Hari pertama Jihyun kuliah di Seoul National University, dia sudah mendapatkan satu teman yang satu kelas dengannya dan namanya adalah Jung Ara. Ara anaknya sangat ramah, tadi saja Ara yang terlebih dahulu mengajak Jihyun berkenalan dan sekarang mereka sudah akrab walaupun mereka baru bertemu beberapa jam saja.
Jihyun menyuruh Ara untuk memanggilnya dengan Ji saja, karena memang keluarga ataupun teman dekatnya selalu memanggil dengan sebutan itu.
Dan sekarang Jihyun dan Ara sedang berada di kantin untuk makan siang.
"Astaga 3 hari lagi pangeran-pangeranku mau comeback, aku harus ngeluarin uang lagi" gumam Ara yang masih didengar jelas oleh Jihyun.
"Pangeran-pangeranmu?"
"Iya pangeran-pangeranku, sebentar aku tunjukin foto mereka" Ara berkutat dengan ponselnya, tetapi tidak lama kemudian dia menunjukkan foto beberapa lelaki yang sedang berpose. Tetapi Jihyun merasa tidak asing dengan lelaki yang ditengah itu.
"Pangeran-pangeranku adalah NCT dan yang aku tunjukin fotonya ini NCT 127" kata Ara dengan senyuman yang mengembang dan masih menunjukkan fotonya pada Jihyun.
"Gimana? Tampan-tampan kan Ji? Apalagi ultimate biasku Jaehyun, aduh tampan banget dia" kata Ara pada Jihyun yang masih melihat foto itu dengan alis yang tertaut.
"Yang tengah ini siapa?"
"Oh yang tengah itu namanya Taeyong, dia leader di NCT" jawab Ara dan Jihyun hanya mengangguk saja.
Kemudian Jihyun menyuruh Ara untuk memperkenalkan NCT kepadanya dan dengan telaten Ara memperkenalkan NCT kepada Jihyun, memperkenalkan membernya satu persatu dan tentu saja yang diingat Jihyun hanya Taeyong karena dialah yang menolongnya waktu di bandara.
Ara sempat emosi saat menjelaskan tentang NCT ataupun konsepnya, tetapi perlahan-lahan Jihyun pun mulai mengerti dan mulai hafal dengan member NCT. Ara benar-benar sangat takjub dengannya karena bisa menghafal dengan cepat member NCT yang membernya sangat banyak itu. Dan tentunya Ara juga senang karena akhirnya dia mempunyai teman baru seperti Jihyun, apalagi Jihyun mulai tertarik dengan NCT.
"Oh iya kamu dari Indonesia kan? Beberapa hari yang lalu NCT 127 juga baru pulang dari Indonesia karena mereka ada jadwal disana. Pas mereka pulang aku ke bandara Incheon untuk ngelihat mereka" ujar Ara yang membuat mata Jihyun melebar.
"Waktu itu ada kejadian yang sama sekali nggak terduga, salah satu penggemar ada yang nggak sengaja nabrak seorang perempuan. Dan entah perempuan itu
udah berbuat baik apa di masa lalunya sehingga dia bisa ditolong oleh Taeyong, astaga kalau aku ingat-ingat lagi aku terus ngerasa iri sama perempuan itu. Ditambah lagi perempuan itu jalan sama member lain dan manager-manager mereka"Jihyun bernapas lega karena Ara tidak tau jika dialah perempuan yang dibicarakan oleh Ara. Dan Jihyun hanya menganggukkan kepalanya saja.
"Masih jam satu nih, kita langsung pulang?" tanya Jihyun sembari melihat jam tangan yang dia pakai.
"Jangan pulang dulu lah, kita main aja dulu"
"Tapi enaknya main kemana? Kalau disini terus bosan Ra"
Ara nampaknya sedang berpikir, detik selanjutnya matanya kembali berbinar dan senyumnya mengembang. "Kita ke SMTOWN aja"
"Baiklah, ayo kita kesana sekarang" jawab Jihyun dengan semangat, karena Ara sudah menjelaskan semuanya tadi bahkan sampai ke agensi-agensinya.
Entahlah Jihyun mulai tertarik dengan dunia industri K-Pop terutama NCT, dan terutama lagi Lee Taeyong.
Sesampainya disana, Jihyun benar-benar dibuat takjub saat melihatnya. Banyak sekali foto-foto artis naungan SM Entertainment yang terpampang disini.
Dan Ara mengajak Jihyun berkeliling dan tentunya Jihyun sangat bersemangat apalagi saat dia menemui foto-foto NCT. Setelah puas berkeliling mereka sudah hendak keluar dari SMTOWN, tetapi tidak dengan tangan kosong karena Jihyun membeli banyak album NCT 127, Dream, dan juga NCT U.
Entah itu album pertama mereka debut sampai album comeback-comeback lainnya. Dan hanya Jihyun saja yang beli, karena Ara sudah mempunyai itu dirumahnya.
Dia sangat tidak sabar untuk membuka album-albumnya saat sampai apartemennya nanti. Tetapi sekarang Jihyun dan Ara masih mampir di taman yang tidak jauh dari SMTOWN.
"Ra apa aku buka disini aja ya albumnya?" kata Jihyun sembari melihat-lihat paperbag yang isi banyak album.
"Ya nggak apa-apa, buka aja gih" jawab Ara.
Dan detik berikutnya ponsel Ara berdering , dia mendapatkan telepon dari kakaknya bahwa dia disuruh pulang sekarang juga karena ibunya sedang sakit.
"Ji aku harus pulang sekarang, ibuku sedang sakit" ucap Ara setelah mendapatkan telepon dari kakaknya.
"Sakit? Ayo aku antar"
"Nggak usah Ji, aku naik taksi aja. Aku pergi dulu ya sampai jumpa besok di kampus" seru Ara yang berlari begitu saja meninggalkan Jihyun.
"Hati-hati Ra" teriak Jihyun. Ara yang sudah sedikit jauh pun masih bisa mendengar teriakan Jihyun yang melengking dan Ara hanya tersenyum dan melambaikan tangannya.
Jihyun pun membawa beberapa paperbag nya dan hendak pergi dari taman tersebut, tetapi badannya tiba-tiba saja terhuyung ke belakang karena ada yang menabraknya dan untung saja dia tidak sampai jatuh karena orang yang menabraknya itu menahan badannya.
Dengan cepat Jihyun kembali berdiri tegak. Dan baru saja Jihyun hendak mengomel kepada lelaki yang wajahnya tidak bisa Jihyun lihat dengan jelas karena memakai topi dan masker, tetapi tidak jadi karena lelaki itu dengan seenaknya menggandeng tangannya dan mengajaknya berlari.
"Loh loh loh mau kemana ini?" tanya Jihyun, tetapi sama sekali tidak direspon oleh lelaki yang menggandeng tangannya ini.
Akhirnya Jihyun dan lelaki itu pun berhenti di tempat yang lumayan jauh dari taman tersebut, gang kecil yang sangat sepi. Jihyun yang napasnya terengah-engah pun langsung terduduk dibawah tanpa alas apapun, bahkan dia juga langsung meletakkan paperbagnya. Sedangkan lelaki itu hanya membungkuk dengan memegangi kedua lututnya.
"Permisi mohon maaf, apa tujuanmu narik-narik aku lari? Mana jauh banget lagi" tanya Jihyun dengan sedikit emosi sembari mengipasi wajahnya yang sudah berkeringat dengan kedua tangannya.
"Maaf, aku refleks gandeng tangan kamu tadi" jawabnya yang kemudian sedang menelepon seseorang.
Jihyun baru sadar jika tempat ini sangatlah sepi dan dia langsung berdiri dan sedikit menjauh dari lelaki itu. "Kenapa kamu bawa aku ke tempat sepi kayak gini? Jangan macam-macam ya kamu, gini-gini aku atlet taekwondo loh"
Lelaki itu kembali memasukkan ponselnya ke dalam saku, dia tersenyum manis di balik maskernya. "Jangan salah paham, aku nggak macam-macam kok. Tadi aku dikejar-kejar sasaeng fans"
"Sasaeng fans?" Jihyun masih sangat ingat betul apa itu sasaeng fans, karena Ara lah yang sudah memberitahunya tadi.
Kemudian lelaki itu membuka maskernya dan sontak membuat Jihyun melebarkan matanya, bahkan mulutnya pun sedikit terbuka.
"Aku benar-benar minta maaf karena mengajakmu lari kayak gini, aku refleks gandeng tangan kamu. Eh sebentar, kamu perempuan yang di bandara waktu itu kan?"
Jihyun yang masih diposisinya hanya mengangguk lemah.
"Ah kita belum kenalan, aku Lee Taeyong" ucap lelaki tersebut sembari mengulurkan tangannya.
Dengan cepat Jihyun tersadar dan menerima uluran tangan lelaki di depannya ini. "Aku Kim Jihyun"
.
Jangan lupa vote dan comment🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
IDOL • TY✓
FanfictionKim Jihyun baru saja menginjakkan kakinya di negara yang terkenal dengan sebutan negeri gingseng, yaitu Korea Selatan. Ini sudah menjadi keputusannya untuk melanjutkan kuliahnya yaitu program master di Seoul National University dengan jurusan busine...