6. Kenapa harus gue

17 2 1
                                    

"Assalamu'alaikum Cessi main yuk! "

"Cessilia ada yang ajak main tuh! Udah gede gitu masih keluar main kek bocah, kamu main masak-masakan? Atau main barbie? " Sewot Felix.

"Apaan sih! Sewot aja, ck pasti itu Kinara, " decak Cessilia.

Cessilia membuka pintu dan langsung melihat Kinara yang memperlihatkan senyum pepso*ent nya.

"Ngapain lo kesini? Pake teriak ajak main segala, kayak anak kecil tau gak sih, " tanya Cessilia

"Hehehe lo pasti tau 'kan gue mau ngapain kesini, " jawab Kinara sambil senyum malu-malu kucing(garong)

"Hah, yaudah masuk, eits tapi ingat! Lo jangan ribut kepala gue lagi pusing, " ucap Cessilia.

"Iya iya, sensi amat, lo lagi pms yah? "  tanya Kinara

"Enggak,cepat masuk atau gue tutup nih pintu? "

"Eh iya iya gue masuk"

Kinara segera masuk sebelum Cessilia menutup pintunya.

"Cessi nih anak kecil siapa? Temen kamu? " tanya Felix yang lagi duduk di sofa ruang tamu.

"Kyaaa kak Felix!! Ya ampun kak Felix makin tampan saja. Kak Felix lupa siapa aku? "

Felix berpikir sejenak, "Kinara? Kinara sahabatnya Cessi sejak kecil 'kan? "

"Iyaaa, ternyata kak Felix tidak lupa."

"Awalnya gue pikir lo anak kecil tetangga sebelah, mungkin? "

"Benarkah? Berarti aku masih imut masih unyu-unyu kayak anak kecil dong, aww kak Felix bisa aja. "

"Mulai dah cabenya nih anak keluar. " Ucap Cessilia yang baru keluar dari dapur membawa minuman.

Felix berdiri dari sofa dan hendak ke kamar, ia ingin istirahat karna lelah setelah perjalanan di pesawat dari California ke Indonesia.

"Lo kemari cuman untuk liat kak Felix doang 'kan? Nah lo udah liat 'kan? Jadi lo pulang gih."

"Jahat amat lo, gue minum juga belum. Gue belum puas liat kak Felix tapi kak Felix nya udah pergi. "

"Kak Felix mungkin capek, mau istirahat. Lo udah makan? "

"Udah sih tapi masih lapar hehe... "

"Tunggu gue ambilin kue di dapur. " Cessilia berdiri dan pergi menuju dapur untuk mengambil kue.

"Nih anak punya bipolar keknya, tadi jahat sekarang tiba-tiba jadi baik lagi. "

***
Juli 1687

Seminggu kemudian

"Cassandra, aku ingin bicara denganmu, tapi tidak di sini. Ikut aku! " Alister menarik tangan Cassandra dan membawanya ke sebuah tepi danau yang dipenuhi rerumputan hijau.

"Jadi, apa yang ingin kamu katakan Alister? Tampaknya ini hal yang serius. "

Sebelum Alister berbicara, ia menghirup nafas dan menghembuskannya, "Aku ingin memperkenalkanmu kepada Ayah dan Bundaku, " ucap Alister sambil menggenggam kedua tangan Cassandra.

"Kalau begitu perkenalkanlah diriku kepada mereka."

Alister menundukkan kepalanya, "Aku takut ..."

"Kenapa takut? Apakah kamu takut kalau Ayah dan Bundamu tidak akan menyukaiku kalau aku menjadi kekasihmu? "

"Bukan karena itu ... Cassandra ketika aku memperkenalkan dirimu dengan Ayah dan Bundaku kumohon, jangan sebut nama klanmu, yang itu artinya kamu juga tidak boleh menyebutkan nama kerajaan tempat tinggalmu, yaitu kerajaan Wisely. "

My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang