Sawamura Shoyo, seorang pria bersurai oranye dengan mata secerah mentari pagi itu tiba tiba dibawa paksa oleh seorang 'teman' nya, siapa lagi kalau bukan Kageyama Tobio. Seorang pria yang sangat populer di kalangan gadis gadis di sekolahnya, SMA Kar...
======================== WARNING: BxB, style ngetik tak menentu, angst(?), gaje, typo, ooc, dan kurang nyentuh. But hope u enjoy! ========================
Pagi ini shoyo terlihat lesu, matanya terasa berat, bibirnya pucat, dan juga dirinya yang sedari tadi merasa kedinginan. "Cuman masuk angin, mungkin. " Pikirnya santai, sembari mengoleskan sebuah produk lip balm di bibirnya, berniat memberikan sedikit warna pada bibir pucatnya.
Mungkin ada beberapa dari kalian yang bertanya, "sho, kenapa lo jadi suka dandan? "
Ga. Kalian salah, bukan itu tujuannya. Tenang saja, Shoyo masih waras kok. Ia hanya memakai lip balm saja. Tak lebih dari itu.
Jika ditanya kapan ia mulai menggunakan nya, maka jawabannya adalah sebulan sebelum ujian penerimaan di Universitas nya. Alasannya? Yah, karna dirinya yang belajar non-stop tanpa istirahat. Ia jadi keseringan lupa makan, jarang bersosialisasi, dan sering menghabiskan waktu seusai klub volinya untuk belajar. Maka ia jadi sering dehidrasi dan sering juga bibirnya tiba tiba menjadi pucat karna ia yang sering lupa makan.
Shoyo menatap malas pantulan dirinya di cermin kamar mandinya. Merasa terlalu lelah untuk mengikuti kelas hari ini, namun apa boleh buat? Ia yakin akan tertinggal banyak sekali materi dalam satu hari ini.
Dan dengan melangkah malas, dirinya menyeret kakinya keluar dari apartment nya, dan mulai menuju halte bus. Biasanya sih, atsumu akan menjemput nya. Tapi hari ini atsumu sama sekali tak memiliki kelas, dan dirinya punya proyek yang harus dibahas bersama temannya. Dengan berat hati, atsumu pun harus merelakan kesempatan pergi Berduanya dengan Shoyo.
° ° ° ° ° ° ° ° ° °
Shoyo berjalan lesu menuju gym Universitas nya, ia sebenarnya sudah mulai merasa pusing dan mual saat makan siang tadi. Namun kalau soal voli, Shoyo takkan pernah melewati latihan, seburuk apapun kondisinya.
Shoyo memasuki membuka pelan pintu gym, kemudian dirinya pun mulai mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru lapangan voli. Dan matanya menangkap sebuah pemandangan yang membuatnya kaget setengah mati.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Itu.. Itu.. ITUKANPRIA YANG KEMARIN ?!!
Shoyo melebarkan matanya.
"Oh! Shoyo! Hei, kenapa kau bengong saja? " Tanya lev seraya menuju ke arah pandang shoyo. Kemudian tertawa renyah.
"Kau beneran tak kenal dengannya? " Tanya lev memastikan. Namun Shoyo hanya bisa diam membeku di tempat. Tak merespon maupun mendengar kata kata yang diucapkan lev.
"Oi! Shoyo! " Teriak lev tepat di telinga shoyo.
Shoyo kemudian reflek tersentak kaget, lalu menoleh ke arah lev.
"Nah, sadar juga ni anak. Betewe lu beneren gatau dia siapa? " Tanya lev sekali lagi.
Shoyo kembali menatap ke arah pria tersebut. Kemudian kembali menghadap lev dan menundukkan kepalanya. Lev menghela berat, tak mungkin kan Shoyo sebego ini, sampai sampai tak mengenal pria yang berdiri di ujung mereka?
Shoyo melebarkan matanya. Jadi dia tak salah orang.. Tapi kenapa kageyama bertindak seolah-olah mereka tak pernah bertemu? Dia amnesia? Shoyo kembali bengong, sibuk dengan pikirannya sendiri.
Lev hanya melihatnya bergantian dengan kageyama, menatap mereka bingung. Kemudian lev pun membuka suara.
"Oiiii! Kageyama! Kesini sebentar! " Seru lev menaikkan volume suaranya agar dapat didengar oleh kageyama yang berdiri di seberang mereka.
Kageyama hanya menatap pria bersurai silver tersebut dengan tatapan malas, kemudian berjalan santai menuju arahnya. Sambil sesekali menundukkan kepalanya, menghindari bola dari servisan para anggota klub voli.
Lev tersenyum sumigrah ketika kageyama kini berdiri di antara dirinya dan shoyo, sedangkan kageyama hanya memasang raut wajah datar, tak ada yang bisa tau apa yang sedang dirasakan si surai raven ini.
Lev menepuk nepuk pundak shoyo, menyadarkannya dari lamunannya lalu kembali menghadap kageyama.
Shoyo pun lagi lagi tersentak kaget dengan kehadiran Kageyama yang tiba-tiba datang dan berdiri di sebelahnya. Jantungnya berdegup kencang, pipinya memerah.
"Nee..nee, kageyama, kau kenal kan dengannya? " Tanya lev pada kageyama
Kageyama hanya menatap shoyo dengan tatapan datar, tak menunjukkan ekspresi apapun. "Ya." Balasnya singkat, kemudian kembali menoleh ke arah lain.
Lev hanya tersenyum puas, puas dengan keputusannya untuk mengajak kageyama ke gym hari ini.
"J-jadi, kenapa kamu kemarin bertingkah seolah kau tak mengenal ku? " Tanya shoyo takut takut, masih dengan kepala tertunduk.
Kageyama menatapnya lekat, kemudian membalas, "bukan urusan lo. "
Shoyo merasakan hatinya serasa dicabik-cabik. Tentu saja itu urusannya! Setelah 4 tahun tak bertemu dengannya, kini kageyama malah bersikap sedingin ini?!
Lev yang merasakan hawa tak enak keluar dari kedua bocah ini pun kemudian permisi pamit dan kembali berlatih, meninggalkan shoyo berduaan dengan kageyama.
"Sudah? Gue pergi dulu. " Singkat Kageyama, hendak melangkah menjauh dari shoyo.
Namun ditahan kembali oleh shoyo yang menarik ujung jaket kageyama.
Kageyama menghela berat, kembali menoleh ke arah shoyo yang sedang tertunduk sembari menggenggam erat ujung jaketnya.
"Kenapa? " Tanyanya acuh tak acuh.
"M-masih banyak hak yang ingin kutanyakan padamu. " Ucap shoyo dengan suara gemetaran.
Kageyama menatapnya datar, kemudian melepas tangan shoyo dari jaketnya pelan. "Kau ada latihan, jangan bolos hanya demi menanyakan hal hal yang tak penting untukmu. " Ucap Kageyama final, sembari sedikit menghadap ke arah shoyo yang tertunduk.
Shoyo hanya menggangguk pelan, " Iya, maaf sudah menyita waktumu. " Ucapnya pelan, kemudian beranjak dari tempatnya .
Sebuah tangan kekar kembali menahannya, shoyo pun menoleh ke arah pemiliknya.
" Aku takkan pergi sekarang, lagipula aku memang ingin melihat latihan kalian. M-maksudku bukan berarti aku ingin tetap disini untuk menontonmu berlatih. Jangan salah paham! " Jelas kageyama, sembari menggaruk tengkuk kepalanya yang tak gatal. Sedikit semburat merah muncul di pipi nya.
Mendengar jawaban kageyama, membuat shoyo seketika tersenyum lebar.
"Itusudahlebih dari cukup, kok. "
Kemudian shoyo pun pergi meninggalkan Kageyama yang menatapnya dalam.