09

1.1K 113 10
                                    


Jungkook meneteskan air mata nya saat setelah taehyung sudah pergi dari hadapannya, bukan maksud dia membela pria lain tapi dia hanya tidak suka sifat pemarah taehyung yang ini. Walau sangat jarang taehyung menunjukan sifat pemarahnya tapi tetap saja Jungkook tidak suka karna bagaimana pun Mingyu adalah sahabatnya waktu SMA dan taehyung dengan seenaknya memukul brutal wajah Mingyu, Jungkook sangat tidak suka.

Jungkook membalikan tubuhnya dan memegang wajah Mingyu dan terdapat banyak memar di wajahnya, sungguh Jungkook sangat merasa bersalah.

"Maafkan taehyung Gyu." Kata Jungkook.

"Tak apa."

"Baiklah ayo aku akan mengobati lukamu." Ujar Jungkook.

"Dimana?."

"Tentu saja apartemenku."

Mingyu mengangguk lalu mengikuti Jungkook yang sedang menggandengnya menuju kamar apartemen nya.

•••

Taehyung membanting pintu kamar mereka kasar, dia sangat emosi saat ini bisa bisanya istrinya sendiri membela pria lain? Dimana otak istrinya.

Taehyung mengacak surainya frustasi lalu mendudukan dirinya di ranjang, fikirannya kalut saat ini. Taehyung terlalu mencintai Jungkook hingga dia menjadi sangat posesif.

Taehyung menghembuskan nafasnya lalu mengambil ponsel juga dompet, dia akan berkunjung ke tempat sahabatnya, siapa lagi kalau bukan Jimin.

Taehyung segera keluar dari kamarnya, saat berada di ruang tamu bisa dia lihat Jungkook sedang membantu Mingyu duduk di sofa ruang tamu apartemen.

Taehyung mengepalkan tangannya kuat, dia sedang emosi dan sekarang semakin emosi ketika Jungkook malah membawa pria itu ke apartemen mereka.

Jungkook menengokan kepalanya dan menghela nafas saat dia dapat melihat tatapan tajam taehyung dengan rahang yang mengeras juga jangan lupakan tangannya yang mengepal erat.

Jungkook menghampiri taehyung, dia menatap lembut mata taehyung yang masih memandangnya tajam.

"Hyungie?." Lembut Jungkook dengan mengelus rahang tegas taehyung.

Taehyung menepis kasar tangan Jungkook yang berada di rahangnya dan tanpa sepatah kata pun taehyung pergi dari sana.

Jungkook hampir meneteskan air mata nya saat ini namun dia mengedipkan mata nya berkali kali agar air mata nya tidak jatuh.

Jungkook segera mengambil kotak P3K dan membawanya ke arah Mingyu yang masih setia duduk di sofa ruang tamu dengan meringis pelan menahan sakit di rahangnya.

"Kemarilah Gyu." Kata Jungkook menyuruh Mingyu untuk segera mendekat ke arahnya.

Mingyu menurut, dia segera mendekatkan diri ke arah jungkook. Jungkook dengan telaten mengobati luka lebam di wajah Mingyu.

Mingyu menatap wajah Jungkook yang saat ini lumayan dekat dengan wajahnya, dia tersenyum kecil melihat wajah serius Jungkook yang terlihat sangat cantik.

"Kau cantik sekali Jung." Celetuk Mingyu.

Jungkook berhenti mengobati Mingyu dan menatap Mingyu dengan tatapan bingung nya.

"Apa apaan kau?!." Sinis Jungkook.

Mingyu hanya tersenyum lalu mengusap kecil rambut Jungkook.

"Kau memang cantik."

"Shh diamlah bodoh yang boleh memujiku begitu hanya suamiku."

Mingyu membolakan matanya, apa tadi? Suami?

"Apa?! Kau sudah memiliki suami?!." Pekik Mingyu.

"Tentu saja, taehyung itu suamiku. Dia memukulmu karna dia merasa cemburu."

Mingyu menatap Jungkook dengan tatapan yang sulit di artikan, jadi selama ini Jungkook sudah menikah dan dirinya tidak tahu?!.

"Tapi, kenapa aku tidak tahu."

"Hm pernikahan kami hanya mengundang beberapa keluarga saja, lagi pula kita menikah bukan di Korea."

"Aish aku sangat terkejut." Kata mingyu.

"Apaan itu kau berlebihan sekali."

"Jung, kalau aku mengatakan aku menyukaimu apa kau keberatan?."

Jungkook menatap terkejut Mingyu, dia tidak menyangka Mingyu akan mengeluarkan kata kata itu.

"Terserah mu." Ujar Jungkook.

"Maksudmu?."

"Ya, terserahmu ingin menyukaiku atau tidak aku tidak ada hak untuk melarang karna ini masalah hati. Tapi satu hal yang harus kau tahu Gyu, aku mencintai suamiku jadi kau tidak akan pernah ada peluang untuk memilikiku bahkan ketika suamiku meninggalkan ku."

Mingyu terdiam, dia menundukkan wajahnya ke bawah. Sungguh dia menyuaki Jungkook awal berkenalan pada saat SMA.

"Baiklah Jung aku pamit pulang dulu." Kata mingyu. Jungkook menatap Mingyu lalu ikut berdiri.

"Kenapa? Bukankah kau memintaku untuk menemanimu ke makam orang tua mu?."

"Tidak usah, aku akan pergi lain kali. Terimakasih sudah mengobati lukaku ya, aku pamit dulu."

Jungkook menganggukan kepalanya.

•••

Tepat pukul 21.00 kst.

Taehyung pulang dengan keadaan berantakan. Bukan, taehyung bukannya mabuk dia hanya merasa frustasi saat ini.

Kenapa Jungkook nya menjadi orang yang terlalu baik?! Jungkook bahkan tidak peka untuk menyadari kalau dirinya marah saat dia berdekatan dengan Mingyu walau itu sahabatnya dia tetap tidak suka.

Taehyung mendudukan diri di sofa ruang tamu dengan memejamkan matanya lelah.
Jungkook keluar dari kamarnya ketika mendengar suara kunci kata sandi apartemen nya berbunyi.

Dapat Jungkook lihat kalau suaminya sedang bersandar pada sofa dengan memejamkan matanya, dia dapat melihat guratan lelah di wajah taehyung.

"Hyungie?." Sapa Jungkook dengan mendudukan dirinya di samping taehyung.

Taehyung hanya diam tidak berniat menanggapi sama sekali. Jungkook menghembuskan nafasnya lalu menggenggam tangan taehyung lembut.

Taehyung menarik paksa tangannya lalu berdiri dari duduknya hendak berjalan menuju kamar, tapi dia menghentikan langkahnya lalu berbalik ke arah Jungkook yang sedang menatapnya.

"Sepertinya ucapanmu benar Jung, akan jauh lebih baik kalau kita berpisah." Ujar Taehyung lalu pergi meninggalkan Jungkook menuju kamar tamu bukan kamar mereka berdua.










To be continue~

With youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang