επτά

908 109 14
                                    


["Apakah kau ingin pergi untuk berkencan buta dengan seseorang?" tanya Win dengan suara yang mencicit, merasa takut.

Sedangkan lawan bicaranya mengeraskan rahangnya sembari mengkerutkan alisnya. Bright terlihat tidak senang

"...Apa?"]

.

.

.

Sorry for typo and

Enjoy your reading ^-^!

.

.

.

.

.

"Apa yang kau..."

"Apa kau bermaksud untuk menjodohkan ku dengan orang lain?" ujar Bright, sembari mengepalkan tangan nya berusaha menahan amarah.

Win terlihat langsung terdiam, dia merasa bahwa hawa di sekitarnya terasa aneh dan gelap, tidak nyaman.

'Mati aku' batin Win

"Um... hey Bright bukan begitu maskudku" Win berusaha menjelaskan pada Bright

"Aku hanya berpikir karena kau sedang mencari pengantin. Aku mencoba membantu... maksudku, ada lebih banyak orang di dunia yang lebih cocok untuk jadi pengantin mu daripada diriku"

Hening

'Argh!! Apa yang barusan kau katakan Win' batin Win

Setelah suasana hening yang cukup lama, akhirnya Bright membuka suara

"Tidak ada orang lain selain kau di dunia ini yang cocok untuk jadi pengantin ku . Tidak mungkin orang lain selain kau" Bright berucap dengan ekspresi yang tidak dapat dibaca dan dimengerti oleh Win.

"!!" Win terdiam

'Apa.. apa yang dia katakan... apa maksud ekspresi itu?'

"Aku akan berpura-pura hal ini tidak pernah terjadi, jadi pulanglah" ujar Bright dengan suara yang terdengar dingin

Tanpa berpikir panjang Win bangkit dari duduknya berjalan menuju pintu kemudian terdiam sebentar

"Ah.. maaf, uhh... kalau begitu selamat tinggal"

Bright terdiam, tidak berniat membalas. Dan Win menyadari bahwa Bright marah padanya.

"Ckkk, apa kau tau berapa kali aku mencoba menemukan mu." Ujar Bright sembari mengeraskan rahangnya, ia marah, kecewa, sedih. Disaat kau menunggu seseorang dan ternyata orang yang kau tunggu tidak menganggap mu, bagaimana perasaan mu?

Squek squek!

Suara cicitan mengalihkan perhatian Bright, ternyata itu berasa dari seekor tikus kecil di jendela balkon nya.

"Aku tidak tahan"

Ditempat yang dipenuhi teriakan kesakitan dan bernuansa aneh terdapat sesosok yang mengenakan jubah hitam panjang yang sedang duduk di singgahsana nya, terlihat seekor tikus yang mendatanginya, naik keatas pundak orang berjubah itu lalu membisikkan sesuatu

"Apa?"

Sembari menyeringai sosok berjubah itu berguman "Dia melarikan diri dari rumah dan bagaimana dia tidak mematuhi kata-kata ayahnya?"

Bangkit dari duduk nya sosok itu berujar "Baik karena dia tidak akan kembali kerumah putra itu, aku akan menemukannya sendiri"

Bangkit dari duduk nya sosok itu berujar "Baik karena dia tidak akan kembali kerumah putra itu, aku akan menemukannya sendiri"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terdengar lantunan suara gitar menggema di ruang klub musik, ya dan ternyata pelakunya adalah Win. Tapi terlihat bahwa Win tidak fokus dalam memainkan gitarnya.

"Hahh... aku tidak bisa berkonsentrasi" ujar Win menaruh gitarnya diujung ruangan.

"Tidak ada orang lain selain kau di dunia ini yang cocok untuk jadi pengantin ku . Tidak mungkin orang lain selain kau"

Menjambak rambutnya dia berteriak "Arghh... aku akan gila! Kenapa aku terus memikirkan itu?"

Win terlihat benar-benar frustasi bagaimana bisa takdir bertindak seperti ini padanya, disukai oleh seorang pangeran neraka? Hell... hal seperti ini bahkan tidak pernah terpikir oleh Win.

"Aku tahu aku agak imut dan tampan" Harga diri seorang Win Metawin telah bnagkit cukup tinggi

"Tapi, bagaimana jika hal-hal menakutkan itu..."

PING!

"Huh?" ada pesan masuk di ponsel Win

"Ah.. apa yang harus aku lakukan?" Win merasa tidak enak dengan juniornya itu. Ya, yang mengirim pesan adalah wanita yang ditemuinya di lorong fakultas. Yang meminta untuk mengenalkan pada Bright

Win memutuskan untuk menjawab dengan jujur.

"Aku tidak tahu. Tapi, apakah itu benar-benar sesuatu yang harus aku sesalkan?"

Tidak berselang lama tiba-tiba terdengar alunan piano

"Huh?" Win yang mendengarnya pun memutuskan untuk keluar dari ruang klub, dia terlihat bingung dari mana asal alunan piano itu

"Lagu ini. Oh, dari sana"

"Siapa itu? aku hanya dengar tapi lagu dan suara ini sangat bagus" memutuskan untuk mengikuti asal alunan musik itu. Dia bahkan memuji pemilik suaranya

"Apakah di departemen kami memiliki seseorang yang punya suara sebagus ini? Jika iya kenapa aku baru tahu?" guman nya

Setelah sampai didepan pintu sebuah ruangan, ia pun mencoba mengintip dari balik kaca pintu. Terdapat seorang pria yang memainkan piano sembari bernyanyi.

"Wow, hatiku benar-benar berlomba mendengarnya. Suaranya sangat indah, siapa dia?"

Tanpa sadar musik pun berakhir dan tiba-tiba pria itu menengok kearah pintu. Win langsung bersembunyi

"Huh?! Aku hampir saja tertangkap mengintip"

Win ingin pergi kembali ke ruangan nya tapi dia masih ingin mendengarkan sekali lagi, karena suaranya indah membuat hatinya tenang.

"Huh? Dia sudah pergi? Kenapa cepat sekali?" guman Win setelah melihat bahwa pria yang bermain piano tadi menghilang.

"Apakah itu merupakan hobi mu?"

"?!!"
.

.

.

.

.

Hayy aku comeback again 😘
Tadinya aku mau update akhir bulan, tapi karna bsk senin udh ulangan ya jadinya hari ini. Biar gk kepikiran 😂

Oiya sorry ya klo bab ini pendek 😅🙏
Aku gk waktu jd ya gini, pendek...

Jangan lupa klik 🌟 and comment 📝!

Terimakasih and sampai jumpa 👋♥

- Cal

20-09-2020

My Bride •BrightWin• [OFF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang