Aku menyukai angka ganjil, sama halnya aku menyukai kesendirian ini.
Aku mencintai warna biru, sama halnya aku mencintaimu.
Iya kamu biru, sedang aku abu-abu,
biru selalu dibutuhkan dan abu sebagai pengganti ketika biru tak lagi ada, abu tidak akan tercipta bila biru tak lagi mau menyatu, bak pemeran utama, sedang aku sebagai pemeran figuran saat pemeran utama tak lagi bermain dalam alur yang diatur oleh sutradara.Alurmu tak lagi sama, tujuanmu bukan lagi aku, bahagiamu bukan lagi tentangku, singgahmu bukan lagi karenaku.
Tak apa, barangkali tuhan memisahkan agar kita saling memperbaiki diri, mengoreksi kesalahan satu sama lain, saling memantaskan, menghargai pertemuan, dan mengikhlaskan apa yang sudah tidak lagi digenggam agar saat kita dipertemukan kembali kita sudah sama-sama dewasa dan saling menerima keberadaan satu sama lain~
KAMU SEDANG MEMBACA
Pukul Tiga Malam
Teen Fictionsepenggal kisahku denganmu yang tidak pernah menemui kata ujung, lewat sebuah sajak dan rangkaian cerita ini aku dengan segala imajinasi liarku ingin mendefinisikan tentangmu.