10.54 pmSaat ini seluruh murid kelas 11 tengah melakukan api unggun bersama. Semua duduk dengan tenang, berbeda dengan Keixya yang sedari tadi terus bergerak seperti cacing kepanasan.
Aulifa yang berada disampingnya akhirnya sengaja mendorong cewek itu hingga jatuh dari kayu yang di duduki. "Lo kenapa sih anjir, gak bisa diem banget."
"Anjir Lif, lo gak liat apa cowok lo, Lee Hyunjae. Cakep banget anjir." Jawab Keixya.
Aulifa menoleh kearah Hyunjae yang tengah memasang wajah serius menatap kearah guru yang tengah menjelaskan sesuatu. Tanpa ia sadari, bahwa Hyunjae menatap balik kearahnya
Namun hanya bertahan beberapa detik. Karena setelahnya cewek yang berada disamping Hyunjae, mengajak Hyunjae untuk ngobrol.
Jane. Yap! Cewek itu yang sejak kemarin terus membuat hati Aulifa seperti ditusuk dengan pisau. Pasalnya Hyunjae selalu memilih melakukan sesuatu dengan Jane dibanding dirinya.
Flashback on
"Jae, kamu satu tim sama aku buat besok lomba buat cake." Ujar Aulifa.
Hyunjae menoleh pada cewek itu dan kembali fokus pada kerjaannya. Cowok itu seperti menganggap bahwa Aulifa sedang tidak disitu.
Berbeda dengan Jane yang tiba-tiba datang dan menyapa Hyunjae, dan dibalik sapa oleh cowok itu.
Flashback off
❦❣❦
Pagi-pagi buta sekali, Adya sudah bangun dari tidurnya dan berjalan menuju pintu tenda. Cewek itu sempat melirik arloji di tangannya. "Buset, kayanya kalo di rumah gue bangun jam sebelas siang. Lah kok sekarang gue bisa bangun sepagi ini anjir."
Dari belakang Adya, Karen merangkak perlahan-lahan mendekati Adya.
"BAAAAA!!"
"ANJIM KAREN SIALAN BANGSAD. NGAGETIN AJA SIH LO UPIL BADAK!" pekik Adya menyebabkan semua orang terbangun dari tidurnya.
Kak Doyeon berjalan kearah Adya. "Udah tau suara kamu mirip toa, tapi masih bisa-bisanya buat bikin alarm yah Adya Khansa Syakilla. Kamu, kakak hukum pungutin daun-daun disana!"
Adya membelalakkan matanya mendengar ucapan Doyeon. "Gila lo kak?"
"Oh jadi kamu berani ngomong gitu ke saya?" Tanya Doyeon namun dengan nada garang.
"Berani lah, kan lo sama gue cuman beda 5 tahun." Jawab Adya makin gila.
"Hukuman kamu, saya tambah. Kamu harus berdiri disana selama tiga jam," ujar Doyeon.
Adya membulatkan matanya. Tiga jam?! Dibawah terik matahari?! Sungguh gila cewek berumur 22 tahun itu. Udah sedeng, gila, pea, hidup lagi.
Adya mulai memungut dedaunan itu dan meletakannya di dalam karung yang sudah di sediakan disitu.
Dari arah timur, Sunwoo dan Changmin tengah kejar-kejaran disana. Changmin yang membawa centong nasi milik Juyeon, dan Sunwoo yang berlari sambil tertawa.
"Sunwoo anjim, gara-gara lo hp gue kecemplung ke mejikom!!!" Pekik Changmin lalu melemparkan centong nasi milik Juyeon hingga mengenai kepala Sunwoo.
"Mampus lo!" Umpat Changmin.
Sunwoo meringis kesakitan akibat centong nasi itu. Cowok itu terus mengumpat dalam hatinya, dan sesekali menengok kebelakang untuk memastikan Changmin tak lagi mengejarnya.
Namun cowok itu tak melihat bahwa ada setumpuk karung berisi daun yang Adya kumpulkan. Alhasil Sunwoo menendangnya dan tersungkur hingga jungkir balik dan kepalanya masuk kedalam karung itu.
"WAAAAAAAA, ANJIR. HUTANNYA MATI LAMPU, KAK CHANGMIN, TOLONGIN GUEEEEEEEEEEE!!!!" Pekik Sunwoo menyebabkan semua orang menatap aneh kearahnya.
Kala karung itu diangkat oleh Adya. Sunwoo bernapas lega. "Makasih kak. Dari kemaren kayanya lo baik banget,"
Dari belakang Doyeon datang dan menarik telinga Sunwoo hingga cowok itu meringis dan mengumpatㅡkarena ia tidak tau bahwa yang menarik telinganya adalah Doyeon.
"Weh anjim, sakit gila. Lo mau kuping gue putus atau gimana sih?!" Ucap Sunwoo tanpa menengok kebelakang.
"Ohh, berani kamu sekarang yah kaya Adya?!" Tanya Doyeon.
"Elah kak, lagian juga wajar gue manggil lo tadi gak pake kak. Cuman beda 5 tahun doang." Ucap Adya enteng.
"KALIAN BERDUA, BERDIRI DI TENGAH MATAHARI SAMPE JAM 11!" tegas Doyeon.
Adya menengok jam arlojinya. Anjir baru jam 9.
Alhasil Adya dan Sunwoo memilih untuk berdiri di tengah matahari.
"Maaf yah kak, gara-gara gue lo jadi ikutan di hukum." Ujar Sunwoo lembut.
"Hmm,"
Padahal baru setengah jam Adya dan Sunwoo berdiri di tengah-tengah matahari yang panasnya parah pake banget. Tapi wajah Adya sudah pucat, dan keringat yang bercucuran dari pelipisnya.
Sunwoo yang melihat itu sedikit khawatir. "Kak, lo gak pa-pa?"
"Gue gak pa-pa kok," jawab Adya sembari tersenyum.
Namun tak lama kemudian tubuh Adya ambruk, dan langsung ditangkap oleh Sunwoo. "E-eh kak kak. Astatang."
Dengan cepat cowok itu langsung membawa tubuh Adya ke dalam tenda. Melly yang sempat melihat itu segera berlari untuk melihat hal itu.
Namun dari belakang Younghoon juga melihat itu dan segera berlari menghampiri Sunwoo. Dan tanpa merasa berdosa, cowok itu mendorong tubuh Melly hingga tersungkur ke dalam tenda cowok.
"Anjim Younghoon bangsad." Umpat Melly.
❦❣❦
"Chel, gue mau ngomong sesuatu sama lo." Ucap Kevin.
"Apaan?" Tanya Chelsea.
Kevin menggandeng tangan Chelsea dan mengajak cewek itu ke tepi sungai. "Heh, Vin. Kalo lo macem-macem, gue gak segan-segan dorong lo ke sungai."
"Lo tunggu sini,"
Kevin pergi ke suatu tempat meninggalkan Chelsea sendirian disana. Cewek itu menunggu Kevin dengan kesal, pasalnya tadi itu niatnya ingin menghampiri Zahra untuk menaboknya karena telah menghilangkan 8gb kuota miliknya.
Cewek itu terkejut kala Kevin datang da memeluknya dari belakang. "L-lo nga-ngapain sih Vin?"
"Awal gue ngeliat lo. Gue selalu ngerasain jantung gue selalu berdegup dua kali lipat. Dan setelah gue tanya ke Younghoon. Dia bilang kalo gue punya rasa buat lo. Gue suka sama lo, Chel. Sorry gue gak bisa seromantis cowok lain. Lo mau kan jadi pacar gue?"
Chelsea mengangguk tanpa bicara. Pasalnya saat ini ia tengah menangis, karena tak menyangka cintanya terbalas oleh Kevin.
"Gu-gue mau, Vin.""Thanks, honey." Ujar Kevin lalu mendekap erat tubuh Chelsea yang kini sudah menjadi kekasihnya
❦❣❦
KAMU SEDANG MEMBACA
S(HE)? IS MY LOVER
Teen FictionPeace Girlz × The Boyz 2 group yang sangat berpengaruh bagi SMA Galaxy National itu tidak akan pernah akur sama sekali. Tapi perlahan-lahan semua keadaan berubah kala kedua group itu sering menjadi Anjing dan Kucing