Setelah pertandingan putranya berakhir, ayah Hyoudou Issei — Hyoudou Gorou, meninggalkan ruang penonton resmi stadion bersama Kunou, Ophis dan Lilith. Sambil mereka berjalan di sepanjang aula, Gorou merasa bahwa ada sesuatu yang tidak benar, karena penglihatannya terdistorsi dan seluruh tubuhnya kehilangan kekuatan. Ketika dia menyadarinya, semua sorak-sorai penonton lenyap. Aula dipenuhi dengan keheningan. Tidak ada satu pun tanda-tanda kehidupan. Sambil dia melanjutkan di sepanjang aula yang tidak bernyawa dan sunyi ini, dia pun mencapai ruang yang sedikit lebih lebar. Kunou, Ophis dan Lilith berjalan di depan dan mengambil sikap mereka seolah-olah mereka melindunginya. Mereka bertiga menghadap ke depan. Kunou terutama waspada sambil berekspresi suram. Lalu, beberapa sosok bertudung misterius keluar dari tempat persembunyian mereka. Wajah mereka tampak seperti tengkorak di balik tudung, dan mereka juga memegang sabit di tangan. Gorou berasumsi bahwa mereka Grim Reaper asli. Para Grim Reaper memandang mereka — menuju Ophis dan Lilith sambil mereka berbicara.
<<Ini adalah pertemuan pertama kami, wahai Dragon of Infinity.>>
Kunou menyerang para Grim Reaper.
“Kalian! Kalian berasal dari Alam Baka, kan!? Apa yang kalian inginkan!?”
Dia terdengar berani mengucapkan kata-kata itu, meski Gorou tahu bahwa Kunou gemetar. Terlepas dari kenyataan bahwa dia bukan manusia, dia masih anak-anak. Setelah mengambil napas dalam-dalam, Gorou berdiri di depan Kunou, Ophis dan Lilith. Lantas dia berteriak kepada para Grim Reaper tersebut.
“H-Hei! Kalian! A-A-Apa yang kalian inginkan dari gadis-gadis ini? Mereka adalah anak-anakku yang berharga yang kujaga! Aku tidak akan membiarkan kalian me-menyentuh mereka!”
Ucapnya sambil gemetar. Gorou tertawa dengan kepura-puraan sembari dia berkata kepada Kunou dan yang lainnya.
“Hahaha, aku sebenarnya takut, tapi aku ayah dari Sekiryuutei. Melindungi kalian adalah sesuatu yang harus kulakukan.”
Tentu saja, tidak mungkin dia bisa menang melawan para Grim Reaper. Ada kemungkinan bahwa anaknya atau teman anaknya tidak akan bisa datang membantu mereka juga. Tetap saja, karena dia melihat ke arah putranya yang sangat berani, dia tidak boleh mundur. Dia menduga bahwa jika dia mundur sekarang, dia tidak akan bisa menyebut dirinya ayah dari Sekiryuutei. Para Grim Reaper mengarahkan bilah sabit ke arah mereka.
<<Ayah dari Sekiryuutei, ya? Ini bagus. Mari kita balas dendam untuk Thanathos-sama.>>
<<Tapi, kita tidak bisa melemahkan kewaspadaan kita karena Naga yang memiliki kekuatan Infinity ada di sini. Mari tetap berpegang pada rencana dan bersiap untuk memanggil [Dragon Eater] Samael—.>>
Pada saat itu. Mereka mendengar suara yang mengganggu percakapan para Grim Reaper.
“Kalian mungkin ingin berhenti. Orang-orang itu penting bagi kami.”
Apa teman anakku tiba?
Gorou membalikkan tubuhnya ke arah suara seolah dia nyaris lolos dari kematian. Seorang pria muda mengenakan setelan biru di seluruh tubuhnya seperti yang biasanya dilihat di film sains-fiksi dan seorang gadis mengenakan gaun biru berdiri di sana. Gorou memiliki kesan bahwa mereka berdua muda dan sekitar usia yang sama dengan putranya, Issei. Di kedua tangannya ada gauntlet... atau sesuatu seperti itu. Grim Reaper tampak terkejut dengan kemunculan mereka sembari mereka mengalihkan tatapan mereka dari target yang seharusnya dan malah melotot pada mereka berdua. Salah satu Grim Reaper berbicara.
![](https://img.wattpad.com/cover/242956895-288-k590724.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
High School DxD : Jilid 25
Teen FictionMenceritakan tentang Issei Hyōdō, seorang siswa kelas dua SMU yang sangat tolol dan mesum (suka ngintip dan mikir ngeres), yang dibunuh oleh seorang perempuan pada saat ngedate (kencan pertama mereka). Issei dihidupkan kembali sebagai Iblis, dan sej...