5;

83 18 0
                                    

Hayuukk pencet bintangnya dulu, abis itu dibaca.. Naahh kalo udah dibaca komentarnya jangan lupa yaa🖤

---

Kaki Jihyun rasanya sangat lemas saat dipakai untuk jalan, jantungnya berdegup kencang, dia sangat gugup sedaritadi bahkan perutnya juga mulas.

Sekarang Jihyun dan juga Taeyong masih dalam perjalanan menuju apartemen. Sedaritadi Jihyun dan Taeyong hanya diam, hanya Taeyong yang berbicara satu kali saja menanyakan nama apartemen Jihyun.

Dan Jihyun menjawab jika apartemennya berada di Hanwa Galleria Foret, Taeyong langsung mengetahui alamatnya karena memang termasuk apartemen yang terkenal dengan harganya yang fantastis. Apalagi pendiri agensinya yaitu Lee Sooman juga tinggal disitu.

Jihyun sedaritadi hanya melihat kearah luar, pikirannya sangat kalut. Tidak menyangka jika dirinya akan diantar pulang oleh idolanya sekarang ini.

"Jadi orang-orang terdekat kamu manggil kamu Ji ya?" tanya Taeyong yang tiba-tiba memecah keheningan dalam mobil.

Jihyun refleks menoleh kearah Taeyong yang fokus menyetir dan terkadang sesekali menoleh kearah Jihyun, "I-iya cuma orang-orang terdekat aja yang manggil aku Ji"

Taeyong mengangguk mengerti dan kemudian diam lagi selama beberapa detik sebelum melontarkan pertanyaan yang membuat Kiara rasanya sudah ingin terjun saja.

"Kalau aku panggil kamu Ji juga boleh nggak?" tanya Taeyong dengan suara khasnya.

"Boleh banget" jawab Jihyun dengan cepat dan membuat senyuman terukir di wajah Taeyong.

"Lagian nama kamu mirip-mirip sama Jaehyun, aku jadi agak bingung" jelas Taeyong.

"Okey Ji, jadi kamu kuliah S2 ya?" tanya Taeyong lagi dengan semangat.

Jihyun hanya mengangguk, pandangannya tidak lepas dari Taeyong.

"Kuliah dimana?"

"Di Seoul National University"

"Pinter banget kamu kayaknya ya"

"Oh ya jelas dong, Ji emang udah pinter dari kecil" jawab Jihyun dengan percaya diri, dia hanya bercanda saja untuk mencairkan suasana supaya tidak terlalu tegang.

Lagi-lagi Taeyong tersenyum melihat Jihyun.

Jihyun langsung menampakkan deretan gigi rapinya, "Hehe bercanda"

Tepat saat itu juga Taeyong sudah memarkirkan mobilnya di parkiran apartemen.

"Makasih ya udah dianterin, hmm mau mampir?" tanya Jihyun.

"Nggak usah deh Ji kapan-kapan aja, aku bentar lagi mau ke gedung SM" jawab Taeyong.

Jihyun bernapas lega, karena jujur saja dia hanya basa-basi menawarkan itu kepada Taeyong. Dia bersyukur Taeyong menolaknya, karena jika Taeyong menerima tawarannya dia sudah tidak tau bagaimana dirinya nanti.

"Ya udah sekali lagi makasih ya dan maaf jadi ngerepotin"

"Nggak apa-apa, nggak ngerepotin kok"

Setelah berpamitan Jihyun pun langsung keluar dari mobil Taeyong dan berjalan cepat untuk masuk ke apartemennya. Dia sudah tidak tahan untuk teriak kencang.

Sesampainya di apartemen, Jihyun langsung masuk ke kamarnya dan merebahkan tubuhnya. Dia menutup wajahnya dengan bantal, baru dia berteriak begitu kencang.

"Gue tadi nggak mimpi kan ya?" gumamnya dengan bahasa Indonesia setelah puas berteriak.

"Kok bisa kebetulan banget ibunya Taeyong temennya bibi sama papa ya? Ya ampun kok bisa sih? Apa jangan-jangan kita jodoh ya HUWAAAA" gumam Jihyun yang heboh sendiri, bahkan sampai menggigit bantalnya.

IDOL • TY✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang