"Vitaminnya udah diminum, Zi?" tanya Zavier seraya keluar dari kamar mandi dan mengeringkan tubuh dengan handuk.
"Udah," jawab Zia tanpa menoleh. Gadis itu kini duduk bersandar di tempat tidur dengan wajah pucat dan mata sayu menatap televisi.
Zavier melangkah ke lemari dan mulai berpakaian. Setelahnya, pria itu naik ke tempat tidur dan bergabung dengan Zia. Tadi mereka sudah ke dokter. Memeriksakan kandungan Zia. Kata dokter, usia kandungan Zia baru empat minggu jika dihitung dari hari pertama haid terakhirnya. Apa pun itu bagi Zavier tidak masalah, yang penting anaknya dan Zia dalam keadaan baik. Tapi, melihat kondisi Zia saat ini justru membuat Zavier khawatir. Istri kecilnya ini sekarang terlalu khawatir dengan kehamilannya yang tiba-tiba.
"Mami pasti histeris besok," ucap Zia tiba-tiba.
"Kenapa?" tanya Zavier sambil menatap Zia.
Gadis itu menunduk sambil cemberut. "Ya karena tiba-tiba hamil. Padahal kan kemarin Mami sudah wanti-wanti supaya cepet-cepet resepsi sebelum aku keburu hamil dan bikin orang-orang bergosip."
Hah, ini lagi. Zavier mengeluh dalam hati.
"Mami nggak akan histeris."
"Pasti histeris," bantah Zia yakin. "Mami pasti tertekan karena akan dihujat teman-temannya karena kita. Orang-orang itu, mereka pasti berpikir macam-macam."
"Zi, kita nggak melakukan kesalahan, kenapa harus repot-repot mendengarkan ucapan orang lain. Kamu hamil karena kamu punya suami, bukannya karena melakukan hal yang tidak-tidak."
"Tapi kan orang-orang pasti berpikirnya beda."
"Ya tapi kamu tidak harus mendengarkan mereka. Kamu kan tidak salah. Jadi biarkan saja mereka dengan apa yang ingin mereka pikirkan dan kita dengan apa yang ingin kita lakukan."
"Kamu kok bisa santai gitu sih!" Zia menatapnya dengan mata berkaca-kaca.
Ya Tuhan... Salah ngomong lagi.
"Zi, maksudku..."
"Sudahlah. Laki-laki memang nggak punya perasaan. Kalian cuma mikirin diri sendiri dan bagian di sekitar selangkangan."
"Hah?" A-ap..." Zavier terbata, sementara Zia langsung merebahkan tubuh dan berbaring membelakanginya.
Sejak kapan istri kecilnya ini bisa bicara begitu? Belajar dari mana dia?
Sambil terheran-heran, Zavier juga ikut merebahkan diri. Pria itu menarik napas dalam-dalam dan menatap punggung Zia dengan hati nelangsa.
Seharusnya berita kehamilan akan jadi momen membahagiakan, bukan? tanyanya dalam hati.
***
Tbc
Ditulis: 24 Desember 2019, 09:37 WIB, dan direpublish 4 Oktober 2020, 17:18 WIB.
KAMU SEDANG MEMBACA
May to December
RomanceApa yang akan dilakukan oleh suami yang berusia 34 tahun untuk menghadapi istrinya yang berusia 19 tahun dan tengah hamil muda? Perbedaan usia saja sudah membuat banyak gesekan di antara mereka. Kini ditambah lagi dengan hormon kehamilan yang serin...