Hai!
Happy reading
.
.
."Lak! Tungguin gue." Luna berteriak memanggil seorang perempuan yang berjalan terburu-buru di depannya.
"Duh lo lama banget si Lun, gue takut bakso nya abis. Buruan!" Balas perempuan tersebut sedikit berteriak.
Namanya Vanilla. Iya, kalian gak salah baca. Vanilla. Nama panjangnya Vanilla Sanum dan dia biasa dipanggil Lala. Kenapa namanya Vanilla? Itu karena Ibunya sewaktu hamil dia, selalu ngidam untuk makan makanan rasa vanilla.
"Tenang aja, udah dijagain Disya sama Anjana kok." Luna berjalan sedikit berlari menyusul Lala.
Mereka berdua terpaksa harus mengorbankan setengah waktu istirahat mereka lantaran Bu Uty, menangkap basah mereka berkirim surat sewaktu pelajaran Sejarah. Akhirnya, mereka dihukum untuk meringkas buku paket dari halaman 1 sampai halaman 30. Mereka tidak boleh istirahat sebelum rangkuman mereka selesai.
"Bakso gue mana? Laper banget gue anjrit." Lala sesampainya dikantin langsung duduk di tempat yang telah disediakan dua sahabatnya yang lain, yaitu Anjana dan Disya.
"Nih. Lo bedua kok lama banget sih?" Anjana menyodorkan semangkuk bakso yang telah dingin dan mengembang. Bakso tersebut sudah dibiarkan terlalu lama karena Lala dan Luna tak kunjung keluar kelas.
Kalau yang ini, Namanya Anjana. Nama panjangnya Anjana Arumi. Ayahnya tentara, gak heran namanya kental dengan dunia militer. Terus, bisa dibilang Anjana ini juga sedikit tomboy. Dia bahkan pernah berkelahi dengan teman sekelasnya sewaktu kelas 7 lantaran temannya tersebut bersikap rasis terhadap temannya yang berasal dari luar Jakarta.
"Si Luna nih, lama banget ngerangkumnya kek siput." Jawab Lala dengan mulut terisi bakso.
"Ya gimana dong, bu uty kan nyuruh nya dibuat sebagus dan serapi mungkin. Entar gue disuruh ulang lagi gegara tulisan gue jelek." Luna menarik kursi lalu duduk.
Nah, ini dia si tokoh utama. Namanya Luna. Hanya Luna tanpa ada tambahan nama belakang. Simple kan? Dia lahir di bulan November, tanggal 11 jam 11 malam. Kenapa namanya Luna? Karena pas dia lahir, langit kosong gak ada bintang. Tapi, malam itu bulan bersinar terang banget, ngebuat Ayahnya si Luna jatuh cinta sama bulan malam itu.
Dia 15 tahun sekarang dan dalam beberapa bulan kedepan, umurnya akan bertambah 1 tahun. Dia duduk di kelas X IPS 2, bersama dengan Lala, Anjana, dan Disya yang merupakan sahabat baiknya sejak SMP. Kebetulankah mereka bisa sekelas lagi sekarang? Tentu saja.
"Pokoknya ini salah si Fero si, Dia kentut gede banget.Untung aja bu uty ga denger. Bau kentutnya Mirip bau parfum nya si Lala, makanya gue kasih surat ke dia."
KAMU SEDANG MEMBACA
Orbit
Teen FictionLuna itu pasaran. Dia merupakan defenisi nyata dari rata-rata kebanyakan. Gak punya bakat Gak punya hobi Gak punya minat. Dia gak tahu mau jadi apa nanti. Sampai akhirnya, Dia bertemu dengan Galaksi, Kakak Kelasnya. Luna suka Galaksi. Dia jatuh ci...