21+
"Akan ku gunakan waktu yang sedikit ini untuk memuaskan mu jalang"
Perkataan Alvaro yang menganggap Alana seorang jalang membuat hati Alana saki,pedih,hancur. Ingin rasanya dia berteriak tapi tidak bisa karna mulut nya terpaksa ditutup oleh photo photo aib dirinya.
Alvaro memposiskan tubuh Alana membelakangi nya dengan menghadapkan nya ke salah satu rak buku.
"Berpengan pada rak buku dan sedikit menungging lah" bisik Alvaro seperti menahan hasratnya.
Alana hanya menuruti perkataan Alvaro. Dengan sigap Alvaro langsung menaikkan rok Alana sampai ke pinggang nya dan menurunkan dalaman Alana hingga kelutut.
Karna Alvaro ingin main cepat dia langsung menurunkan resleting celananya dan mengeluarkan kejantanan nya. Diarahkannya ke vagi*a Alana.
Ujung pen*snya mencium bibir kewanitaan Alana. Dia menggesek gesekkan nya sebagai pemanasan.Alana yang baru merasakan kondisi seperti ini tanpa bantuan obat perangsang mulai mendesah.
"Pelankan suaramu jalang kita ditempat umum" lagi-lagi perkataan Alvaro menyayat hatinya.
Alana mulai merasa perih di bawahnya saat kejantanan Alvaro mulai memaksa masuk ke liangnya dan...
Jleb...
Alana menggigit bibir bawahnya menahan rasa perih di bagian vagi*anya. Namun Alvaro tidak memberinya jeda sedikit saja untuk meredam rasa perihnya. Alvaro langsung menghujam liang Alana dengan sangat cepat.
"Enghh...kau Masi tetap sempit padahal tadi malam aku sudah berkerja keras untuk membuat nya longgar" ucap Alvaro yang susah menahan desahannya.
"Emmhh..."satu desahan halus berhasil lolos dari mulut Alana saat Alvaro mulai menambah tempo genjotannya
Jujur hati Alana menolak semua perlakuan Alvaro namun tubuhnya tidak bisa menolak nya dan tubuhnya menikmati setiap genjotan yang Alvaro ciptakan.
15 menit mereka melakukan aktivitas yang seharusnya dilakukan pasangan suami istri dengan desahan halus agar tidak ada yang mengetahui aktivitas merekara.
Hingga akhirnya Alvaro membenamkan kejantanan nya jauh di liang Alana dan...
Crot..crott...crott..
Tubuhnya bergetar bersamaan dengan pelepasan nya.Setelah dirasa tidak ada cairan lagi yang harus dikeluarkan Alvaro mencabut kejantanan nya dari dalam liang Alana yang diikuti dengan cairan-carian hasil percintaan meraka yang mengangalir dan jatuh kelantai.
Alvaro membersihkan kejantanan nya dengan bagian dalam rok Alana dan memasukannya kembali kedalam celana nya. Dia langsung bergegas meninggalkan Alana tampa membantunya untuk merapikan pakaiannya.
"Maafkan aku mama...hiks.." Alana merapikan pakaian nya dan bergegas pergi ketoilet untuk membersihkan kewanitaan nya.
Setelah kejadian di Perpustakaan esoknya Alana mendapati Alvaro duduk di bangkunya yang semula,ya Alvaro duduk bersebelahan dengan Alana hanya satu hari. Semua keadaan seperti kembali ke tempatnya yang semestinya dimana Alvaro dan Alana menjadi seperti orang asing yang tidak saling kenal. Alvaro bahkan tidak pernah menatap Alana walau hanya sekilas saja.
Alana bersyukur? Tentu saja dia bersyukur karna tidak akan ada lagi yang menganggap nya seorang jalang. akan tetapi hati dan pikiri tetap cemas perihal photo-photo yang masi tersimpan di handphone Alvaro.
Photo itu bagaikan bom waktu yang bisa meledak kapan saja."Ana kamu kenapa nak kok pucat"
"Ana gapapa mah..."jawab Alana dengan senyuman khas nya
"Tidur aja gih biar besok kamu gak telat ujiannya" ucap sang Mama sambil mengelus-elus kepala Alana.
"Siiap mah...doain ana ya mah biar ana bisa lulus dengan mulus dan diterima di kampus pilihan ana" balas Alana dengan girang memeluk sang Mama dan langsung berlari ke kamarnya.
Pagi harinya Alana bangun sedikit lebih awal. Bukan karna jam alarm nya yang berbunyi membangunkan Alana seperti biasanya.
Alana berlari menuju kamar mandi dengan terburu-buru sampai membanting pintu kamarnya sedikit keras dan...
"Hoek..Hoek.." Alana merasa perutnya seperti diputar-putar,dililit dan serasa makanan yang dia makan tadi malam mencoba untuk keluar dari mulutnya
"Hoekk..hoekk..Hoek.." lagi lagi Alana mencoba untuk mengeluarkan semua isi perut nya namun yang keluar hanyalah cairan putih.
"Ana apa itu kau?" Sang Mama berteriak karna terkejut mendengar pintu yang terbanting.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALANA
Romance21+ Takdir tidak mempermainkan mu tetapi takdir hanya sedang mengujimu