Pegangan para readers ku. Alur episode ini bakal agak cepet karena kita tidak bisa terlalu lama di sini. Takutnya kalian jatuh atau ketinggalan, jadi jangan lupa pegangan!
.
.
.
Beberapa bulan kemudian
Sudah lima bulan berlalu sejak kabar buruk itu tersampaikan pada ku. Kabar bahwa seluruh Keluarga Celiano tewas di hari aku akan tinggal bersama mereka. Aku benar-benar terpukul hari itu juga.
Satu-satunya sanak saudara yang ku punya, tewas dengan yang namanya 'pembantaian'. Seakan ada orang yang tahu tentang rencana keberangkatan ku ke Kediaman Celiano padahal itu rahasia.
Berdasarkan penuturan Philip, pelaku pembunuhan Keluarga Celiano adalah paman ku sekaligus sang Kaisar Obelia, Anastacius.
Iya, ku rasa memang masuk akal. Hanya mendengar nama Anastacius sebagai pelakunya saja, aku sudah tahu alasan dia melakukan itu.
Aku ini anaknya Claude. Kalau Anastacius membenci Claude, dia juga pasti membenci ku. Terbukti dari penuturannya saat aku dan Rury menyusul Claude ke Istana Garnet bahwa aku akan merebut tahta.
'Padahal, puh! Aku mah ogah jadi kaisar.'
Mengingat bahwa pelaku pembunuhan itu adalah Anastacius, aku yakin dia mengetahui rencana yang dipersiapkan Claude dan mendiang Count Celiano untuk membawa ku keluar istana. Maka dia membunuh Keluarga Celiano agar aku tidak bisa keluar dari istana. Mungkin, rencana selanjutnya adalah membunuh ku.
Jangan kalian pikir dugaan ku ini hanya sebatas asal tebak. Karena, memang seperti itulah kemungkinan terbesarnya.
Kalau aku mati, Claude pasti akan sedih dan marah di mana hal itu akan membuat Anastacius terhibur. Jahat memang, tapi begitulah Anastacius.
Tenang saja, aku takkan membiarkan diri ku terbunuh secepat itu. Maksud ku, aku masih punya tugas untuk diselesaikan. Dan juga, aku ingin bertemu Athanasia, Lucas, Izekiel mungkin, dan juga Lily. Ehehe, bukan keinginan yang tamak kan?
"Philip," panggil Claude.
Detik itu juga, aku tersadar dari lamunan ku. Ku tolehkan kepala ku ke arah Claude kemudian kembali pada Rury di hadapan ku.
"Anda baik-baik saja, Nona?" tanya Rury pelan yang ku balas anggukan singkat. Setelahnya, aku sibuk memainkan puzzle ku.
"Iya, Pangeran?" balas Philip tak lama kemudian.
"Mulai hari ini, Kau akan menjadi kesatria pelindung Ambrosia. Jaga Ambrosia baik-baik," ucap Claude menatap Philip sekilas. Aku yang merasa tertarik menolehkan kepala lagi.
"Baik, Pangeran," balas Philip membungkuk hormat.
Aku hanya diam dan menyimak sambil menatap Claude dan Philip bergantian. Kalau Philip jadi kesatria pelindung ku, artinya dia akan selalu mengikuti ku. Jika itu sampai terjadi, maka Rury dan Philip akan punya banyak waktu bersama!
'Boleh aku menambah daftar kapal? Ku rasa Philip dan Rury akan jadi kapal baru ku. Dan tak lama lagi, mungkin akan berlayar.'
'Eh, sebentar. Di situasi seperti ini, kenapa aku malah memikirkan kapal baru? Kita ini sedang membahas masalah nyawa. Nyawa mu, Ambrosia! Baiklah, singkirkan dulu pemikiran ini.'
"Kenapa bukan saya, Pangeran?" Felix tiba-tiba bertanya.
Claude menoleh dan menghela napas. "Awalnya aku ingin menunjuk mu menjadi kesatria pelindung Ambrosia. Dia mungkin lebih aman bersama mu mengingat keahlian mu hampir sebanding dengan ku. Tapi, itu juga jadi berbahaya di saat bersamaan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ambrosia (WMMAP X OC) [HIATUS]
Фанфик#HANYA FANFICTION# . . . Nama ku Rosia, gadis berkewarganegaraan Indonesia. Aku penggemar serial webtoon berjudul <Who Made Me a Princess>. Suatu hari aku tewas karena kecelakaan dan bertemu sebuah suara. "Athanasia de Alger Obelia. Dia butuh...