- four ; visit

590 70 20
                                    

"Eh, kamu liat Boruto ga?"

Siswi yang dikenal bernama Sumire itu menggelengkan kepalanya.

"Kan dia sakit"

"Hah? Kamu seriusan?"

Sumire mengangguk. "Iya, barusan adiknya nganterin surat dokter" 

"Adiknya? Jadi Boruto punya adik?" tanya Sarada terkejut.

Sumire menggangguk lagi. "Iya! Kalau kamu mau, kita jenguk Boruto sama-sama aja, gimana? Sekalian nganter tugas"

"Yaudah oke!"

-

Sepulang sekolah, Sarada dan Sumire berangkat menuju Rumah Sakit tempat Boruto di rawat. Adiknya bilang, Boruto pingsan tadi malam.

Diperjalanan, Sarada banyak bertanya soal Boruto dan juga Sumire.

"Jadi kamu satu-satunya teman yang dekat sama dia? Cuma kamu?"

"Iya. Tadinya sih banyak yang suka sama Boruto. Walaupun dia bisu, sebenarnya dia orang yang baik kok" jelas Sumire.

Sarada mangut-mangut. "Terus, kenapa dia dijauhin begini? Apa alasannya?"

"Entahlah, aku juga ga tahu. Tiba-tiba aja satu sekolah musuhin dia. Dan aku juga disuruh buat jauhin Boruto"

"Tadinya juga aku nolak. Tapi, teman-teman di kelas maksa aku. Jadinya ya begini deh" sambung Sumire.

Tiba-tiba, suatu pertanyaan melintas dipikiran Sarada. "Apa ini ada hubungannya dengan Kawaki itu?"

Tak terasa 1 jam telah berlalu. Sarada dan Sumire kini tiba di Konoha Hospital.

Kamar Boruto terletak di lantai 2 nomor 7. Namun sayang, waktu untuk menjenguk hanya tersisa 35 menit lagi.

cklek

"Boruto!"

Boruto, lelaki itu terbaring lemah di atas ranjang rumah sakit. Belum lagi dengan alat-alat yang terpasang di tubuhnya.

"Kak Sumire!?"

"Dia kenapa?" tanya Sumire terkejut.

Tatapan Himawari menyendu. "Asma kakak kumat lagi. Sepertinya dia terlalu banyak bekerja"

"Tapi dia gak apa-apa kan?" tanya Sarada cemas.

Himawari menatap Sarada lama. Tatapannya seperti sedang meng-introgasi.

"Kakak ini bukannya yang nolongin aku waktu itu? Benar kan ya? Kak Sarada kan?!"

Sarada terkikik. "Eh iya benar! Pantas aja aku kaget liat kamu. Ternyata kamu toh adikknya Boruto"

"Jadi kalian sudah saling kenal?" Sumire bertanya. Dijawab anggukan oleh keduannya.

"Kak Sarada keren banget tau! Dia nolongin aku waktu tas sama dompet aku dijambret. Pokoknya dia tinju-tinju sampai babak belur!"

Sontak perkataan Himawari membuat Sarada juga Sumire tertawa.

"Beruntung ya Boruto punya adik baik seperti Hima. Gak suka berantem, terus saling support lagi" batin Sarada.

100 Day's my Girlfriend | BorusaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang