Bab 2

44 14 3
                                    

Tatapan it tak berlangsung lama, Shafa duluan mengalihkan pandangan nya ke arah Azel yang berada di sampingnya.

"Zel, bilangin Byanca langsung nyari tempat duduk aja." bisik Shafa pada Azel, yang dibalas dengan anggukan.

"Byanca!"

Byanca pun menoleh, "apaan?"

"Langsung ke meja aja,"

Byanca pun berjalan duluan sambil menatap sinis kearah Kevan, Rakha serta Langit.

Langit menaikkan satu alisnya. "Kok gue di sinisin sama Byanca sih tolol?" kata nya.

"Emang freak tu cewe, untung gue naksir dia." ucap Kevan sambil menaikkan satu kaki nya keatas kursi.

Shafa, Azel, Byanca dan Alecya sudah duduk dikursi yang biasanya Azel, Byanca dan Alecya duduki. Kini tempat itu ditempati oleh 4 perempuan cantik yang menjadi sorotan dikantin.

"Demi apa pun gue risih." Shafa mendengus kesal karena masih ditatapi oleh beberapa murid SMA Victoria, bahkan ia sempat melihat beberapa perempuan lain tertangkap seperti sedang membicarakannya.

"Ih gapapa shaf, santai aja. Nanti juga lo terbiasa kok," ucap Alecya sambil mengelus bahu Shafa dengan lembut.

Alecya pun bangkit dari duduk nya, "kalian mau pesen apa? Biar gue pesenin deh."

Mata Azel berbinar ketika mendengar kata - kata yang keluar dari mulut Alecya. Maklum, biasanya Azel yang di suruh - suruh memesan makanan ketika di kantin.

"Gue mau cireng pak Tarno aja deh al,pake saus pedas, terus minum nya es teh aja." kata Azel.

"Byanca? Shafa?" tanya Alecya.

"Gue ngikut Azel aja al, tapi minum nya es cappuccino aja ya." ucap Shafa.

"Gue kaya lo aja deh al." ucap Byanca, "gak pake lama yaaa!!" tambah Byanca yang terlihat sudah sangat lapar.

Alecya pun langsung berjalan kearah warung pak Tarno, warung favorit Byanca, Azel dan Alecya sejak kelas sepuluh. Menu nya memang banyak sih, tapi paling favorit ya cuman cireng! Emang cireng gak ada tanding nya, apalagi pakai saus pedas.

"Pak, pesanan kaya biasa yaa? Tapi es nya, es teh 1, es cappuccino nya 3. Ntar diantar ke meja nomor 18." jelas Alecya.

Pak Tarno pun mengangguk semangat. "Siap neng Alecya, nanti bapak antar kesana ya tunggu saja."

Alecya pun tersenyum kemudian ia kembali menuju ke kursi yang di duduki tadi.

BRUK!

"Monyeeett!" Alecya tak sengaja bertabrakan dengan seseorang.

Alecya pun mendongakkan kepala nya, ternyata yang tak sengaja ia tabrak ini bertubuh tinggi.

Mata Alecya membelalak ketika melihat siapa yang ditabraknya.

Algavrian Zeeco. Salah satu inti sekaligus anggota Arclarios. Yang dikenal dengan sifatnya yang sangat dingin, 11 12 lah sifatnya seperti ketuanya.

Alecya meneguk saliva nya. Mampus nih gue nabrak kak Gavra.

"E-eh m-a-ma-maaf ya, kak." Alecya merasakan kaki nya melemah karena takut sekaligus terpesona dengan wajah Gavra yang begitu dekat, yang membuat ketampanannya bertambah 1500 kali lipat.

"Baju gue." balasnya dengan suara berat.

Kamprett! Suara nya buat gue tremor anjrit!

"Y-y-yaudah biar gue ganti, lo m-mau apa?" tanya Alecya dengan nada yang masih terbata - bata.

GerandasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang