Setelah bermain dengan puas Junghwan dan Jihoon langsung menuju kantor polisi duapuluh empat jam.
Disana Junghwan benar-benar menjabarkan apa yang dia dapatkan kemarin dan pak polisi sendiri mengucapkan banyak terimakasih pada Jihoon karena mau menampung Junghwan sebentar.
Akhir-akhir ini banyak kasus penculikan anak dan sepertinya Junghwan salah satunya.
Karena di daerah mereka tidak ada laporan kehilangan anak kecil berusia empat tahun.
Setelah ke kantor polisi Junghwan menangis merengek minta di gendong Jihoon membuat Jihoon menggendong Junghwan dan meminta tolong pada pak polisi untuk segera menemukan orang tua Junghwan.
Walaupun Junghwan terlihat nyaman tinggal bersama dengan Jihoon dan Hyunsuk tapi tetap saja ada orang tua yang kelimpungan mencari Junghwan.
"Kak Jihun." Panggil Junghwan sambil kepalanya di tenggelam kan di ceruk leher Jihoon membuat Jihoon hanya menjawab dengan gumaman.
"Junghwanie nakal ya ?" Langkah kaki Jihoon terhenti membuat Junghwan mengeratkan pelukannya pada leher Jihoon.
"Tidak kok."
"Junghwanie di bawa ke kantol polici, kalena junghwanie nakal yaa kak, maafin junghwanie kalo junghwanie nakal ya kak jihun." Jihoon mengusak kepala belakang Junghwan sayang lalu mengusap punggungnya Junghwan sayang juga.
"Tidak kok, junghwanie tidak nakal, kak Jihoon cuma mau mengabari kalau Junghwan sehat dan ada bersama kak Jihoon jadi mamah Junghwan tidak sedih."
"Junghwanie mau belsama kak jihun dan kak hyuncuk caja." Ucap Junghwan membuat Jihoon makin mengeratkan pelukannya.
"Junghwanie mau makan apaa ? Ada restoran daging, ada restoran ayam." Tanya Jihoon tapi tak membuat Junghwan mendongakkan kepalanya menatap Jihoon membuat Jihoon menghela nafasnya pelan.
"Nanti kita ke kantornya kak Hyunsuk ya." Ucap Jihoon lagi dan membuat Junghwan mengangguk-anggukan kepalanya pelan membuat Jihoon tersenyum.
Junghwan belum ada tinggal satu hari dengan Jihoon dan Hyunsuk malah tapi entah kenapa Jihoon merasa Junghwan memang butuh di perhatikan.
Mungkin Junghwan lahir dari keluarga sangat kaya raya yang membuat kedua orang tuanya terlalu sibuk dan mengabaikan Junghwan.
Jihoon bisa melihat Junghwan begitu senang saat Jihoon membawanya ke taman bermain dan bermain bersama dengan Junghwan.
Jihoon mendatangi restoran daging dan membiarkan Junghwan memesan apa yang Junghwan mau membuat Junghwan menggerakkan kakinya yang tergantung di kursi dengan riang.
Pipi Junghwan memerah karena bahagia dan karena asap daging panggang yang mengepul di hadapannya.
"Tidak mau naci." Jihoon mendengus pelan saat Junghwan menolak Jihoon yang bersiap menyuapkan nasi pada Junghwan.
"Kak Jihun daging." Jihoon yang sedang menyuap daging untuk dirinya sendiri menatap gemas Junghwan yang bersorak senang membuat meja mereka jadi pusat perhatian.
"Makan yang banyaak."
"Junghwanie mau beltemu kak hyuncuk." Ucap Junghwan sambil memakan daging dengan garpu karena Junghwan sama sekali tidak bisa menggunakan sumpit.
"Iya nanti abis ini ke kantornya kak Hyunsuk."
"Kantol ? Kantol polici ?" Ucap Junghwan membuat Jihoon menggelengkan kepalanya ribut membuat Junghwan yang bersiap ingin menangis pun jadi bersorak senang lagi.
"Liaat gemes banget yaa." Ucap seorang ibu-ibu pada Junghwan membuat Junghwan memasang wajah siaga dan galak.
Ibu-ibu itu terkekeh pelan dan Jihoon mengumam kan maaf karena Junghwan salah menilai ibu-ibu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak Siapa ? (Hoonsuk) feat So Junghwan [END]
FanfictionJihoon yang kaget saat kekasihnya Hyunsuk mendatangi seorang anak kecil yang tidak menangis di pinggir jalan sambil membawa tas berisi beberapa mainan "tapi kita gatau dia siapa kak." "tapi kasian ji." "yaudah ayo bawa ke rumah aja " "yeaay, makasih...