1'st🍀

1.4K 185 131
                                    

Warning!  Typo!

...Big Boss...

Seongwoo menyuap makanan kedalam mulutnya dengan malas malasan, matanya menatap kemana saja asal tidak bersibobrok dengan sosok yg sedang tersenyum seperti orang bodoh di hadapannya ini.

"kamu suka dengan hidangannya? Atau mau pesan yg lain?" daniel menopang dagunya dengan sebelah tangan sembari terus menatap sosok manis di hadapannya ini. Lucu sekali! Daniel memukul pahanya sendiri menahan gemas saat melihat seongwoo menekuk bibirnya.

"tidak usah." seongwoo menenggak jus jeruk yg tadi ia pesan.

Daniel yg melihat bagaimana tenggorokan itu sedikit bergerak menerima cairan yg masuk kedalamnya, menahan napasnya mati matian agar tidak lepas kendali. Oh ayolah!


Dering ponsel yg berada di atas meja memecah keheningan, daniel langsung mengangkat panggilan yg ia terima. "ya? Ada apa?" seongwoo hanya melirik sekilas, melihat bagaimana daniel mengelap sedikit bibirnya dan kemudian bangkit untuk menjauh.

"dasar orang sibuk! Sudah tau banyak kerjaan masih saja!" seongwoo hendak kembali melanjutkan kegiatan makannya, sebelum seseorang datang dan menarik perhatiannya.

"sendirian? Ingin kutemani?"


Seongwoo langsung memasang wajah juteknya, ia melipat kedua tangannya di dada dan bersandar pada kursi dibelakangnya. "tidak lihat ada gelas dan piring lain yg ada disana?" seongwoo sedikit mencondongkan tubuhnya kearah orang itu. "ku sarankan, lebih baik anda pergi sebelum-"

"ada apa ini?! " Daniel kembali lagi ke meja tempat seongwoo berada, raut wajahnya terlihat tidak suka dengan kehadiran makhluk asing di dekat seongwoo.

"bukan apa apa." dengan cepat seongwoo meraih ponselnya dan berdiri. "bukankah jam istirahat akan berakhir, Daepyonim? Lebih baik kita kembali ke kantor sekarang." seongwoo menyentuh lengan daniel, membuat yg disentuh tertegun beberapa saat.

Daniel langsung menarik tangan seongwoo untuk segera pergi, setelah meletakkan beberapa lembar uang diatas meja. Tidak lupa pula ia melemparkan tatapan sinis ke orang tadi yg dibalas dengan tatapan tak kalah sinisnya.

Diperjalanan kembali ke kantor terasa sedikit canggung. Seongwoo terus memainkan ponsel yg ia genggam, sesekali mengetuknya pelan. Daniel yg biasanya akan terus berceloteh, melontarkan gombalan dan rayuan tak berbobot kepada seongwoo, kini hanya diam saja.

Sebenarnya sih seongwoo lebih suka suasana seperti ini, daripada ia harus menahan rasa dongkol kepada atasannya ini, ya namun saja sekarang sedikit berbeda, apa salahku? Lagi pula orang itu yg mendatangiku!

Saat dilampu merah, seongwoo melihat kearah luar kaca mobil dimana banyak anak anak taman kanak yg sedang berbaris untuk menyebrangi jalan. Senyum tipis terukir di bibirnya, bahkan ia sempat terkekeh pelan saat salah seorang anak yg berada dibarisan paling belakang tertinggal karena sibuk menarik celananya yg terlihat kebesaran itu.

"lucu ya? Ayo kita buat satu."

Seongwoo langsung menoleh ke sebelahnya dan mendelik. "apa? Aku hanya menawarkan." dengan entengnya daniel hanya mengedikkan bahunya.

"saya baru tau kalau daepyonim itu ternyata sosok yg mesum. "

"mesum apanya?! Sudah kubilang aku hanya mengajukan penawaran!"

BIG BOSS - OngNielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang