one day before.

766 147 50
                                    

hari ini sabtu. udah keitung kira-kira dua minggu, mingi dan yunho saling kenal. dan, kini keduanya makin deket. yunho dengan segala keanehannya, disatuin sama mingi yang pendiem jarang ngomong. kedengarannya nggak mungkin, tapi itu beneran, malah mingi jadi temen yunho yang paling deket, dan sebaliknya.

omong-omong, malem minggu kali ini, mingi ngajak yunho ke sebuah cafe. buat nonton penampilan mingi tentunya.

yunho duduk di tempatnya sendirian, nggak bareng wooyoung maupun san kayak dulu.


di hadapan yunho, ada dua gelas minuman dingin sama satu porsi kentang goreng miliknya. dia nggak beli banyak, soalnya sehabis mingi tampil, dia ngajak yunho pergi ke sebuah tempat.

manik yunho menangkap keberadaan mingi dengan ketiga temannya di atas panggung. mereka mulai mainin lagu pertama, dari james arthur - say you won't let go.

yunho sadar, mingi sesekali nyuri-nyuri pandang ke dia. entah, mungkin buat mastiin yunho masih ada di situ dan nggak kabur. atau ada alasan lain? lagian, yunho juga dari tadi nggak bisa ngalihin pandangannya dari laki-laki yang gendong bassnya itu. malam ini, mingi pake baju yang kemarin mereka beli.

yunho rasanya mau kayang aja, mingi ganteng banget pake kemeja kotak-kotak coklat item, nggak dikancingin, sama daleman kaus item. ditambah jeans item. rambut item mingi dibiarin berantakan gitu aja, nambah kadar kegantengannya.

selama lagu mengalun, pikiran yunho juga nggak lagi disitu. pikirannya melayang nginget waktu-waktu dia bareng mingi selama ini. tiap malam, mingi selalu minta yunho buat nyanyiin lagu-lagu sebelum tidur. nggak jarang juga, mereka duet, mingi main gitar, yunho nyanyi.

mingi juga sering main ke rumah yunho. cuman sekedar nyapa bundanya, atau kadang bawa brownis dan kue-kue buatan mama song.

senyum yunho nggak luntur-luntur, dia nggak nyangka bakal deket dengan orang se-cuek dan se-aneh mingi. yeosang, pun awalnya juga nggak percaya waktu yunho cerita.

yunho jujur, kadang dirinya bingung dengan perubahan sifat mingi. kadang waktu siang, mingi tiba-tiba ngilang, atau kadang malah jadi dingin banget, chatnya cuman dijawab 'y, g, o, k'. tapi waktu malem, mingi berubah, jadi manja dan aneh banget.

"ngelamunin apa sih? seru banget."

sebuah tepukan di pundaknya nyadarin yunho kembali dari lamunannya. kemudian muter badannya, dan ngeliat mingi yang udah siap untuk pergi.

"ngelamunin lo, emang, seru banget." ucapnya bangga.

"ck, serem dah. cepetan habisin kentangnya, takut kemaleman."

setelah mingi nyelesain ngomongnya, yunho langsung memakan kentang di hadapannya. nggak mau bikin mingi nunggu terlalu lama.

setelah habis, yunho ngambil jaketnya, terus ngikutin mingi ke arah tempat parkir.

mereka berdua masuk ke mobil milik mingi. iya, mingi nggak pake motor. karena takut kedinginan disana.

selama di perjalanan, yunho yang lebih mendominasi percakapan. ngebahas apapun yang muncul di kepalanya. mingi juga ngasih respon dengan senang hati tentunya. ngerasa sedikit bersalah karena pemuda berpipi gembil itu yang terus selalu mencari topik.

lagu-lagu dari flashdisk milik mingi juga berputar. menemani kedua pemuda yang lagi asik nikmatin waktu. berharap dunia mendengar doa keduanya dalam hati.

"sampai."

yunho ngedecak kagum ngeliat sekelilingnya. nggak bohong, dia nggak pernah liat pemandangan se-indah ini.

"lo nemu beginian di mana mingi? keren banget."

mata yunho berbinar senang, mulutnya juga nggak diam aja, ucapan kagum terus keluar dari kedua belah bibirnya. sesekali berlarian kecil kesana-kemari, penasaran dengan ini dan itu.

mingi ngegeleng maklum ngeliat kelakuan yunho. dalam lubuk hatinya dia senang, bisa kembali lihat sifat yunho yang kayak anak kecil. mingi gemas ngeliatnya.

"yunho, duduk sini. jangan jauh-jauh!" teriak mingi, sebab yunho hendak berlarian lebih jauh lagi.

yang dipanggil menoleh, kemudian berlari kecil ke arah mingi duduk. senyum manis terus bertengger di wajahnya, walaupun tertutupi temaram gelapnya malam, mingi tetep bisa ngelihat gimana manisnya senyum yunho.

"sumpah sih, lo keren. bisa nemu tempat beginian."

kalau ada yang penasaran, mereka lagi di sebuah bukit sekarang. sebenarnya bukan bukit asli. tetapi, dari atas sini kita bisa ngelihat indahnya langit gelap dengan gunung yang menjulang tinggi. nggak cuman itu, kita juga bisa lihat gemerlap indahnya kota ketika malam.

"gue emang keren."

yunho ngedecak, "mulai deh." kemudian merotasikan bola matanya malas.

dibalas cengiran oleh mingi, kemudian yang lebih muda menepuk tempat kosong disebelahnya. seakan nyuruh yunho untuk duduk.

ketika yunho udah duduk, mingi memulai aksinya. ngambil gitar dan memangkunya. jarinya yang lentik memetik senar gitar hingga menimbulkan nada-nada yang indah.

lagu i like me better dari Lauv mingi pilih sebagai pembukaan. kemudian dilanjutkan oleh lagu-lagu lainnya.

suara beratnya mabukin banget. yunho ngerasa nyaman, dan tenang. mata yunho nggak bisa lepas dari badan jakung mingi dengan bahu lebarnya. kelihatan nyaman banget buat dipeluk.

sedangkan mingi cuman fokus sama gitarnya, nggak mau, dan takut buat natep yunho. atau dia bakal kembali ngerasain gelitikan di perutnya.

setelah genjrengan terakhir selesai. mingi nolehin kepalanya, natep yunho dalam.

sial, mingi nggak suka jantungnya yang selalu berpacu dengan cepat waktu natep yunho. wajah manis seputih susu dengan mata bulat yang bersinar seolah didalamnya ada banyak bintang, bahkan yunho lebih indah daripada langit malam ini.

sungguh mingi tidak ingin mengatakan ini tetapi,





































"yunho, even the stars are shy seeing you shine beautifully than them."

kayaknya nggak seru deh kalau nggak ada konflik, janji deh nggak berat-berat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

kayaknya nggak seru deh kalau nggak ada konflik, janji deh nggak berat-berat. :D

light , yungi.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang