mingi dan jogja.

660 137 42
                                    



mingi ngeregangin badannya yang sakit semua. duduk beberapa jam doang di kereta, ternyata capek juga.

tangannya narik koper hitam besar miliknya. ngikutin langkah mamanya yang ngeduluin dia di depan.

mingi kembali di buat kagum sama keindahan kota jogja. mata hazel brown nya berbinar. kemudian kembali teringat sama tujuan awal mingi ke sini.

helaan napasnya terdengar, ngebuat mamanya menoleh, "udah siap?" tanya mama song.

mingi ngangguk, sebenernya hatinya belum siap. cuman ini keputusan yang terbaik buat mamanya, kalau mamanya bahagia, mingi juga pasti bakal bahagia.

sebuah taksi berhenti ketika mama song ngayunin tangannya. kemudian nyuruh mingi masuk, duduk di belakang.

jalanan malam yang sepi, ditambah lampu yang udah nggak terlalu terang, emang yang terbaik. kalau aja taksinya nggak pake ac, mingi bakal buka jendelanya dan nikmatin segernya angin malam.

dan tiba-tiba aja, entah ada angin darimana, mingi keinget yunho. mingi kangen ngeliat kelakuan random yunho. mingi kangen suara lembut yunho waktu nyanyiin dia.

selama tiga hari ini, mingi lagi sibuk-sibuknya ngurusin band. banyak yang minta band mereka buat perform. bentar, mingi mau sombong dulu.

mingi nggak sempet buka hpnya, lagian, barusan dia ngecek juga nggak ada notifikasi dari yunho.

masa harus dia yang nge chat yunho duluan?

nggak sadar ngelamun terlalu lama, ternyata mingi udah nyampe ke rumah lamanya. rumah yang jadi kesaksian mingi tumbuh. rumah yang selalu bisa bikin mingi kangen.

dengan nggak sabaran, mingi ngebuka pintu taksi, buka bagasi mobil itu, terus ngambil kopernya.

"ayo maa, cepetan. mingi ngantuk." rengeknya.

mama song ngedecak malas, kemudian memberikan sejumlah uang kepada sang supir. "dasar, nggak sabaran banget." ucap sang mama.

mingi nyengir polos, dirinya terlampau kangen dengan suasana kamar lamanya. mingi lari, naikin tangga yang langsung menuju kamarnya.

di pintu, ada sebuah gambar dirinya dan sang mama. itu gambaran mingi waktu tk. katanya, nggak ada papanya, soalnya papanya jahat. gitu jawaban mingi waktu ditanya sama gurunya.

"ah, mantap." ucap mingi sambil ngerebahin badannya di kasur. badannya yang tadi remuk nyari-nyari kenyamanan, ngegeliat kesini-kemari. nggak lama, mingi tidur, berkunjung ke dunia mimpi.

#

mama song natap mingi aneh, pasalnya, anaknya itu sedari tadi senyum-senyum nggak jelas.

"manusia mana yang bisa bikin kamu kesemsem kayak gini, hm?" tanya sang bunda.

mingi noleh, pandangannya tertuju ke mamanya, senyumnya masih belum luntur, tadi waktu tidur, dia mimpi ....... yunho.

"rahasia wle, mama nggak perlu tau." jawab mingi usil. ngebuat sang mama kembali melakukan pekerjaannya di dapur.

"nanti kalau udah serius, kenalin ke mama."

mingi ngangguk, walaupun tau mamanya pasti nggak liat.

nginget tentang mimpi mingi tadi, ngebuat mingi senyum-senyum lagi. di mimpinya, mingi sehabis pulang dari jogja, ketemu sama yunho. dan sontak pemuda itu lari ke dia, meluk mingi erat sambil terus-terusan bilang, "kangen, lo kemana aja."

sekarang bantal sofa di sampingnya menjadi objek pelampiasan kegemasannya ke yunho.

"duh, jadi nggak sabar pulaang."

mingi kembali ngerebahin dirinya di sofa, sambil meluk bantal.

"yunho, lagi apa ya?"

"fak lah, gue kangen banget."

mukanya dia tutupin pakai bantal, berharap bayang-bayang yunho bisa hilang dari pikirannya. namun bukannya hilang, yang ada malah makin jelas.

"gue malu kalau mau nge-chat dia..."

"asjskndks gue harus apa...."

alhasil, dirinya sekarang berada di dapur, memilih untuk menyibukkan dirinya dan melupakan sosok jeong yang terus berkeliaran di pikirannya.

"jujur, kamu beneran lagi suka sama orang, mingi?"

mingi noleh, kepalanya dia miringin, agak bingung kenapa sang mama bertanya begitu.

"em, mingi nggak tau."

"kok bisa nggak tau?"

"emang bener, ketika kita ngelihat seseorang terus jantung kita jadi deg-degan, terus perut jadi kayak kegelitik gitu, tandanya suka sama seseorang?"

"belum tentu, sekarang coba mama tanya, 'orang itu' itu siapa? jelasin ke mama apapun tentang dia."

"dia itu, lucu, aneh. mama tau kan, mingi bukan tipe orang yang bisa lancar ngomong sama orang baru? tapi dia itu kebalikannya mingi, dan selalu berhasil bikin aku nyaman waktu ngomong sama dia,

dan, mingi selalu suka waktu dia senyum. oh, sama suaranya juga, itu yang paling mingi suka. eh, tapi, matanya dia juga lucu, mingi juga suka matanya.

satu lagi, waktu sifat dia berubah ketika lagi semangat, jadi kayak anak kecil. gemes banget, mingi selalu pingin ngelihat sifat dia yang kayak gitu."

nggak sadar, mingi ngomong panjang lebar sambil senyum-senyum, buat sang mama menghela napasnya.

"iya, kamu jatuh cinta mingi."

mingi melotot, menolak penuturan sang mama, "ENGGAK, SEJAK KAPAN?!"

"setelah kamu ngomong panjang lebar gitu, kamu masih bisa ngelak?"

mingi diem, bingung harus jawab apa.

"nanti waktu kita pulang, ajak kenalan sama mama. haah, pantesan kamu jadi sering banget keluar, mana mama dipalakin jajan terus."

sang mama tentu bahagia mendengar anak satu-satunya itu sedang jatuh cinta. dia makin nggak sabar, ketemu sama orang yang bisa meluluhkan anaknya.

 dia makin nggak sabar, ketemu sama orang yang bisa meluluhkan anaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


bulan depan uas anjir ah males.

light , yungi.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang