(9) Pasrah

225 27 5
                                        

Suzy yang sudah tersadar menatap Taehyung dengan penuh amarah. Sementara Taehyung nampak panik dan melihat Suzy yang sudah sadar dengan mata yang menakutkan terus memelototi dirinya.

"Kakak sudah sadar. Syukurlah." Ucap Soo Young dengan segera menghampiri sang kakak.

Suzy yang menyadari keberadaan Soo Young menahan diri dari amarahnya terhadap Taehyung, segera Taehyung memanfaatkan kesempatan emas ini untuk menghindari amukan Suzy.

"Anu.. Aku, akan menghubungi Jungkook, sekalian mau membelikanmu obat dulu." Ucap Taehyung dengan gelagapan dan segera bergegas pergi tanpa berani menatap Suzy.

Suzy yang masih menatap tajam Taehyung seperti ingin menerkamnya dan membakarnya hidup-hidup menahan dirinya karena keberadaan Soo Young, sementara Soo Young justru memiliki sudut pandang yang berbeda terhadap Taehyung.

"Kak Taehyung, dia begitu terlihat memperhatikan mu kak, dia sampai gugup saat merawat kakak tadi. Dan dia benar-benar suami yang baik. Kakak benar-benar beruntung." Ucap Soo Young

Suzy mengernyitkan dahi dan memberikan senyuman palsu kepada Soo Young untuk menutupi rasa kesalnya. Kali ini ia benar-benar mengutuk Taehyung.

"Yah, sangat beruntung." Ucap Suzy datar

"Kak apa perlu kita ke rumah sakit untuk mengetahui kondisi kakak? Siapa tau kakak sedang hamil." Soo Young menyodorkan air kepada Suzy dan seketika Suzy menyemburkan air yang diminumnya saat mendengar ucapan sang adik.

"Ha.. hamil?" Suzy mengusap air yang membasahi seluruh mulutnya.

"Kakak sekaget itu. Apa kakak belum siap memiliki anak?" Ucap Soo Young

"Apa? Ah.. Bukan begitu.."

Ekspresi wajah Suzy seakan ingin berteriak sekencang-kencangnya mengingat ia semalam tidur bersama Taehyung saat Taehyung mabuk.

Suzy berfikir apakah Taehyung benar-benar menyentuhnya malam itu. Suzy semakin berfikiran yang tidak-tidak tentang kejadian semalam.

Sementara Taehyung yang dalam perjalanan keluar dari apartemen Suzy kini bergegas menuju kantor perusahaan Jungkook. Ia ingin meminta solusi sekaligus ingin berkeluh kesah kepada sahabatnya itu.

Tak lama kemudian Taehyung yang sampai di perusahaan Jungkook segera menuju kantor direktur utama  tempat Jungkook bekerja.

"Jung.." ucap Taehyung dengan membuka pintu kantor Jungkook

"Hai bro. Tumben pagi-pagi kau kemari?" Ucap Jungkook yang melihat Taehyung membuka pintu kantornya.

"Aku benar-benar dalam masalah besar."

"Masalah besar?"

Taehyung menceritakan semuanya kepada Jungkook dan Jungkook yang mendengarnya ikut prihatin dan akhirnya ia tak mampu lagi menahan rasa ibanya. Namun tak lama kemudian Jungkook tertawa lepas usai mendengar semua penjelasan Taehyung.

"Kok kamu ketawa diatas penderitaan ku Jung? Tega kamu. Aku takut jika harus pulang ke apartemen Suzy."

"Maaf bro, gini ya.. Awalnya ceritamu membuatku kasihan tapi aku jadi gak tahan dengan kisah mu ini, hahahaha.. Ok ok maaf, gini deh logikanya ya ketika dua insan lawan jenis memutuskan tinggal bersama maka sesungguhnya akan ada dua kepribadian yang harus disatukan. Sekarang dengan kejadian yang kau alami, mau tidak mau kamu harus membicarakannya dari hati ke hati dengan Suzy. Kau tau semua itu demi Soo Young." jelas Jungkook

"Ya gampang sih Jung kalo menasehati. Prakteknya itu loh. Lagian nasehat itu cocoknya untuk pasangan suami istri. Aku hanya bersandiwara."

Mendengar ucapan Taehyung, Jungkook nampak meninggikan kepala pelan, membenarkan ucapan Taehyung.

Brother SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang