Nana hyung🌸

4.5K 483 11
                                    

JaemRen
(Bayangi renjun di era we young)

.

.

.

Jaemin berjalan gontai menuju ke lift. Hari ini, hari yang melelahkan baginya. Ia dipecat dari pekerjaannya karena kesalahan yang sama sekali bukan disebabkan oleh dirinya.

Sudah satu hari ini ia berkeliling mencari pekerjaan baru, tapi tidak ada yang mau menerimanya yang hanya lulusan menengah atas.

Bagaimana pun juga, ia harus tetap berkerja. Ada nyawa lain yang hidup dibawah naungannya, satu satunya kerabat yang ia punya. Orang yang paling ia sayangi didunia ini melebihi apapun.

Ceklek.

"Hyung pulang."

Satu satunya orang yang akan menjadi alasan untuk dirinya tetap hidup.

"Nana Hyung!"

Orang itu Na renjun, adik jaemin. Jaemin dan renjun, mereka Kaka beradik yang malangnya ditinggalkan sang ibu saat usia jaemin baru memasuki masa pubertas. Ditinggalkan bersama sang adik yang masih sangat kecil untuk hidup sendiri melawan kerasnya dunia.

Jaemin berjanji sejak saat itu, ia akan terus menjaga renjun. Membuatnya tersenyum dan bahagia. Walau tanpa orang tua mereka sekalipun.

Tapi sayangnya, ia gagal. Jaemin gagal menepati janjinya itu. Kini ia tidak bekerja, bagaimana ia akan membahagiakan renjun?

"Nana Hyung kenapa pulang terlambat? Injun sudah menunggu lama huh." Gerutuan itu keluar dari bibir mungil renjun. Setidaknya, tingkah manis renjun dapat menghilangkan rasa lelahnya.

"Maafkan Hyung, pekerjaan hari ini sangat banyak." Jika berbohong adalah satu satunya cara untuk tetap menjaga agar senyuman renjun tetap terbit, maka biarkan kali jaemin berbohong pada renjun.

"Injun sendirian."

"Iya maaf, kenapa tidak langsung tidur saja? Hyung bilangkan jika Hyung pulang terlambat, injun bisa tidur lebih dulu."

"Ummh, injun masih tidak berani tidur sendiri tanpa nana Hyung." Akunya dengan memainkan jemark mungilnya. Jaemin tidak bisa menahan gemas melihatnya. Belum lagi pipi chubby itu terlihat semakin berisi karena sang empunya mengerucutkan bibirnya.

"Yasudah, ayo kekamar dan tidur. Hyung ingin membersihkan diri terlebih dahulu " pergelangan tangan jaemin renjun tahan. Adik kecilnya itu menatapnya dengan wajah sumringah lagi. Lalu tanpa aba aba ia menarik jaemin kearah dapur.

"Jangan dulu! Injun punya hadiah untuk Hyung." Dengan semangat, renjun menarik tubuh bongsor jaemin.

Jaemin hanya mengikuti renjun walau ia tak menutupi fakta bahwa dirinya bingung dengan maksud adiknya ini.

"Ada apa? Ehh?" Mereka sudah sampai didapur. Jaemin memiringkan kepalanya bingung. Renjun menuntunnya duduk dikursi meja makan. Lalu sikecil itu ikut duduk dikursi sebelah jaemin.

Ada sebungkus choco pie dan lilin yang jaemin beli kemarin. Jaga jaga siapa tau akan terjadi pemadaman listrik nanti.

Masih dengan wajah sumringahnya, renjun menyalakan lilin itu. Tapi langsung digantikan oleh jaemin. Jaemin tidak ingin renjun terluka karena terkena api.

Buciners [Renjun W//3B] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang