Apartemen

14.2K 40 0
                                    

21+
Dosa ditangggung sendiri ya

Alvaro membawa Alana ke apartemen miliknya yang dia beli tanpa sepengetahuan ayahnya.

Sesampainya di apartemen Alvaro langsung membawa Alana ke sebuah kamar karna dari tadi kejantan*n nya sudah meronta ronta melihat kelakuan Alana yang seperti seorang jalang ayahnya yang pernah dia lihat.

"Anghh..." Alana sedikit mendesah saat Alvaro menghempaskan tubuh Alana dikasur king size milik Alvaro.

"Oh bitch kau sudah tidak sabar lagi rupanya" ucap Alvaro saat melihat Alana mulai membuka kancing kemeja sekolahnya

"Paa..amh...nass..." Alana mulai kehilang kontrol akan tubuhnya sendiri

"Gaa..ash..thaall" desahan Alana keluar untuk yang kesekian kalinya saat berhasil membuka seluruh kancing seragam nya.

Alavaro yang hanya berdiri menyaksikan Alana membuka kancing bajunya sendiri tersenyum smirk saat melihat Alana yang tidak mengunakan tank top langsung mempilkan payuda*a Alana yang ditutupi bra putih polos milik Alana

Alavaro mulai mendekati Alana yang mangeliat dikasurnya. Satu tangannya mulai mengelus pipi mulus Alana yang sudah memerah akibat nafsunya dan satu tangan lainnya mulai meremas gundukan Alana

"Ahmm...tohh..mmmhh..lhhong.." desah Alana terbata bata.

"Tenang bitch akan kupuaskan kau" ucap Alvaro langsung melumat bibir merah alami milik Alana sambil satu tangannya mencari cari sesuatu di punggung Alana dan

Click

Alavaro langsung menanggalkan bra putih polos Alana dan langsung membuangnya kesembarang tempat sambil bibir nya masih terus bermain dibibir Alana.

"Amhhpp" desanhan Alana lolos saat tangan Alvaro bermain main di gundukannya.

Bibir Alvaro mulai turun ke leher jenjang Alana mengabsen nya memberikan banyak kissmark disana.
Dan tibalah Alvaro di tempat yang sedari tadi ingin dia lumat. Cukup lama dia memandangi gundukan Alana sambil meremasnya.

"Agghh..." Alana sedikit kesakitan saat put*ngnya yang tegang ditarik Alvaro

"Payuda*a mu sangat cantik dan besar bitch,kau pasti sering meremasnyakan"  ucap Alvaro dan langsung melumat salah satu gundukan itu sedangkan yang satu lagi di mainkan tangan Alvaro dengan memilin put*ng nya

Sekitar 20menit Alvaro bermain main di gundukan itu hingga dia melepaskannya dan bangkit berdiri menanggalkan pakaiannya

"Buka bawahan mu kalau kau minta dipuaskan bitch" Alana langsung mengangguk sambil berusaha membuka rok dan celana dalamnya.
Sementar Alvaro yang tinggal memaki celana dalamnya pergi keruang tamu untuk mengambil sesuatu didalam tasnya dan masuk kembali kedalam kamar.

"Sebelum ayah brengsek itu memuaskan jalang jalangnya dia meminum obat ini dan dia sanggup bermain hingga pagi" Ucap Alvaro pada Alana sambil menunjukkan sebuah botol dengan senyum smirk nya

Tanpa menunggu lama Alvaro langsung meneguk obat itu hingga habis dan melempar botolnya sembarangan. Alvaro langsung meremas gundukan Alana dan bibirnya menciumi perut Alana semakin turun dan sampailah dia di liang Alana.

"Aahhh.." lenguh Alana saat Alvaro meniup liangnya.

"Kau sangat basah bitch" Alvaro langsung menyantap liang Alana dan memasukkan satu jarinya kedalam.

"Agghh...aahhh.." desahan Alana keluar dan membuat Alvaro semakin bersemangat dibawahnya.
Alvaro menambah satu jari lagi dan memaju mundurkan nya di dengan tempo cepat.

"Aaaahhhh..enhh...aaakkk.." Alana mencapai pelepasan pertama nya. Alvaro langsung meminum habis cairan Alana

"Manis" ucap Alvaro dan mencium liang Alana sebentar. Dia melihat Alana yang mencoba mengatur nafas nya setelah pelepasan pertamanya.

Tanpa menunggu lama Alvaro langsung menganggalkan celana dalamnya dan muncullah perkakas Alvaro yang dilihat Alana saat jam olahraga tadi

"Kenapa itu terlihat lebih besar dari yang tadi?" Tanya Alana dengan keranguan sambil tertunduk malu.

"Tentu saja dia akan membesar berkali lipat karna dia akan memuaskan jalang sepertimu" balas Alvaro sambil menuntun pen*snya ke liang Alana. Alvaro menaik turunkan kepala pen*snya dibibir kewanita*n  Alana membuat Alana frustasi karna alavaro tak kunjung memasukinya

Melihat wajah frustasi Alana membuat Alvaro semakin menaikan tempo gerakannya

"Memohonlah"

"Emm..tho..lhong..mha..shukkan.."desah Alana frustasi

Jleeebb

Masuklah perkasakas Alvaro dengan sekali hentakan merobek robek keperawanan Alana tanpa ampun

"Aakkkhhh...sakitt..."Alana menjerit dengan air mata yang mulai mengalir. Alvaro yang melihatnya langsung membekap mulut Alana menggunakan mulutnya sambil tetap menggenjot Alana dengan kasar.

Alvaro yang melihat Alana ikut menggoyangkan pinggulnya mengikut permainannya membebaskan mulut Alana.

"Ouufhh..fuck bitch" desahan Alvaro keluar dari mulutnya.

"Aaahh...ahhh...lebih cepat" Alvaro yang medengakan desahan Alana pun menambah tempo genjotannya

"Memang seperti jalang"guman Alvaro disela sela permainan nya.

Tangan Alvaro tidak tinggal diam melihat gundukan Alana yang bergoyang goyang seakan minta di manja. Mulutnya pun melumat gundukan itu.

"Aaaahhh...."

"Ouuffhhhh..."

Mereka berdua mencapai pelepasan bersama sama. Belum sempat mengatur nafasnya Alvaro langsung membalikkan tubuh Alana sehingga posisinya menungging dan Alvaro langsung menggenjot nya dengan sangat kasar.

"Bitch mem*k mu sangat enak,sempit sekali cocok dengan adikku. Mulai sekarang kau resmi jadi pelacur" ucap Alvaro dengan terus menggenjot Alana

Crooott

Alvaro memuntahkan sper*anya di dalam rahim Alana untuk yang kedua kalinya namun Alvaro masih terus menggoyangkan pinggulnya.

Alvaro yang lelah tidur disamping Alana yang lebih dulu menyusuri alam mimpinya sambil menyusu di payuda*a ranum Alana setelah enam kali pelepasan nya di liang Alana

ALANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang