21.Mendekati

361 34 3
                                    

* Happy reading *

"Dadah Pa" ucap Sarada sambil melambaikan tangannya pada Sasuke

Setelah mobil Sasuke pergi Sarada segera berjalan ke arah gerbang menuju sekolahnya.

Saat sudah di dalam sekolah Sarada melihat Boruto yang tengah melepaskan helmnya di parkiran sekolah.

Begitu Boruto membuka helmnya dia tidak sengaja melihat Sarada, tatapan mereka bertemu lalu Sarada tersenyum pada Boruto.

Boruto yang mendapatkan senyuman manis dari pujaan hatinya di pagi hari merasa jantungnya berdegup sangat cepat.

senyuman Sarada begitu manis, saking manisnya membuat Boruto merasa kalau dia akan terkena diabetes.

Boruto menetralkan degupan jantungnya dan berjalan mendekati Sarada.

"Hei" sapa Boruto pada Sarada

"hai" balas Sarada

Mereka berdua terdiam beberapa saat bingung harus mengatakan apa.

"Ke kelas bareng yuk" ajak Boruto

"boleh" jawab Sarada sambil tersenyum

Sungguh, terus-terusan melihat senyuman Sarada membuat Boruto gila.

Mereka berdua berjalan menyusuri koridor sekolah menuju kelas mereka yang berada di lantai 2.

Sepanjang jalan mereka berdua hanya diam tanpa ada yang berbicara tapi mereka bisa mendengar bisik-bisikkan para murid yang berpapasan dengan mereka.

Kebanyakan diantara mereka menggunjingkan ada hubungan apa Boruto dengan Sarada, karena ini pertama kalinya mereka jalan berdua seperti ini.

Ditambah lagi semua orang juga tau kalau Sarada itu tipe orang yang tidak terlalu suka berdekatan dengan laki-laki.

Akhirnya mereka berdua sampai dikelas, teman-teman sekelas mereka yang melihat Boruto dan Sarada berjalan bersama terheran-heran. Sarada segera duduk di bangkunya begitu juga dengan Boruto.

"Ngapain tadi? "tanya Shikadai begitu Boruto duduk

"nggak ada, tadi kebetulan ketemu di parkiran jadi kekelas bareng" jawab Boruto

"gue kasih saran mending elo segera bertindak lebih lanjut" ucap Shikadai

"maksud lo apa? "tanya Boruto

"lo kira cuman elo yang suka sama dia"

"cowok lain juga banyak yang suka sama dia, kalau elo telat bisa diambil orang" ucap Shikadai

"Sarada tu susah dideketin" ucap Boruto

"elo tu harus lebih agresif, berani dong" ucap Shikadai

Boruto hanya menghela nafas kasar kemudian menatap Sarada yang tengah mengobrol dengan Namida, sesekali Sarada terlihat tertawa karena obrolan itu dan membuat Boruto tersenyum tipis.

Boruto senang karena Sarada telah terlihat lebih tenang dan ceria selain itu sikap Sarada padanya juga mulai lebih baik.

.
.
.

Saat ini para siswa di kelas 11 B tengah bermain olahraga bebas karena sang guru tidak bisa hadir karena berhalangan.

Ada yang bermain basket, voli, badminton ada pula yang malah duduk-duduk sambil bergosip.

"Sarada main voli yuk" ajak Sumire bersama teman-teman sekelasnya yang lain

"lagi males kalian aja" ucap Sarada

"yah padahal kan kamu yang paling jago" ucap Wasabi kecewa

"udah kalian aja sana..aku lagi males banget olahraga..lagi datang bulan soalnya" ucap Sarada

"ohh lagi datang bulan pantesan" ucap salah satu teman Sarada

"ya udah kita main ya" ucap Sumire

Kemudian para gadis itu segera pergi ke lapangan untuk bermain voli.

"Bor Nih tangkep" ucap Shikadai

Boruto menangkap bola yang dilemparkan Shikadai kemudian laki-laki itu segera melewati Teman-temannya yang ingin mengambil bola kemudian memasukkan bola itu ke ring.

"Yeahhhh"

"yesssss"

Sorak dari tim Boruto karena Boruto berhasil memasukkan bola ke ring.

Saat tengah ber-tos dengan teman-temannya Boruto melihat Sarada yang sedang duduk sendiri sambil memainkan rumput.

"gue udahan ya mainnya" ucap Boruto kemudian melemparkan bola kepada Shikadai

"yah kok udahan Bor" tanya Shikadai

"capek gue, gantiin sama yang lain aja ya" ucap Boruto kemudian sedikit berlari ke arah Sarada

Shikadai yang melihat temannya itu mendekati Sarada langsung mengerti kenapa Boruto tiba-tiba berhenti bermain.

"kok ngelamun? "tanya Boruto begitu duduk disebelah Sarada

"nggak apa-apa" jawab Sarada

"kamu nggak main sama yang lain? "tanya Boruto

"lagi males" jawab Sarada

"Kamu nggak suka olahraga ya? "tanya Boruto lagi

"Mmm... kalau dibilang suka , enggak"

"kalau dibilang nggak suka , juga enggak"

"jadi ya biasa-biasa aja sih" ucap Sarada

Boruto hanya mengangguk pertanda paham.

"kamu sendiri suka olahraga ya? "tanya Sarada

"iya, suka banget" jawab Boruto

"kamu paling suka olahraga apa? "tanya Sarada

"aku suka basket, futsal terus badminton juga suka" jawab Boruto

"kalau kamu suka olahraga apa? "tanya Boruto

"aku suka voli sih, cuman itu doang" jawab Sarada sambil tersenyum

Boruto senang karena akhirnya ia bisa berbincang seperti ini dengan Sarada itu artinya ia bisa mulai mendekati gadis itu sedikit demi sedikit.

.
.
.

Selama pelajaran berlangsung Boruto terus memandang Sarada dari bangkunya, Boruto sendiri tidak tau kenapa daya tarik Sarada begitu besar baginya.

"ekhem" Deheman Kakashi di depan Boruto membuat Boruto terkejut dan langsung beralih menatap guru matematikanya itu.

"kamu sedang apa Boruto harusnya kamu itu fokus memerhatikan saya mengajar" ucap Kakashi

Semua murid dikelas menatap Boruto dan tertawa terbahak-bahak, jarang-jarang ada murid pintar yang di omelin guru.

"maaf pak" ucap Boruto sambil menggaruk tenguknya

"perhatikan ke depan, mengerti" ucap Kakashi

"iya pak" ucap Boruto

Tatapan Boruto kembali beralih ke Sarada dan dia bisa melihat gadis itu sedang terkekeh pelan sambil menatapnya.

Bukannya marah, Boruto justru senang melihat Sarada yang tertawa karena dirinya.

Akhirnya Boruto memutuskan untuk fokus ke depan papan tulis dan dia juga sesekali menjawab saat Kakashi bertanya.

Bisa dibilang Boruto itu sangat beruntung karena sudah pintar dari lahir seperti yang sering dibilang Inojin.

Meskipun laki-laki itu tidak terlalu fokus belajar tapi laki-laki itu cepat paham dan memiliki memori yang kuat satu kali baca maka akan langsung tersimpan di kepala Boruto.

Thank you 😊

My Lovely RivalsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang