Events in the past that turned a person into what they are now
..
.
.
.
Sorry for typo
And
Enjoy your Reading ^-^.
.
.
.
"S-si-siapa?" Win terkejut sekaligus merinding mendegarnya, padahal saat ia menuju kesini tidak ada siapapun. Semua orang sudah pulang. Heyy, ini membuatnya merinding.
Tapi kemudian saat ia berbalik ia dikejutkan dengan kemunculan bayangan seseorang yang berdiri di kegelapan.
"Apa itu??" guman Win
"Hei, kau yang disana! Apa yang kau lakukan?" Win pun memberanikan bertanya.
Hening
Tidak ada jawaban, Win berniat pergi saja karena sejujurnya dia sudah merinding sejak tadi. Tapi rasa penasarannya lebih mendominasi sehingga ia memutuskan untuk mendekati seseorang itu.
Saat baru akan melangkah mendekati, seseorang itu pun ikut melangkah mendekati Win yang otomatis tidak jadi melangkah. Diam
"Apa itu merupakan hobi mu?" seseorang itu bertanya kembali
"Huh?" Win bingung
Saat seseorang itu keluar dari kegelapan menampakkan dirinya, Win menghembuskan nafas lega.
"Bright? Apa yang sedang kau lakukan disini?" Win bertanya sembari mengerutkan alisnya. Ya seseorang yang berdiri di kegelapan itu adalah Bright.
"Apakah kau orang yang ada di dalam?" Win menunjuk ruangan di belakangnya.
"Tidak mungkin..."
Bright makin mendekati Win kemudian tanpa permisi menarik rahang Win menatapnya intens,
"Apa maksudmu?"
"Itu.." Win tidak dapat menjawab ia memutuskan kontak mata mereka, ia gugup bahkan pipinya bersemu merah.
" 'Dia sudah tampan tapi mengapa suaranya terdengar indah juga?' Apakah itu yang kau pikirkan, Win Metawin? " Bright berkata sembari mengeluarkan smirks nya.
"Menyingkir!" Setelah tersadar dari rasa gugup nya Win menjauh
"Wow, kau yakin seorang pangeran? Bahkan penyakit pangeranmu sangat jelas, serius? Menyebalkan" Tanpa mendengar jawaban Win pergi dengan menghentak-hentakkan kakinya, kesal.
"Seperti nya kau tidak bisa berbohong.." guman Bright melihat Win menghilang di persimpangan lobby.
Setelah memastikan bahwa Win sudah menjauh dan tidak berada dijangkauannya, Bright berkata
"Kau bisa keluar sekarang"
Kemudian muncul sebuah lubang hitam di tengah-tengah koridor itu, yang menguarkan aura mengerikan. Tak berselang lama muncul tiga sosok dari dalam lubang hitam itu.
"Jadi.. itulah makhluk fana yang telah membuat putraku jatuh cinta" sesosok yang berada ditengah berkata
"Jika itu bukan kasusnya, sang pangeran sekaligus putra seorang dewa tidak akan membuat ayahnya tidak menghormati"
Bright yang mendengar itu hanya bisa mengeraskan rahangnya, lalu ia merendahkan tubuhnya memberi hormat "Aku, putramu Haderius, ingin menyampaikan sambutan hangat pada ayahku Hades"
Hades sesosok yang berbicara pada Bright, mendekatinya
"Bagaimana orang akan tahu bahwa kau adalah putra dari dewa neraka? Ketika kau mengenakan... jenis pakaian ini..." Hades berkata setelah melihat penampilan anaknya
"Sejak kau masih kecil, kau hanya menunjukkan minat pada dunia manusia. Itu menyangkut diriku"
Memang dulu saat Bright berusia 10 tahun, ia sudah mulai tertarik dengan dunia tempat makhluk fana yang bernama manusia itu tinggal. Setiap hari nya Bright akan selalu melihat kehidupan makhluk fana itu dari sebuah cermin di ruangan snag Hades.
Bahkan ia sampai ingin tinggal di tempat makhluk fana itu tinggal, ia berkata bahwa mereka sangat lah menikmati kehidupannya. Tidak seperti dia, yang setiap harinya harus melihat dan mendengar jeritan kesakitan puluhan makhluk berdosa
Sangat memuakan
"Aku datang karena aku menikmatinya di sini. Aku tidak akan kembali jadi, tolong jangan berpikir tentang membawa ku secara paksa untuk kembali pada mu. Ini kehendak ku sendiri"
"Ibumu sangat menghawatirkanmu" Bright menatap tajam pada ayahnya
"Aku yakin ibu akan mengerti pilihan ku"
"Pilihan apa? Makhluk fana itu?"
Diam. Bright hanya diam ketika Hades bertanya padanya
Hades berjalan mendekati salah satu jendela.
"Untuk manusia, anak itu terlihat layak" Hades melihat ke lapangan dimana Win sedang bersenda gurau dengan Luke.
"Kapan kau berencana membawanya? Mengapa kau tidak membawanya langsung ke dunia bawah?" Hades bertanya
"Aku ingin membawanya secara alami, nyaman dan tak memaksanya"
Berjalan kembali mendekati putranya
"Aku melihat bahwa kau sepertinya kekurangan apa yang sangat dibutuhkan dalam diri seorang pangeran" Hades dengan nada bicaranya seperti meremehkan Bright.
"Aku tidak ingin menjadi sepertimu, Ayah." Berkata dengan tegas
Hades mengeluarkan smirks nya, mendekati Bright kemudian berbisik "Anak itu, memiliki berkat orang itu bukan?"
Kembali mengeluarkan smirks nya setelah tidak mendapat jawaban apapun selain tatapan tajam dari Bright
"Putraku yang malang... ini bukanlah pertama kalinya, melainkan kedua kalinya kau merasakan jatuh cinta pada fana"
Bright terlihat tidak menyukai saat ayahnya itu membahas hal ini. Ia benci.
"Kau secara paksa membawa ibu denganmu... aku tidak ingin melakukan hal yang sama!"
Hening
"That child.."
Setelah mengatakan itu Hades pergi, menghilang bersama kedua orang dan lubang hitam tadi.
Bright terdiam menghembuskan nafasnya, ia sebenarnya lelah jika sudah berdebat dengan sang pemilik dunia bawah itu.
"Kenapa..." menatap jendela besar di koridor sekolah yang menampakkan semburan langit senja berwarna oranye berharap bisa mendapatkan jawaban. Yang nyata sangatlah mustahil
.
.
.
.
.
Hello, hai, annyeong 😁 gimana kabar kalian? Semoga sehat selalu ya 💜 terimakasih yang sudah menyempatkan membaca, vote and comment bab sblmnya 💙 sebenarnya bab ini rencana kmrn buat update tp ketunda 😅
Jangan lupa klik 🌟 and comment 📝!
Babayy 👋♥
- Cal
20-10-2020
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bride •BrightWin• [OFF]
Fantasy[JANGAN LUPA FOLLOW] Pangeran neraka atau bisa kita sebut putra Dewa Hades, bernama Haderius atau Bright Vachirawit muncul di depan Win Metawin, seorang pemuda yang sedang melanjutkan kuliah nya di jurusan seni musik. Dan dengan seenaknya seorang Br...