"Ana yakin mau sekolah hari ini?" Tanya sang Mama sambil menyodorkan nasi goreng sebagai sarapan mereka
"Iya ma,sekolah tinggal dua bulan lagi aku gak mau malas malasan"
"Tapi kamu pucat gitu loh,lagian kelas tambahan apa sih sampai semalam harus pulang malam-malam"
Semalam Alana sampai rumah hampir tengah malam dengan mendapati sang Mama sedang mondar mandir didepan rumah. Alana hanya mengatakan bahwa menjelang ujian mereka diberikan kelas tambahan.
"Kelas seperti biasanya mah,lagian gak setiap hari kok" Jawab Alana sedikit gugup pasalnya dia tidak pernah berbohong pada mama nya.
Sesampainya disekolah Alana melangkahkan kakinya malas menuju ruangan kelasnya. Sebenarnya dia sangat malas untuk pergi ke sekolah ingin rasanya dia menerima saran mama nya untuk istirahat dirumah tapi dia mengingat ancaman Alvaro kepadanya. Alana takut. Takut pada ancaman Alvaro dan takut pada Alvaro juga pastinya.
Alana duduk di bangkunya menunggu hingga waktunya pelajaran tiba dengan posisi tangan dilipat dimeja sebagai alas untuk kepalanya.
Suasana kelasnya mulai ramai tetapi tidak menggerakkan Alana untuk mengubah posisinya hingga dia melihat Alvaro memasuki kelas. Tubuhnya langsung bergetar, Alvaro berjalan kearah bangku Alana tanpa menatap nya.
"Mulai hari ini aku duduk disini" Ucap Alvaro cukup keras hingga membuat semua mata tertuju padanya dan Alana.
"Alvaro bercandakan,itu bangku paling belakang dan hanya mereka dari kalangan bawah saja yang berhak duduk disitu" Salah satu siswi berkata sambil meraih salah satu tangan Alvaro.
"Gak pernah ada peraturan seperti itu" Alvaro menghempas tangan siswi itu dan langsung duduk dibangku sebelah Alana
ALANA POV
Aku tidak tahu apa sebenarnya tujuannya. Apa dia membelaku? Kenapa dia duduk disampingku?
Sudahlah itu urusannya. kenapa pula tangan ini harus berkeringat.Dia tersenyum sekilas kepada ku,aku tidak tahu maksud dari senyumannya itu.
Apa kejadian semalam benar-benar terjadi? Tanpa kusadari Bu Risma guru fisikaku sudah masuk.
Ditengah-tengah pelajaran aku mendapati Alvaro tengah menatapku. Dia menyerahkan sebuah potongan kertas dengan tulisan "I wanna try something" .
aku tidak mengerti maksudnya sebenarnya.Dia mengambil handphone nya dan menunjukkan sesuatu
Deg..
Itu photo kejadian semalam. Aku yang masi memandangi photo itu kaget saat tangan Alvaro mengelus pahaku dari balik rok ku.
Aku memandangnya dengan tajam. tanpa kusadari setetes air mengalir dari pelupuk mataku.
Dia mengangkat rok ku sedikit keatas untuk mempermudah dia mengekspos pahaku.
Apa yang harus ku lakukan? Mama aku takut!!!
Tubuhku bergetar hebat saat dia mengelus kemaluanku dari balik dalamku. Dia mempermainkan kemaluanku dibawah sana. Aku bingung apa yang harus kulakukan, apa aku harus berteriak. Tapi jika aku melakukan nya apa seisi kelas ini akan percaya padaku.
Aku sedikit bernafas lega saat Alvaro menari tangannya dari bawahanku tapi itu hanya sesaat dia memberikan kertas lagi pada ku yang bertuliskan
"Kau sudah sangat basah dan minta dipuaskan. Temui aku sepuluh menit dari sekarang diperpustakanan. Ingat aku masih punya photo itu"Setelah memberikan kertas itu Alvaro bangkit dan permisi dengan kedok ingin memulangkan buku ke perpustakaan.
Author POV
15 menit setalah kepergian Alvaro Alana memutuskan untuk menemuinya di perpustakaan. Dia permisi dengan alasan ingin ke toilet.
Diperpus Alana mencari keberadaan Alvaro karna kondisi perpus yang sunyi berhubung Masi jam belajar mengajar Alana dengan cepat menemukan Alvaro.
Alvaro yang melihat Alana datang mendekat dan lansung menampar Alana.
"Aku menyuruh mu menemuiku 10 menit dari aku menyerahkan kertas itu bukan" bisik Alvaro ditelinga Alana.
Alana hanya menunduk sambil memegangi pipinya yang sedikit panas akibat tamparan Alvaro.
"Kita tidak punya waktu yang banyak sebelum jam istirahat mulai" bisik Alvaro dengan tanganny yang langsung menarik Alana menuju ke sudut salah satu rak buku yang jauh dari jarak pandang orang-orang yang akan masuk ke perpus
"Akan ku gunakan waktu yang sedikit ini untuk memuaskan mu jalang"
![](https://img.wattpad.com/cover/242102214-288-k931260.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ALANA
Romance21+ Takdir tidak mempermainkan mu tetapi takdir hanya sedang mengujimu