Boruto, Himawari, Sarada dan Mitsuki sedang berlatih ditraining ground, terlihat Boruto yang sedang melempar Shuriken asal ditengah lapangan karena rasa bosan yang melanda. "Ohayou minna-" Konohamaru yang akan menghampiri mereka berhenti sesaat karena Shuriken Boruto hampir mengenai telinga kanannya dan menancap tepat di pohon belakangnya. Sarada dan Himawari yang sedang beristirahat dipinggir jalan terkejut bukan main karena merasakan aura menyeramkan dari Konohamaru. Boruto yang sepertinya tidak sadar ulahnya tadi mulai menghadap ke arah Konohamaru. "ada apa konohamaru-nii" belum selesai Boruto berkata, Mitsuki yang duduk didahan pohon memberi tahu yang sebelumnya terjadi, "Boruto, kau hampir membunuh Konohamaru-sensei karena lemparan Shurikenmu" Boruto yang mendengarnya mulai ketakutan karena Konohamaru berjalan mendekatinya dengan langkah yang tidak bisa dibilang santai.
"ITTAI!!!" Terdengar teriakan kesakitan Boruto yang telinganya sedang dijewer keras Konohamaru. "Bagaimana kalau rakyat biasa yang kena-kore? Atau aku yang berhenti tidak tepat pada waktunya-kore?" Konohamaru sangat kesal dengan cara latihan Boruto yang mungkin membahayakan orang lain. "Konohamaru-sensei, jika dia seperti itu lagi aku akan memukulnya shannaro" entah karena ingin menyelamatkan rekan tim nya dari jeweran maut gurunya atau ingin memukul Boruto saat itu juga karena Sarada terlihat mempersiapkan tinjunya. Himawari yang menyaksikannya terkekeh pelan, bukan karena dia suka melihat Boruto tersiksa, tapi karena peringatan Himawari sebelumnya yang diacuhkan Boruto. Mitsuki hanya tersenyum misterius dengan mata menyipit.
"Jangan kau ulangi lagi-kore!!" setelah puas menjewer Konohamaru kembali bersidekap dada. "gomen, gomen" Boruto mengusap telinganya yang memerah karena ulah sang guru. "ada perlu apa sensei kemari?" ucap Mitsuki yang sudah turun dari dahan pohon. "ah ya, ada misi dari Nanadaime untuk Boruto, Himawari dan Sarada" kata Konohamaru setelah mengingat tujuannya kemari. "Baiklah, semoga sukses" Mitsuki pergi ke dalam hutan meninggalkan mereka.
"kapan misi itu tiba Konohamaru nii-chan?" Boruto bertanya dan berhasil mengundang kemarahan Konohamaru, lagi. "Boruto! Jika aku tidak kemari berarti itu belum tiba-kore!! Dan jangan panggil aku "nii-chan"!! Sampai hari ini aku ini adalah senseimu kore!!" kata Konohamaru panjang lebar, sekarang Sarada yang menggantikan Konohamaru menjewer telinga Boruto. "oi, oi Sarada! Kenapa kau menjewerku!" teriak Boruto yang kesakitan, "aku hanya menggantikan Konohamaru-sensei, lagipula sebentar lagi sensei akan menjadi hokage ke-8" jelas Sarada dengan tampang wajah biasa saja, membuat Boruto tambah kesal setengah mati.
Himawari yang daritadi melihat perdebatan tersebut berjalan mendekati Sarada dan Boruto, kemudian memegang tangan Sarada yang sedang menjewer Boruto dan salah satu tangan Boruto yang tadi mencoba melepaskan tangan Sarada. Himawari menarik tangan kedua shinobi hebat tersebut untuk berjalan kedepan, "ayo kita ke kantor ayah, Hachidaime" Himawari memutar kepalanya untuk menatap Konohamaru, Konohamaru yang melihatnya menganggukkan kepalanya kemudian mengikuti Himawari yang menarik tangan Boruto dan Sarada, tersirat perasaan kagum saat melihat Himawari yang auranya mirip sang idola.
Mereka berjalan didesa menuju gedung hokage, banyak sekali rakyat biasa yang beraktivitas dikeramaian, tidak sedikit orang yang tersenyum atau sekedar menyapa Himawari, Boruto, Sarada dan Konohamaru. Saat mereka akan melewati Toko Burger Thunder terlihat Shikadai, Inojin dan Chocho yang menunggu mereka.
"Konohamaru-sensei, persiapannya sudah siap" ucap Chocho setelah mereka berjalan mendekat. Mereka berhenti sesaat setelah Konohamaru juga berhenti. "baiklah, Inojin, Shikadai kita harus bergegas" Konohamaru mengajak mereka berdua. "Heee, kukira hanya kita" Boruto yang melepas genggaman Himawari berbalik untuk menatap Shikadai dan Inojin. "mendokusai" tanggapan Shikadai yang bisa diprediksi, "ada apa Boruto? Keberatan? Menyerahlah" sarkas Inojin. "Ganbatte minna, gomenne jika kedua rekanku menyulitkan kalian" ucap Chocho, "arigatou, Chocho" kata Sarada, mereka saling melempar senyum. Setelahnya mereka melanjutkan perjalanan menuju kantor hokage dengan Himawari yang masih setia memegang tangan Sarada dibelakang ada Boruto, Inojin dan Shikadai menatap heran dan paling belakang Konohamaru memerhatikan interaksi mereka dan teringat kebersamaannya dulu bersama sang idola, Usumaki Naruto.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boruto: The Last Sword
FanfictionBoruto, Himawari, Shikadai, Sarada, Inojin dan Konohamaru ditugaskan dalam misi untuk mencari Pedang Chakra terakhir di reruntuhan Rouran. Tapi siapa sangka cahaya misterius membuat Boruto, Himawari, Shikadai dan Konohamaru terlempar ke 40 tahun yan...