebatan kecil itu pun hanya menggelengkan kepalanya.
Pety—kucing peliharaan Scarelyne yang ia temukan saat masih kecil di dekat parit karena dibuang oleh pemilik kucing. Pety merupakan kucing keturunan persia yang memiliki bulu berwarna abu-abu yang lebat dan halus, serta mempunyai manik mata berwarna biru, dan sikapnya yang manja seperti Carelyn.
"Ekhem keselek garpu gue" Dehem Carelyn yang membuat pertengkaran kecil tersebut berhenti,dan pindah menjadi rasa khawatir.
"Carelyn kalo makan garpunya di telen dulu" Ucap sang Ibu, lalu ibu mengulurkan segelas minuman kepada Carelyn, sedangkan ayah menepuk-nepuk pundak Carelyn.
Carelyn, Catrey dan Satya yang mendengar itu pun terkejut. Mana ada orang makan garpu, kalau bukan keturunan Master Limbad. "Yang kasmaran mah beda" Sindir Catrey kepada orang tuanya.
"Iri bilang bos!" Ucap ayah menirukan suara tiktok yang baru viral. Setelah mengucapkan itu, ayah dan Ibu bangkit dari kursi. Tak disangka ayah dan Ibu mulai mengeluarkan virus tiktok nya. Ayah dan Ibu berjoget tiktok didepan anak kandungnya! Bahkan didepan anak orang lain! Sungguh orang-tua yang tak tau malu.
"Papepapepap pap pap pap paepapap" Carelyn menyanyi meneruskan lirik lagu yang di ucapkan ayah tadi, lalu Carelyn menyusul ayah dan ibunya untuk membuat tiktok. Keluarga retcehhh!!.
"Apa cuma gue yang waras disini" Gumam Catrey dengan menatap sendu keluarganya yang masih asyik berjoget. Satya mengulas senyuman saat melihat tingkah laku keluarga Catrey yang sangat sangat retceh tersebut.
•••
Disini Carelyn berada, dikelas dengan segala keramaiannya. Kelas yang menjadi sanksi bisu perjuangan,kebahagiaan serta lukanya. Kelas yang memiliki siswa bertingkah absurd, jail, pendiam, bikin onar, alay, lebay, bolosan semua ada disini. Kata orang perbedaan itu sulit dipersatukan, tapi tidak untuk kelas ini. Apapun tingkah laku dan sikapnya, satu kata yang dapat menyatukan perbedaan siswa dikelas ini yaitu SOLIDARITAS!. Bahkan dikelas ini memiliki semboyan "Walaupun seblak, nasgor, dan mie ayam itu berbeda, tetapi bagi kita itu tetap makanan!" Yang memiliki maksud "walaupun kami nakal, ndugal, dan mbolosan, tetapi bagi kami, kita adalah saudara!"
Carelyn yang baru saja datang lalu menyomot buku milik Zella yang menganggur diatas meja untuk dijadikan kipas. Karena kipas angin yang berada di kelas tidak cukup untuk menghilangkan kegerahan Carelyn. Satya yang berada di belakang Carelyn hanya menggelengkan kepalanya karena tingkah laku Carelyn yang tak tau sopan santun.
"Heh itu buku gue cok, siniin jangan buat kipas ntar lecek kek hidup lo" Cerocos Zella pada Carelyn yang berada di sampingnya dan dengan santainya menaikkan salah satu kakinya dikursi untuk mencari posisi yang nyaman.
"Ah bentaran capek nih abis lari maraton" Ucap Carelyn sembarangan. "Mana ada pasti lo di kejar-kejar pak Binta yaa" Tuduh Zella kepada Carelyn.
Carelyn yang mendengar tuduhan itupun ingin protes namun saat ingin mengeluarkan suara tiba-tiba bell berdering tanda pembelajaran akan dimulai. Tak selang lama Bu Rizka yang mengampu pembelajaran sejarah datang.
"Assalamu'alaikum anak-anak" Sapa Bu Rizka kepada murid-muridnya.
"Selamat pagi Bu!" Sapa kembali murid-murid dikelas dengan kompak.
"Sebelum pembelajaran dimulai saya mendapat pesan dari wali kelas kalian untuk mengubah tempat duduk kalian. Disini ada berapa siswa putra dan berapa siswa putri?" Tanya Bu Rizka kepada muridnya.
"Yang putra ada 15,yang putri ada 15 Bu" Jawab salah satu murid dikelas. "Baik kalau gitu kita acak putri dan putra. Ibu saja yang membaginya jangan membantah dan menolak karena keputusan Ibu tidak dapat digangu gugat" Ucap Bu RizkaRizka yang mendapat helaan dari muridnya.
"Ridho dengan Tata, Huda dengan Mega, Gusna dengan Fisa, Satria dengan Zella, Kenzo dengan Atika, Dimas dengan Yunita,Satya dengan Carelyn, Jamar dengan Renata—dll" Ucap Bu Rizka mengacak nama pasangan tempat duduknya. "Untuk tempat duduk kalian bisa pilih sendiri" Putus Bu Rizka. Carelyn dan Satya memutuskan berada di pojok nomor dua dari depan didekat jendela dan disusul belakangnya Zella dengan Satria.
-SCARELYNE-
'Jangan lupa ninggalin kenangan dengan follow afifahnurrr12 ya!!
Karena ditinggalin tanpa kenangan itu hambar (ngak ada rasanya)'*klik tanda ⭐ untuk absen,
*Dan comment untuk mengumpulkan tugas :vSee you next part!!!
Selasa,27 Okt 2020
Jogja.
KAMU SEDANG MEMBACA
SCARELYNE
Teen FictionKisah seorang gadis yang bernama Scarelyne Megaresa. Gadis berparas cantik natural tanpa make-up, murah senyum, bar-bar, menyanyi dan menari itu bakat terpendamnya. Ia tidak pernah kekurangan kasih sayang orang tua, kakak dan juga teman-temannya. I...