Liburan pura pura yang tengah dijalani oleh Sabrina sama sekali tidak diketahui oleh keluarganya bahkan Rizal sekalipun, bagaimana tidak ? sudah tiga hari ini ia tidak mengaktifkan ponselnya, di rumah Clarin ia hanya sibuk dengan laptopnya, entah mengedit video, membalas email dari para seller yang memakai jasa endorse darinya, membantu Mbak Mira memasak di dapur saat Clarin masih di luar rumah, dan masih banyak aktivitas yang lainnya, setidaknya dengan menjalani beberapa aktivitas tanpa ponsel bisa membuatnya terhindar dari panggilan telepon entah itu dari Widia, Ardan, Andini, atau Rizal sekalipun, selain itu setidaknya agar kedua matanya dapat sedikit beristirahat dari membaca semua komentar pedas yang dilontarkan oleh netizen yang hampir setengahnya adalah fans calon suaminya.
" Anak anak ngajak ngumpul tuh nanti malam, si curut Ammar juga.. " Ujar Clarin saat mereka berdua menyantap sarapannya.
" Oh iya ? kok gue nggak tau ? " Tanya Sabrina sebelum Clarin melanjutkan kalimatnya.
" Ponsel anda kan tidak aktif ibuk.. memang sengaja tidak anda aktifkan sih lebih tepatnya. " Ucap Clarin menanggapi pertanyaan Sabrina dengan nada dibuat buat.
Sabrina segera berlari kecil menaiki anak tangga menuju kamar Clarin, setelah sampai ia pun mengambil ponsel yang belum ia keluarkan sama sekali dari pertama ia menginap di rumah Clarin, ia menekan tombol power pada ponselnya, tak perlu menunggu lama benda pipih itu sudah menampilkan wallpaper foto dirinya yang mana menandakan jika benda elektronik itu sudah aktif kembali.
Rentetan notifikasi begitu banyak yang ia terima, dari Widia yang senantiasa mengingatkannya agar tidak lupa sholat, grup Bigbang yang heboh membahas ngumpul nanti malam, dan Rizal yang tidak berhenti mengirim pesan dengan kalimat berbeda namun dengan maksud yang sama, kemudian ia beralih pada bagian panggilan, ada sekitar dua puluh kali panggilan dari Rizal yang ia lewatkan.
My Fiance
Aku tidak tau kalau kau sedang berlibur, yang jelas segeralah telepon balik saat ponselmu sudah aktif !Sabrina menghela nafas pelan, ia sudah mempertimbangkan bagaimana baiknya, seharusnya ia harus bisa mengalah dan tidak memilih untuk egois terlalu memikirkan sakit hatinya atas ucapan Rachel atau yang lainnya, ia dengan sangat sadar mendial nomor Rizal dan tidak menunggu waktu lama panggilannya pun tersambung dan entah mengapa ia merasa sangat rindu dengan laki laki yang sebentar lagi akan menjadi suaminya itu.
" Assalamualaikum Ai, Alhamdulillah akhirnya kau menghubungiku. " Ujar suara Rizal disana, nada bicaranya seolah memperlihatkan ada kelegaan yang dirasakan oleh laki laki itu.
" Waalaikumsalam, maaf aku lupa tidak membawa charger, jadi ya.. aku harus beli terlebih dahulu. " Sabrina berbohong, ia tidak mungkin berterus terang jika ia tengah menghindari laki laki itu.
" Move video call ya, aku.. " Belum sempat Rizal melanjutkan kalimatnya namun Sabrina sudah terlebih dahulu menyelanya.
" Eh jangan, aku sedang memakai baju sedikit terbuka dan malas untuk ganti, panggilan suara saja ya ! " Sabrina berbohong lagi, jelas jelas ia sedang memakai dress santai dengan panjang dibawah lutut, dan dengan potongan bahu tiga per empat, tidak terbuka sama sekali.
" Kau tidak sedang menghindariku kan Ai ? " Pertanyaan Rizal cukup membuat Sabrina gugup, namun ia tetap berusaha membuatnya sesantai mungkin.
" Tidak kok, aku benar benar sedang memakai pakaian terbuka dan.. entahlah aku mulai malu kalau Mas Rizal lihat. " Sabrina berbicara dengan pipi yang entah sejak kapan mulai terasa panas, mungkin sekarang pipinya sudah merona merah seperti kepiting rebus.
" Ya sudah kalau begitu, have fun untuk liburannya, pulang ku jemput ? " Tawar Rizal.
" Oh tidak usah, aku tahu Mas Rizal pasti sibuk. " Tolak Sabrina dengan halus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sempurna Bersama
RomanceAku tahu tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini, tapi kumohon kepadamu tuntutlah sesuatu agar aku senantiasa dapat menjadi pasangan yang baik untukmu. ( Sabrina Airin ) Aku laki laki, aku ini imam yang bertugas menuntun makmumnya, seperti yang...