Tuk... Tuk.. Tuk..tuk.. Tuk...
Berisik..... Suara itu entah apa dan dtang darimana, mengganggu tidur malam Seokjin, dengan berat hati dy bangun untuk mengecek suara yg sedaritadi mengusik tidurnya. diliriknya jam di atas nakas yang menunjukan pukul 2 dinihari. Dengan berani dy berdiri mengecek apa itu suara air kran, atau ketukan pintu, ah, siapa yang bertamu dinihari. Sempoyongan menahan kantuk dy terhenti sambil menggosok matanya tak percaya ada sesosok pria tersenyum di depannya."Hi.... Maaf ganggu kamu". Suara itu, dimple itu, tak asing bagi Seokjin.
Kaget, takut, bahagia menjadi satu. Kaget tiba2 ada yg berdiri di depannya, takut karena sosok ini tiba-tiba di kamarnya. Bahagia, bisa melihat wajah pria ini yang begitu tampan baginya dan senyumannya begitu menawan."Namjoon.... Kamu Namjon kan, kok bisa ada di kamarku??" banyak tanda tanya di benak seokjin, suaranya serak dan mulai ketakutan ' jangan-jangan.....', seokjin mencoba berpikir positif tapi ini sudah tdk masuk akal baginya.
"Aku mau ketemu kamu, ngak apa-apa kan? " Namjoon menjawab dengan suara lembut, dy berusaha tdk membuat Seokjin panik, tapi terlambat, Seokjin mulai ketakutan, mulai menutup wajahnya, badannya bergetar.
"Tolong... Jangan ganggu aku, kamu pasti mahluk lain kan, jangan ganggu aku, aku masih ingin hidup, ingin hidup dengan benar, mau bahagiain orangtua aku, tolong.... " suara isakan dan kata2 Seokjin menyakiti sang mahluk di depannya.
"Maaf... Maafkan aku Seokjin", seolah mengerti dengan ketakutan Seokjin, Namjoon perlahan menghilang. Namjoon masih di depan Seokjin tapi tak menampakan diri. Sedih, Namjoon sedih, air mata Seokjin adalah kelemahannya. Namjoon melangkah memeluk Seokjin yang tak bisa di rasakan oleh Seokjin tentunya.
"Sudah pergi.... Hah, akhirnya...." Seokjin mengusap airmatanya. Namjoon sudah tak terlihat. Seokjin begitu frustasi, kapan lagi dy bisa berteman dengan Namjoon yg tampan itu. Tapi dy menyadari kalo Namjoon tidaklah nyata, wajah tampan itu begitu menawan tapi wajah pucatnya menakuti Seokjin.
Berpikir sejenak, akhirnya Seokjin sadar apa yang terjadi di Kampus ternyata penyebabnya adalah ini, orang2 menganggapnya aneh, gila ternyata alasannya ini. Seokjin baru sadari begitu melihat wajah itu yg begitu pucat pasi, pakaian, dan kehadiran sosok itu yang begitu tak masuk akal.
Disisi lain Namjoon, dy terus memeluk Seokjin, sesekali menciumi pucuk kepala Seokjin, membelai rambut itu, Namjoon hanya rindu, sangat merindukan seokjin, dy berusaha menjadi mahluk baik dan bisa diterima Seokjin walau itu tidak mungkin terjadi. Berusaha... mungkin Namjoon harus sedikit lagi berusaha.... Jatuh cinta, Namjoon terlanjur jatuh cinta kepada penghuni baru, kamar yang sudah lama ditinggalinya...
=========bersambung========
Mood menulis aku sedang On
Sedikit aja untuk kali ini
Semoga besok moodnya kembali lagi
Kangen Namjin...

KAMU SEDANG MEMBACA
Ugh, Ghost (Namjin)
Random~~~ Ghost, dont' Leave me~~~ 🌚🌚🔞🔞 Hantu penghuni kamar itu begitu memikat. Namjoon (Ghost) Seokjin (Girl) Namjin Taekook ada tapi sedikit #namjin