Selamat membaca...
Semoga suka...
⛄ ⛄ ⛄
"Pokoknya gue gak mau tau! Ntu cewek bakal jadi pacar gue!" tegas Fino.
"Heh Jono! Mimpi lo pacaran sama dia? Dia nya aja gak mau!" ledek Mamat seraya terkekeh.
"Bisa-bisa buwung lo kena dampratnya lagi," sahut Irwan tenang.
"Anjir! Iya tuh, ati-ati lo, No!"
"Liat aja ya lo pada, gue bakal dapetin tuh cewek!" yakin Fino.
Mereka bertiga sedang berada di depan kelas. Duduk-duduk santai sambil godain adik kelas yang lewat, kecuali Irwan. Fino membuka kancing seragamnya sehingga memperlihatkan kaos daleman hitam yang ia kenakan. Irwan dengan buku biologi di tangannya, dan Mamat dengan topi adidas putih yang membalut kepalanya.
"Eh ... adek gemoy," sapa Mamat pada adik kelas yang lewat. Seketika adik kelas itu berhenti. Caper!
"Ada apa ya, Kak?" tanyanya sok imut.
"Glowing banget Dek, pake apa ya?"
"Pake minyak jelantah! Pake nanya lagi lo! Ya pake skincare lah Mamat!" sahut Fino heran dengan pertanyaan Mamat.
"Sirik banget lo, No!"
Adik kelas itu pun hanya diam seraya tersenyum malu-malu monyet. "Em ... kalo gak ada lagi yang Kakak tanyain, aku pergi dulu ya?"
"Eh bentar! Mau gak nanti malam ngedate sama Kakak?" tawar Mamat dengam gaya sok cool.
"Em ... kalo sama Kak Fino mau Kak, tapi kalo berdua sama kakak, nggak deh."
"Anjir ngejleb!" Tawa Fino langsung menyembur melihat Mamat kasihan.
"Astaghfirullahaladzim! Kamu itu berdosa banget!" ujar Mamat seraya mengelus dadanya nelangsa.
"Berdosa? Gue gak ada dosa, lo yang berdosa!" timpal Fino mulai berdrama.
"Kamu jangan solimi!"
"Solimi solimi! Solihin!" kata Fino sembari meraup wajah Mamat.
"Hahaha ... kalian lucu deh!" celetuk adik kelas itu merusak suasana.
"Karna lo udah bikin mood gue down, mending lo pergi deh dari sini!" usir Mamat kesal.
"Jahat banget!" kata adik kelas itu dengan bibir di manyunkan.
"Jijik gue! Pergi sono!" tambah Fino ikut kesal. "Dasar dekel caper! Cabe!"
Mendengar itu, adik kelas pun pergi dengan menghentak-hentakkan kakinya kesal. Sembarangan ia dikatai cabe!
⛄ ⛄ ⛄
"Woy! Bagi duit lo!" bentak seorang senior cowok pada junior cowok culun di lorong koridor yang ramai. Pasalnya ini waktu istirahat, jadi siswa-siswi banyak yang berkeliaran di jam istirahat.
"LO BUDEK HAH?!" Cowok itu adalah Edgar. Terkenal dengan kebringasannya, karena suka memalak siswa culun. Beserta dengan kedua temannya yaitu, Damar dan Ari.
"M-maaf Kak, saya gak punya uang," ujar cowok culun bernama Indra ketakutan.
"BOONG!" bentaknya lagi, kali ini sambil meraih kerah Indra marah. "Gue tau lo ada duit, bagi gak? Atau lo mau gue bully di sini, hah?!"
"Lama amat sih! Tinggal ambil aja di sakunya." celetuk Damar tak peduli.
Edgar mengangkat satu alisnya. "Bener juga," Setelah itu, Edgar mengangkat tangannya akan mengambil uang di saku seragam Indra.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Brandal Girl
Novela Juvenil[BACA DULU, SUKA TIDAKNYA BELAKANGAN] Hidup Fino benar-benar berubah setelah bertemu dengan gadis brandal, tomboy, tapi cantik. Entah kehidupan apa yang Fino dapat, kesialan atau kebahagiaan? ------------------------------- Bughh "Uhhhhh!!" desis Ir...