Bab 5

12 3 2
                                    

Sudah 3 minggu lebih Shafa menjadi murid di SMA Victoria. Semua nya lancar, bahkan tak ada suatu masalah yang menghampiri nya. Ia juga semakin dekat dengan Azel, Alecya dan Byanca.

"Al," panggil Byanca.

Alecya pun menoleh. "Hm?"

"Temenin toilet yuk, biasa." Kata Byanca sambil mengode - ngode.

"Kenapa lo? Tembus?" Tanya Alecya memastikan.

Byanca melotot. "Jangan nyaring - nyari juga bego! Malu gue," kata Byanca yang membuat Alecya terkekeh kecil.

"Yaudah ayo,"

Alecya dan Byanca pun bangkit dari duduk mereka. Kemudian menghampiri meja guru, karena saat ini jam pelajaran masih dimulai.

"Bu, izin ke toilet ya? Biasa problem cewe." Kata Byanca sambil tersenyum pada bu Sarah.

Bu Sarah pun menatap intens kearah Byanca yang cengengesan.

"Yasudah, langsung kembali ke kelas jika sudah." Bu Sarah pun melanjutkan kegiatan menilai tugas - tugas dari kelas lain.

"Makasih bu!"

Azel menatap kepergian kedua sahabat nya tersebut. Ia pun mencolek bahu Shafa yang terlihat serius sedang mencatat suatu rangkuman.

"Shaf, sssuut." Bisik Azel sambil menoel bahu Shafa.

Shafa tetap tak menggubris.

"Shafa ih!"

Shafa pun menoleh kearah Azel sambil menaikan sebelah alisnya. "Apa?"

"Kantin yuk," ucap Azel.

Mata Shafa membelalak mendengar  ucapan Azel dengan sangat santai.

"Masih jam pelajaran bego!" Kata Shafa dengan pelan sambil melihat kearah bu Sarah yang terlihat masih fokus mengoreksi soal.

"Ah ayo dong! Lagian bentar lagi istirahat kan? Yuk!" Azel langsung menarik lengan Shafa dengan cepat tanpa mendengar penolakan dari Shafa.

"Bu izin ke UKS ya? Shafa kepala nya lagi pusing kata nya." Ucap Azel yang membuat Shafa melotot mendengar ucapan sahabat nya tersebut.

Shafa pun berpura - pura memegang bagian kepala nya yang terasa sakit agar ia dan Azel tak ketahuan berbohong.

"Ah iya bu kepala saya pusing,"

Bu Sarah pun menghela napasnya. "Yasudah silahkan ke UKS." Kata nya.

Azel pun mengangguk girang. "Baik bu."

Kemudian, kedua gadis tersebut segera keluar dari kelas.

Azel terlihat girang sekali setelah berhasil membohongi guru yang sedang mengajar. Memang berdosa banget Azel ini.

"Enak kan gak belajar?" Tanya Azel yang berjalan melompat kesana kemari dengan lincah.

Shafa mendengus kesal melihat kelakuan Azel yang sangat bodoamat tersebut.

"Ya enak, tapi mau ngapain juga?"

"Ya makan lah! Ya kali kita jalan doang." Kata Azel yang langsung berlari ngibrit menuju ke kantin.

BRUK!

"Aw!"

Shafa terkejut ketika melihat Azel yang sudah terduduk di lantai sambil memegangi betis nya.

Ia pun berlari menghampiri Azel yang meringis pelan.

"Zel? Gapapa?" Tanya Shafa sambil mengecek keadaan betis nya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 11, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GerandasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang