that's my pillow!!😠

4.4K 439 14
                                    

Mark x Renjun

.

.

.

Renjun merasa ada sentuhan hangat dipipinya. Ugh, siapa yang tega mengganggu waktu tidurnya tengah malam begini. Dengan berat hati, matanya yang masih sangat berat untuk membuka itu akhirnya ia buka paksa.

Masih buram karena, hell yeah. Dia sangat lelah dan mengantuk, tapi walau dalam pandangan kabur sekalipun ia tau siapa seseorang didepannya ini. Suaminya, Mark Lee.

Inginnya ia menyapa dan menyiapkan air hangat untuk mandi sang suami karena, renjun tau jelas pasti Mark baru saja pulang. Tapi apa daya, peri peri mimpi sudah menarik paksa kembali dirinya untuk kembali kealam mimpi.

Alhasil hanya gumamam tidak jelas yang ia lontarkan, Mark terkekeh gemas. Kemudian mengecup dahi renjun, membenarkan letak selimutnya dan mengatur suhu kamar mereka agar tidak terlalu dingin.

"Tidur lah lagi renjun, maaf mengganggumu tadi. Sleep well Hippo." Kemudian Mark beranjak kekamar mandi untuk membersihkan dirinya.

.

.

Lagi lagi renjun terbangun, tidak. Bukan karena ada gangguan lagi. Melainkan ia merasakan kehilangan sesuatu. Si mungil itu duduk dengan mata yang setengah terbuka dan setengah terpejam. Meraba raba ruang kosong disebelahnya.

Ung? Kemana?

Karena dirasa apa yang ia cari dan biasa berada disana tak ada, maka renjun memutuskan untuk turun dari tempat tidur dan mencarinya. Ia tidak akan tertidur dengan nyenyak jika sesuatu itu tidak ada.

Mata sayunya menangkap cahaya diruang keluarga. Hah, pasti suaminya masih berkutat dengan kertas kertas sialan itu. Menyebalkan.

Kaki kakinya ia bawa menuju ruang tengah, walau langkahnya tertatih karena nyawanya yang belum terkumpul semua. Dari dua anak tangga terakhir ia bisa mendengar gesekan kertas yang dibolak-balik.

Buft.

Renjun mendudukkan dirinya disebelah Mark yang masih saja mengurusi pekerjaannya walau sudah lembur sekalipun. Mark duduk dengan memeluk bantal berbentuk Mickey mouse sembari membaca berkasnya.

Ia menoleh saat merasakan adanya gerakan seseorang yang duduk dengan kasar. Alisnya menukik saat melihat pasangan hidupnya malah berada disini, dengan rambut acak acakan dan mata yang sangat jelas memancarkan bahwa ia masih mengantuk.

Belum lagi tubuh mungil yang dibalut piyama kebesaran warna biru malam miliknya. Belum lagi bibirnya yang mengerucut dan menggerutu sesuatu yang tidak jelas Mark dengar. How cute.

"Hey sayang, kenapa terbangun dan kemari?" Tanya Mark lembut sesudah mengecup bibir yang mengerucut itu. "Bantalku!!" Serunya sambil menatap Mark.

Mark bingung, bantal? Oh, bantal Mickey mouse kesayangan renjun. Pasti si kecil merasa terganggu karena tak benda ini ditempat tidur mereka. "Oh, kau mencari bantal ini? Ini, kembalilah tidur aku akan tidur setelah semua ini selesai."

Tapi renjun tidak mengambil bantal yang Mark sodorkan, malah tangannya menepis bantal kesayangannya. "Bukan yang itu, tapi yang ini. That's my pillow!!" Katanya membawa tubuh kecilnya untuk memeluk Mark dengan erat. Menenggelamkan wajahnya didada bidang Mark.

Mencari posisi ternyaman dipangkuan Mark. "Ayo tidur Simba, besok masih hari Minggu kau bisa mengerjakannya nanti. Ini sudah cukup larut." Ujarnya dengan suara yang melemah karena kantuknya kembali datang.

Nah, benarkan saat sudah mendapat bantalnya itu ia jadi tertidur lagikan.

Mark hanya terkekeh melihat tingkah renjun. Renjun, tidak akan bisa tidur dengan nyenyak jika tidak bersama Mark. Tidak berada dalam dekapan hangat sang dominan.

Mark membenarkan posisi si mungil dipangkuannya agar semakin nyaman. Mengusap punggung sempit itu. Dapat ia dengar dengkuran halus dari mulut kecil renjun.

Ah, sudah tertidur lagi ternyata. Itu artinya ia memang harus beristirahat sekarang. Biarlah, pekerjaannya bisa ia kerjakan belakangan. Lebih baik mengistirahatkan tubuhnya.

Perlahan, ia bangkit perlahan agar tidur renjun tidak terganggu. Menaiki tangga menuju kamar mereka. Meletakkan renjun dengan perlahan dan merebahkan tubuhnya disebelah renjun.

Renjun langsung mendekat kearah mark, menenggelamkan tubuhnya kedalam dekapan Mark. Mark menarik selimut untuk menghalau udara dingin.

Cup

"Mimpi indah sayang."

.

.

.

End

Medan, 26 November 2020

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Medan, 26 November 2020

Buciners [Renjun W//3B] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang