1; Airport

211 29 1
                                    

Kim Jihyun duduk di kursi pesawat sembari melepaskan maskernya, seperti biasa dia duduk di dekat jendela pesawat. Hari ini dia akan pergi ke Korea Selatan, tempat kelahiran ayahnya. Memang ayah Jihyun yang bernama Kim Seojun merupakan asli orang Korea Selatan yang harus pindah ke Indonesia untuk mengurus cabang perusahaan keluarga yang ada disana, sedangkan keluarganya yang lain tetap menetap di Seoul karena mengurus perusahaan utamanya. Tidak lama kemudian Kim Seojun bertemu dengan wanita cantik bernama Eliana Daisy yang merupakan asli orang Indonesia. Kemudian mereka pun menikah dan lahirlah anak yang begitu cantik yang mereka namai dengan Kim Jihyun.

Jihyun dibesarkan di Indonesia, tentu saja dia sangat menguasai bahasa Indonesia. Tetapi orang tuanya juga sedari kecil mengajarinya bahasa Korea dan bahasa Inggris, alhasil dia juga menguasai bahasa Korea dan juga Inggris.

Keinginan Jihyun adalah lulus kuliah dengan gelas Master of Bussiness Administration. Dia telah menyelesaikan S1 nya di Indonesia dengan cepat dan sekarang dia akan melanjutkan ke program master di Seoul National University. Tentu saja ini sudah menjadi keputusannya sendiri untuk berkuliah disana, bukan karena paksaan orang tua atau apapun itu.

Jihyun akan tinggal di apartemen yang sudah dibelikan ayahnya, walaupun disana masih ada kakek nenek ataupun paman bibinya. Kakek neneknya sudah beberapa kali mengatakan kepada Jihyun untuk tinggal bersama mereka, tetapi Jihyun tidak mau karena dia ingin belajar mandiri. Jihyun juga akan sering mengunjungi kakek neneknya. Disana Jihyun sudah dibelikan kakeknya mobil, agar saat Jihyun pergi kemanapun tidak mengendarai taksi atau bus. Entahlah kakek ataupun ayahnya selalu memberikan apapun kepadanya walaupun dia tidak meminta.

Sejak kecil Jihyun sangat dimanja oleh keluarganya maupun keluarga dari ayahnya, mungkin karena Jihyun adalah cucu perempuan satu-satunya. Karena pamannya mempunyai dua anak laki-laki, sedangkan ayahnya hanya mempunyai satu anak perempuan yaitu dirinya. Tetapi walaupun dia dimanja seperti itu, tidak membuatnya menjadi anak yang bertindak semaunya. Jihyun tumbuh menjadi anak yang pintar, dia memang berasal dari keluarga yang sangat berada tetapi tidak membuat dirinya sombong.

"Astaga airpods ku yang satunya kemana?" gumam Jihyun yang baru menyadari jika airpods yang dia pakai hanya tinggal satu di telinga kiri, sedangkan di telinga kanannya sudah tidak ada. Jihyun mencari disekitar kursinya tetapi tidak ada.

Dan ada beberapa sosok laki-laki yang memakai topi dan juga masker yang baru saja masuk, dan salah satu laki-laki tersebut hendak duduk di kursi yang ada di samping Jihyun tetapi dia melihat ada airpods. Saat dia mengambilnya, tepat saat itu juga pandangannya menangkap Jihyun yang masih mencari keberadaan airpods miliknya.

"Apa ini punyamu?" tanya laki-laki itu dengan bahasa Korea sembari menunjukkan airpods tersebut kepada Jihyun.

Jihyun pun langsung mendongakkan kepalanya, "Ah iya ini punyaku, terima kasih banyak" jawabnya dengan bahasa Korea dan jangan lupakan senyuman manisnya itu.

Kemudian laki-laki itu hanya mengucapkan 'ne' dan kemudian duduk di kursinya, dan dengan santainya laki-laki itu melepaskan topi dan juga maskernya. Jihyun yang melihatnya pun langsung mengalihkan pandangannya kearah jendela, dalam hatinya berkali-kali memuji ketampanan lelaki tersebut.

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih selama 6 jam, akhirnya pesawat yang dinaiki Jihyun sudah mendarat di bandara Incheon. Jihyun mendorong koper besarnya dan berjalan dengan santai hendak keluar dari bandara, tetapi dia melihat ada banyak sekali perempuan dan tidak lupa membawa kamera mereka masing-masing. Saat Jihyun sudah berjalan, para perempuan itu langsung menjerit tidak karuan sembari berjalan kearahnya. Tentu saja hal itu membuatnya takut, dia hendak minggir pun sudah tidak bisa karena salah satu perempuan itu menabraknya begitu saja.

Jihyun meringis kesakitan dan memegang kakinya yang sakit karena terinjak oleh perempuan itu. Kemudian Jihyun melihat ada sosok yang berdiri di depannya sekarang ini, sehingga membuatnya mendongak. Lelaki di pesawat tadi, tetapi lelaki itu kembali memakai topi dan maskernya.

IDOL • TY✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang