Memandangi purnama tanggal tiga belas memang menenangkan
Beruntung saja diriku sedang jauh dari tempat dimana aku dilahirkan
Jikalau disana pasti aku susah membedakan:
Antara mana yang benar-benar purnama dengan pancaran senyuman bunda kesayangan
Mereka berdua sama-sama indah dan teduh dalam pandanganApalagi ditemani secangkir kopi begini
Aku jadi mengingat sedikit kebiasaan yang bunda miliki
Pasti beliau akan menanyaiku tentang minuman apa yang akan menemaniku di waktu pagi
Maka secara otomatis egoku akan kalah dengan perasaanku, jika sedang begini
Seratus persen aku percaya bahwa feeling seorang ibu tak patut untuk diragukan lagi
Apapun minuman yang ibuku bawakan pasti kusukai sepenuh hatiTambah syahdu lagi ditemani api unggun yang mendatangkan kehangatan
Tapi aku yakin bahwa kehangatannya tak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan hangatnya bunda saat mengelus-elus kepalaku dengan tanganIbun, baik-baik di situ ya!
Anakmu rmerindukanmu rupanyaYk, 30 Sept 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
SAJAK SEJUK: PELANGI (telah diterbitkan)
PoetryBismillah, Alhamdulillah, Sholatullah, Salamullah. Amma ba'du. Lahir kembali anak ke dua dari kami. Masih dalam proses bukaan pertama. Do'akan lancar sampai bukaan ke tiga puluh.