TEN | MOMENTUM

77 6 3
                                    


***
Selamat membaca
***


Lukas sedang bersiap untuk lomba basket di sekolahnya. Ia memakai sepatunya dengan senyum sumringah. Membuat teman temannya memandangnya aneh.

"napa lo? Kesambet?" tanya Abi. Namun Lukas hanya menggeleng dan terus tersenyum

"kayanya beneran kesambet deh" ucap Iky yang memandang Lukas dengan penuh selidik

"ada apa nih gue liat liat lagi bahagia nih" ucap salah satu rekan basket

"bahagia napa?" tanya Abi yang bingung

"noh" ucap rekan basket itu sambil menunjuk sebuah air mineral dengan sticky notes menempel disana.

"pantesan" ucap Iky dan Abi bersamaan

***

"hari ini mainnya tetep fokus. Lukas jangan main kaya minggu lalu. Ini udah babak semifinal" ucap pelatih

"siap coach" ucap Lukas lalu mengedarkan pandangan dan menemukan Tiara di tribun penonton.

"bucin" sindir Iky yang menangkap basah temannya itu sedang mengkode kode lewat tatapan

"sirik amat si mblo" ucap Abi yang sedang duduk sambil bersandar

"gue emang jomblo tapi nanti kalau gue udah ada pacar gue gabakal bucin" ucap Iky dengan percaya diri

"nungguin lo punya pacar tuh lama banget. Gue gak yakin juga lo bakal dapet apa enggak" ucap Abi lalu tertaea terbahak bahak

"liat aja nanti gue bakal cari pacar yang lebih cantik dari ayu. Kicep lo" ucap Iky

Pertandingan dimulai. Babak pertama berjalan dengan baik. SMA WIRAGA mencetak skor lebih unggul dari lawan. Tentunya Lukas mencetak skor berkali kali membuat lawan kualahan untuk mencetak skor.

"meskipun skor unggul. Babak kedua harus lebih fokus lagi. Jangan sampe kecolongan" ucap Pelatih

"siap coach" ujar seluruh pemain serentak

Babak kedua dimulai dengan tenang sebelum pihak lawan melakukan kecurangan. Suara riuh penonton langsung memenuhi lapangan. Lukas terjatuh. Sedangkan Tiara ditempatnya tidak bisa tidak khawatir melihat Lukas yang terjatuh akibat kecurangan pihak lawan.

"kompres cepet kompres" ucap Pelatih heboh membuat tim PMR segera bertindak dengan cepat

"lo masih bisa lanjut? Tanpa lo kita gak akan menang kas" ujar salah satu pemain basket yang menjadi cadangan

Namun skor SMA WIRAGA dengan lawan kembali seimbang. Tidak bisa dibiarkan Lukas harus kembali lagi ke lapangan.

"coach saya masuk" ucap Lukas

"kamu yakin bisa?" tanya pelatih itu yang sedang memegang papan ditangannya

"bisa saya yakin" ucap Lukas meyakinkan dan saat itu juga Lukas masuk menggantikan salah satu pemain yang telah ngos ngosan.

Skor sama. Waktu tinggal 1 menit lagi. Lukas harus unggul kali ini. Dengan langkah tidak nyaman. Lukas kembali berlari ke lapangan. Mendapatkan bolanya, mengoper pada Abi dan bekerjasama dengan Iky. Membawa bola menuju ring lawan tapi waktu sudah tidak memungkinkan. Lukas melakukan three point dari garis lapangan.

MY PRIORITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang