FULL TIME

88 16 2
                                    


"Lanjutin dod yang kemarin yuk," ajak Adya.

Zahra dan Keyra menoleh dengan cepat pada cewek berambut cokelat itu. "Gue tabok lo, Dya. Kalo sampe gue kena dare gak bener lagi."

Adya mengedikan bahunya tak peduli. Akhirnya mereka melanjutkan permainan kemarin yang sempat tertunda. Aurel memutarkan botol yang ada di tengah-tengah mereka, kala botol itu berhenti di depan Felisha, Aulifa meloncat dari duduknya. "Mampus lo."

"Lo bukannya tolongin gue, malah ngetawain gue. Kambing lo, Fa." Ucap Felisha.

"Nih gue yang kasih tantangannya yah. Lo harus nelpon Changmin, dan bilang kalo lo mau jadi pacarnya dia." Ujar Aulifa dan disusul tawa oleh Zahra dan Aurel.

"Anjir, gue timpuk pala lo pake sepatu nih yah, Fa." Balas Felisha.

Dengan cepat Adya merampas ponsel Felisha, dan mencari nomor Changmin yang kebetulan satu kelas dengan Felisha. Kala maniknya menangkap nama tersebut, Adya menekannya.

"Halo, Fel? Kenapa?"

Felisha membulatkan matanya kala mendengar suara Changmin dari ponselnya. Cewek itu menimpuk Adya dengan bantal sofa milik Chelsea Clarissa Elvaraㅡsi cewek yang mempunyai apartemen ini.

"Acak-acakin aja terus kamar gue," ujar Chelsea.

Felisha merampas ponselnya dan memutuskan panggilan secara sepihak olehnya. "Heh setan, mau lo apaansih babon?" Adya membelalakkan matanya mendengar dirinya dipanggil babon oleh Felisha.

"Udah lah lanjut."

Zahra memutar botol itu dan ia tertawa keras saat Aulifa lah yang ditunjuk oleh botol itu. "Bwahahahahahahaha, mampus lo. Nih dare nya lo harus ajak Hyunjae dinner, kalo perlu sekalian taken yak."

"Sawan lo? Gak usah mabok deh lo." Balas Aulifa kesal setengah mati dengan cewek bernama Zahra ini.

"Eh gue gabut, kita kemana gitu yuk." Ajak Keyra yang sedari tadi hanya diam memainkan ponselnya.

"Berenang?" Tanya Chelsea.

"Lo mau panuan?" Balas Melly.

"Traveling?" Tanya Aulifa

"Traveling apa nih, otak gue mulai melayang." Ujar Zahra dan langsung mendapat jitakan dari Aurel. "Gue potong juga lama-lama otak lo yah, Zar."

"Gimana kalo ke Dufan?"

❦❣❦

"Yok lah ke Dufan," ujar Haknyeon.

"Tapi gue mager sumpah, gue mau tidur aja." Balas Jacob lalu kembali menarik selimutnya.

Changmin yang melihat itu memukul Jacob dengan bantal. "Ayo sih kakk, gue mau ke Dufan. Gabut gue."

Chanhee juga mengikuti Changmin. Cowok itu melompat diatas tempat tidur Jacob sambil sesekali menginjak Jacob.

"Laknat lo Chanhee, turun kaga lo?!" Ucap Jacob menatap tajam pada Chanhee.

"Ck, yaudah lah ayo. Bisa sedeng gue kalo lo pada lama-lama di rumah gue." Final Jacob dan menarik handuknya untuk mandi terlebih dahulu.

7 menit kemudian.

Jacob keluar dari kamar mandi dengan mata yang bulat. "Lo pada abis ngapain anjir, kamar gue kenapa bisa begini njir?"

S(HE)? IS MY LOVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang