SECOND CHANCE || KageHina [COMPLETED]

16. A Fact

SECOND CHANCE
Chapter 16

========================
WARNING: BxB, style ngetik tak menentu,  gaje, typo, ooc, dan kurang nyentuh. But hope u enjoy!
========================

".. oi. "

".. Oi! "

"...... OI! BANGUN! "

"Shoyo.. Bangun. "

Shoyo membuka matanya secara perlahan, kemudian mengerjapkan nya beberapa kali.

Kageyama yang sadar akan shoyo yang sudah bangun pun langsung menurunkannya perlahan.

"Lo berat. " Protes Kageyama sembari merenggangkan ototnya yang mulai terasa kaku.

"Hnnmm" Shoyo hanya menggangguk pasrah, dirinya malas berdebat. Ia masih mengantuk, dan juga napasnya yang semakin memanas membuat kerongkongan nya kering.

Kageyama hanya terdiam, kemudian menyondorkan tangannya.

"Mau apa? " Tanya shoyo dengan suara serak.

"Kunci."

"Kunci apa? "

"KUNCI APARTMENMU, BOKE! "

Shoyo tersentak, kemudian dengan perlahan merogoh kantung celananya dan menyerahkan kunci apartmen nya pada Kageyama.

Kageyama menerima kunci apartmen nya lalu ia mengernyit heran.

"Oi! Kunci apartmen lo yang mana?! " Tanya kageyama sembari mengangkat kumpulan kunci yang disatukan Dengan gantungan kunci.

"GATAU! CARI SENDIRI! " Protes shoyo. Ia sudah terlalu lelah untuk membuka matanya, ditambah kakinya yang semakin tak bertenaga membuatnya harus mengandalkan pegangan di depan apartmen nya.

Kageyama hanya bisa menatapnya tajam, kemudian membalikkan badannya dan mulai mencoba satu satu kunci tersebut.

Bruk.

"Kageyama, sudah belum? " Tanya shoyo sembari menyenderkan kepalanya pada punggung kageyama dan menggengam lemah hoodie yang dipakai kageyama.

Kageyama menolehkan kepalanya, dan pipinya mulai memerah. Wajah shoyo benar benar merah, ditambah lagi shoyo yang menatapnya kembali dengan tatapan lemah.

"Kageyama, ayo cepat buka! " Seru Shoyo dengan suaranya yang serak.

Kageyama hanya bisa dengan asal memasukkan kunci kunci tersebut ke dalam pintu apartmen shoyo.

Ceklek.

Bingo! Akhirnya ia menemukan kunci yang cocok. Kageyama pun menoleh ke arah shoyo yang sibuk bersadar di punggungnya.

"Udah kebuka, ayo masuk. " Suara kageyama mengecil, ia salting.

Shoyo hanya bisa mengganguk, kemudian dirinya mulai berjalan lemas memasuki apartmennya dan diikuti dengan Kageyama yang sudah siap sedia jika shoyo tiba tiba tumbang. Sudah jelas terlihat kedua kaki shoyo yang sedari tadi bergetar akibat dirinya yang sudah kelewatan lemas.

Shoyo merebahkan dirinya di atas kasurnya, kemudian menatap sayu Kageyama yang kini sibuk membongkar sebungkus plastik.

"Ini." Kageyama menyerahkan sebuah pil pada shoyo.

Shoyo hanya menatap kosong obat yang disondorkan kageyama. Kageyama pun mengernyit heran, "kenapa? "

"... Aku..