"Yah gue di tolak" wajah Rey berubah sendu dan Rey membuang bunga matahari itu ke sembarang arah
"Mohon maaf adik-adik" suara seorang pria di hadapan Rey dan Risa
"Ke.. kenapa pak?" tanya Risa gugup melihat yang dihadapannya dan Rey sekarang adalah petugas taman
"Dilarang merusak tanaman disini!" tegas petugas taman itu
Rey mematung ditempat, dan Risa memicingkan matanya ke arah Rey.
"Ma..ma..maaf pak, tolong jangan marah ya. Soalnya hati saya lagi ambyar, habis di tolak" Rey menundukkan kepalanya, Risa membelalakkan matanya ke arah Rey
"Dalam peraturan disini, siapa yang merusak tanaman di taman ini, maka harus membayar denda sebesar Rp.100.000,00" tegas petugas taman
Rey mengeluarkan selembar uang berwarna merah dan menyodorkan nya ke petugas taman
"Sekali lagi maafin teman saya ya pak" ucap Risa
"Iya saya maafin, jangan di ulangi lagi" petugas taman itu mengambil uang yang di berikan Rey
"Turut berduka cita atas penolakan cinta yang di dapat" petugas taman itu menepuk pelan bahu Rey, lalu pergi dari hadapan Rey dan Risa
"Lo sih!" kesal Risa, sedangkan Rey hanya menunduk
Risa bangkit dari ayunan, lalu menarik tangan Rey dan mengajaknya ke air terjun di belakang taman ini
"Wih... bagus banget" takjub Rey saat sudah sampai di depan air terjun. Rey tersenyum senang melihat air terjun yang sangat deras itu, Risa ikut tersenyum melihat senyum Rey
"Nggak usah liatin gue" ucap Risa yang masih memandang air terjun
Risa terkejut dan jadi salah tingkah, bagaimana rey tau kalau dia sedang menatapnya?
Mengejarmu seperti mengejar bayangan sendiri, sangat sulit di dapat atau bahkan tidak akan pernah bisa
-The Love Triangle-
Hari libur gini Diva lebih sering menonton film Doraemon di televisi
"Kakkkk!!" teriak Diva ketika Rido, kakak kedua Diva mengganti siaran televisi menjadi film favourite kakaknya itu, Upin dan ipin!
"Diem!" ketus Rido
"Ganti kak!" Diva berusaha merebut remote televisi yang di genggam erat oleh Rido
"Film upin dan ipin bagus Div" Rido mengeratkan genggamannya pada remote televisi agar Diva tidak bisa meraih nya
"Bapak berangkat, nggak usah bertengkar terus" pamit Seno, bapak Diva.
"Iya pak" Diva dan Rido menyalimi tangan Seno
"Lo mending bantuin Ibu jual lontong sayur di depan aja deh!" suruh Rido pada Diva
"Diva! Rido! bantuin Ibu" suruh Denny, kakak pertama Diva
Denny merebut remote tv yang di genggam Rido, dan mematikan saluran televisi nya
"Iya deh" Diva bangkit dari duduknya dan berjalan menuju ke depan rumah untuk membantu Santi, ibu Diva berjualan lontong sayur
sedangakan Rido meraih ponselnya dan bermain game free fire
"Rido bantuin Ibu, jangan main game terus! gue berangkat kerja dulu" peringat dan pamit Denny
"Iya" singkat Rido
Denny bekerja di salah satu supermarket terdekat dari rumahnya
-The Love Triangle-
"Neneeekkk.." panggil Sila pada neneknya dari ambang pintu rumah
"Heh! manggil kok teriak-teriak" ucap Lela, nenek Risa dan Sila
"Mana Risa?" Lela menatap sekeliling ruang tamu
"Ke taman" jawab Sila ramah
"Sendiri?" Lela mengernyitkan keningnya
"Iya, dia udah besar nek, jangan khawatir" ucap Sila menenangkan Lela
"Ya sudah kita sarapan duluan"
Sila dan Lela menyantap sarapan yang sudah ada di meja makan, hanya terdengar suara dentingan sendok dan garpu
-The Love Triangle-
Setelah melihat air terjun, Rey dan Risa pergi ke salah satu Cafe terdekat untuk mencari sarapan
"Mau pesan apa mas dan mba nya?" tanya salah satu pelayan cafe
"Spaghetti dan lemon squash" ucap Risa
"Samain aja mba" timpal Rey
"Baik ditunggu ya" pelayan itu mencatat pesanan Rey dan Risa
"Pasti kok mba, sampai dia cinta sama saya saja, saya setia menunggu nya" ucap Rey dramatis
"Sabar mas, berjuang aja terus, perjuangan tidak akan sia-sia. kalau gagal jangan putus asa, bangkit dan berjuang lagi" pelayan itu tersenyum manis
"Gimana kalau mba saja yang jadi pacar saya?" wajah Rey dibuat-buat sedih
"Saya sudah punya suami" pelayan itu tetap mempertahankan senyumnya
Rey membelalakkan matanya, sedangakan Risa menahan tawanya yang ingin lepas
"Kalian ini pasangan serasi lho" ucap pelayan itu
"Udah mba, kami sudah lapar. ini cafe bukan tempat rumpi" ketus Rey
"Iya mas maaf" pelayan itu pergi dari meja Rey dan Risa
Sepeninggal pelayan itu, Risa melepaskan tawanya yang sudah ia tahan sedari tadi. Rey menatap Risa kesal, namun ada perasaan bahagia dihati Rey saat melihat tawa Risa
"Lo jangan rebut mba tadi dari suaminya" cengir Risa
"Kenapa?"
"Kasihan suaminya, kira-kira kalau suaminya sakit hati, akan ada film yang judulnya Suara Hati Suami nggak ya?" Risa tertawa lepas meledek Rey
"Kumenangiss....." tambah Risa
"Garing" singkat Rey, padahal dalam lubuk hati Rey yang paling dalam, Rey senang melihat Risa tertawa
Senyumanmu adalah penyemangat hari-hari ku
-The Love Triangle-
@Viran_Delia
#voteandcommentya:)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Love Triangle
Romance-Akankah dua hati yang saling mencintai bersatu? -Akankah persahabatan yang dibangun sejak lama hancur karena cinta? "Aku tidak pernah memberikan harapan kepada wanita manapun selain kamu Risa!" -Rey "Jika mencintaimu membuatku kehilangan sahabat...