an unknown cutie pie.

745 142 53
                                    

mingi menghilang. entah, mungkin lebih tepatnya, seperti agak ngejauh dari yunho? yunho nggak ngerti, mungkin aja mingi lagi sibuk sama band-nya.

yunho kesepian banget, rasanya kayak ada yang hilang gitu. biasanya, mingi bakal ngajak yunho jalan-jalan, sekedar cari angin, atau pergi ke suatu tempat waktu hari sabtu.

tapi, sabtu kali ini nggak kayak biasanya. yunho dan mingi udah kira-kira tiga harian nggak berhubungan, yunho jelas gengsi mau nge-chat duluan.

yunho ngehela napasnya berat, dan akhirnya mutusin buat tanya ke yeosang.

ocang

sang
sibuk?

lagi nggak yun
kenapa?

band lo lagi sibuk manggung ya?

iya
eh, tapi sekarang udah selesai kok
kemarin-kemarin emang lagi banyak panggilan

ooh
mingi kok nggak keliatan ya?

hah?

gue akhir-akhir ini jarang liat mingi
kemana deh?

dia gak bilang ke lo?
dia lagi pulang kampung
ke jogja

oh, oke.
makasih sang.



ya, yunho cukup tau kalau dirinya bukan siapa-siapanya mingi. dia, merasa nggak penting bagi mingi.

selama deket dengan mingi, yunho baru keinget sekarang. laki-laki jakung itu nggak percaya sama yang namanya cinta-cintaan, padahal yeosang juga udah ngewanti-wanti sejak awal. buat apa berharap sama orang yang kayak gitu?

yunho ngaku, emang bodoh kalau soal percintaan. dari kebanyakan pengalaman cintanya dulu, paling, nggak jauh dari dia yang terlalu berharap lebih.

nggak papalah, yunho nggak mau galau hari ini. hari sabtu harus jadi hari kebahagiaan yunho.

dengan wajah yang ketekuk, dan langkahnya yang lunglai. yunho ngambil dompetnya, kemudian pamit ke bunda, mau ke pasar malem sebentar.

di pasar malem, ada banyak stan makanan yang bisa manjain perutnya. yunho ngelangkahin tungkainya kesana kemari dengan gesit. tangannya penuh sama macem-macem makanan dan minuman.

setelah puas beli ini dan itu, yunho dudukin dirinya di kursi yang disediain. terus, memulai acara mukbangnya.

mulutnya nggak berhenti ngunyah, kedua tangannya sibuk masukin makanan ke dalam mulutnya. masih sama, yunho makan kayak anak kecil.

"misi, gue boleh duduk di sini?" yunho nolehin kepalanya. netranya nangkap sesosok laki-laki lucu, yang kelihatannya agak jauh lebih muda darinya.

"duduk aja, santai sama gue mah."

yunho emang suka sokap gini sama orang baru, maklumin aja.

yunho ngulurin tangannya waktu pemuda itu duduk, "jeong yunho, lo?" ngebuat pemuda bersurai blonde dengan spontan ngebales jabatannya. "bae jinyoung." balasnya singkat.

keduanya saling melemparkan senyum. kesan pertama yunho kepada pemuda itu adalah, lucu, gemesin gitu. otak yunho muter, mikirin topik apa yang harus dia bahas.

"lo masih sma, ya? kok masih kaya dedek gemes banget." ucap yunho, ngebuat pemuda di hadapannya nyengir lucu, udah biasa, banyak orang yang emang ngira dirinya masih duduk di sekolah menengah.

"gue udah kuliah, kok." balasnya. "tapi muka lo mirip bocah." elak yunho, masih nggak terima dengan fakta bahwa pemuda lucu ini umurnya cuman beda sedikit sama dia.

"kayaknya kata-kata itu lebih cocok sama kakak, deh. eh, nggak ding, kalau kakak mah bukan bocah lagi, tapi bayi."

yunho kaget, dia. dibilang. bayi. sama. orang. yang jelas-jelas lebih muda dan lebih lucu dari dia???

"enak aja gue dibilang bayi." balas yunho sewot. "bayi mah lemah, bisanya nangis doang. gue? kuat mental dan batin lah men. masa gue disamain sama bayi." lanjutnya lagi.

jinyoung ketawa gemes ngeliat yunho yang ngomel. lucu aja gitu, ngomel sambil mulutnya nggak berenti ngunyah. duh, jinyoung kan nggak kuat sama yang lucu-lucu gini.

"oh iya, lo orang mana deh? kok kayaknya gue baru liat lo." masih dengan mulut yang penuh, yunho tanya ke jinyoung.

"lo aja yang jarang keluar kali, kak. gue mah tiap sabtu ada di sini."

yunho nggak bisa ngelak, dia emang anak rumahan banget. kalau nggak sama mingi, ya dia nggak bakal keluar.

"oh, kerjaan sampingan lo tukang parkir ya?" tanya yunho sambil nyengir, out of nowhere.

jinyoung melotot, natep yunho aneh, "gak lah, ngapain gue jadi tukang parkir?" jawab jinyoung.

"oh, gue kira. soalnya tadi lo bilang tiap sabtu kesini, ya gue kira lo ada kerjaan sampingan." yunho dengan watadosnya senyum-senyum nggak bersalah.

untung aja yunho lucu, jinyoung maafin deh. dia cuma bisa geleng-geleng kepala sambil ngusap dada aja liat ke-randoman yunho.

kemudian keduanya kembali membahas hal-hal random lain. mulai dari, kenapa lampu di sana cuman dua, sampai kenapa burung gagak itu dinamain gagak.

hingga akhirnya, makanan yunho habis. diceknya hpnya, ternyata udah larut malem. bahaya, bundanya bisa ngamuk kalau yunho telat pulang.

"nyo, gue pamit dulu ya, besok-besok main lagi, oke? utututu, jangan kangen ya sama gue."

oh iya, nyo itu panggilan jinyoung dari yunho. gak tau deh kenapa yunho manggil dia begitu, katanya enak aja kalau dipanggil nyo. ya, jinyoung nurut aja.

sebagai adik tingkat yang baik, jinyoung nawarin yunho buat pulang bareng, "gue anterin ya, kak? kebetulan gue bawa motor, ya ya?"

yunho memutar bola matanya, "ngapain deh, rumah gue kan deket sini. lagian sekalian gue olahraga, abis makan banyak nih, hehe."

"yaudah, jalan bareng aja."

jinyoung berdiri, narik tangan yunho buat digenggam sambil jalan bareng.

"gue nggak bakalan kabur juga, ngapain lo pegang?"

halah dusta, aslinya mah yunho seneng tangannya digandeng. biasa, tsundere.

"tangan lo dingin kak, nanti kalau tangan lo masuk angin gimana?"

oke, sepertinya jinyoung sudah tertular virus ke-randoman yunho.

tanyakan peta tanyakan peta, dimana dan ngapainkah mingi sekarang? 😃

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

tanyakan peta tanyakan peta, dimana dan ngapainkah mingi sekarang? 😃

light , yungi.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang