"Heh.. Soo Young tunggu jangan lari kau." wanita paruh baya dengan wajah menakutkan mengejar Soo Young dengan membawa kayu yang akan ia lempar ke Soo Young.
"Berhenti kau."
Wanita itu akhirnya melemparkankayu tersebut ke arah Soo Young namun sayang meleset. Ia masih terus mengejar Soo Young.Aksi kejar-kejaran terus berlangsung, wanita dengan rambut kriting potongan pendek itu bahkan sempat berhenti dan mengambil sebuah balok kayu untuk dilemparkan kembali ke arah Soo Young.
Lagi-lagi lemparan wanita tadi meleset karena Soo Young berhasil menghindar, ia terus berlari dan saat menoleh kebelakang Soo Young tak lagi menjumpai wanita menakutkan itu. Ia akhirnya berhenti untuk mengatur nafasnya yang sudah tidak beraturan.
"Aish.. hampir saja, sial. Harusnya aku tadi lewat arah selatan saja, huft tenagaku habis untuk berlari."
'Krucuk' perut Soo Young menimbulkan suara karena kelaparan
"Astaga, ouh.. perutku kelaparan lagi."
Soo Young berjalan pelan sembari mengusap perutnya yang sudah mulai kosong lagi. Karena pagi tadi ia hanya makan beberapa potong bibimbap saja.
Lama ia berjalan akhirnya ia sampai di tempat tujuannya, perusahaan susu kemasan.
Soo Young bekerja paruh waktu ditempat itu, ia biasa bekerja di jam 6 pagi hingga jam 10 pagi.
Ia bersiap mengambil 2 keranjang penuh berisi botol susu, di angkat keranjang tersebut dan diletakkan di belakang sepedanya, tepat diboncengan sepeda mini milik perusahaan yang sudah 3th ini menjadi Armada pengantar nya menuju para pelanggannya.
"Ok, susu hari ini berjumlah 30 botol, siap diantar."
Dengan membunyikan bel sepeda dan menyematkan senyuman diwajahnya, Soo Young siap mengayuh sepeda menuju rumah yang tercantum di daftar nama pelanggannya.
Rumah demi rumah yang Soo Young kunjungi masih tertutup rapat karena masih sangat pagi untuk beraktifitas, berbeda dengan Soo Young yang memang pagi inilah waktunya ia mengisi pundi-pundi uang agar bisa melanjutkan hidupnya.
"Ok, rumah terakhir. Ini dia susunya, botol kosong mari ikut denganku." Gerutunya mengambil botol kosong untuk kemudian dibawa ke pabriknya, ia selalu berbicara sendiri hanya untuk mengatasi kejenuhan yang kerap melanda karena bekerja sendirian di tempat yang masih belum ramai orang.
Tiba-tiba saat ia hendak mengayuh sepeda terhenti karena seseorang membuka pintu gerbang dan mengejutkan Soo Young.
Dilihatnya seorang pemuda dengan mengenakan celana training dan kaos oblong berlari ditempat seperti hendak berolahraga.
Tanpa memperdulikan Soo Young lelaki itu melewati Soo Young begitu saja, namun ia tanpa sengaja menabrak botol susu hingga terguling jauh dari tempatnya.
Mata mereka berfokus pada botol yang terus menggelinding, Soo Young yang melihatnya segera turun dari sepeda dan berusaha meraihnya namun terus saja meleset.
Laki-laki itu juga berusaha meraih botol tersebut dan lagi-lagi meleset. Hingga akhirnya mereka berada pada barisan sejajar dan ketika mereka hanya berfokus pada botol susu. Karena mereka saling berhadap-hadapan namun tak melihat arah depan hingga akhirnya terjadilah benturan antar kepala.
Soo Young menyentuh keningnya dan mengusap-usap keningnya karena ia merasakan sakit. Kemudian ia menatap lelaki yang berada didepannya juga mengusap keningnya.
"Ah.. maaf tuan, saya tidak sengaja." Soo Young membungkuk merasa tidak enak
"Ya, tidak apa-apa, baiklah kau urus botol susu itu." Lelaki tersebut bergegas pergi, Soo Young membungkuk tanda mengiyakan ucapan si lelaki tersebut.

KAMU SEDANG MEMBACA
Brother Sister
Fiksi PenggemarKarena kasus perceraian orang tua, kakak beradik harus terpisah jauh. Suzy harus ikut dengan sang Ibu dan besar di Amerika sementara Soo Young sang adik ikut dengan sang Ayah dan besar di Korea. 18th terpisah membuat Suzy memutuskan untuk mencari S...